Kronologi 2 ABK WNI Terjun ke Laut Kabur dari Kapal Ikan Berbendera China, Nyaris Jadi Santapan Hiu
Heboh, 2 WNI terjun ke laut kabur dari kapal ikan berbendera China, nyaris jadisantapan Hiu, Untung diselamatkan Nelayan, Begini kronologi lengkapnya
Karena menurut Kombes Arie, skenario yang diceritakan sudah sesuai dengan sindikat perdagangan orang.
Awalnya, Reynalfi dan Andri hanya berniat untuk mencari pekerjaan di luar negeri.
Suatu hari, keduanya ditawarkan pekerjaan oleh sebuah badan pelatihan.
• Tak Hanya Raffi Ahmad & Nagita, Ayu Ting Ting Pernah Sumpahi Ivan Gunawan Putus Dengan Faye Malisorn
Pekerjaan ini nantinya akan menghasilkan gaji sekira Rp 50 juta setiap bulannya.
Disebutkan dua ABK WNI ini akan dipekerjakan di area Asia Pasifik, seperti Korea atau Hong Kong.
"Memang tidak digaji, skenarionya memang sudah sindikat ini perdagangan orang," ungkap Kombes Arie.
"Mereka ditawarkan oleh sebuah lembaga pekerjaan dengan iming-iming gaji kurang lebih Rp 50 juta ditawarkan di Asia Pasifik," lanjutnya.

Sebelum berangkat kerja, Andri dan Reynalfi diminta untuk membayarkan uang sejumlah Rp 50 juta.
Uang tersebut guna pembuatan dokumen seperti paspor dan buku pelaut yang memang harus dimiliki oleh ABK.
Dari Rp 50 juta, oleh badan pelatihan Andri dan Reynalfi disisakan sebesar Rp 5 juta.
Mereka akan dinaikkan pesawat menuju Singapura dan dari sana mereka baru akan bekerja.
Awalnya Andri dan Reynalfi sudah ragu soal keberangkatan ini.
• Bantah Ucapan Najwa Shihab Soal New Normal, Anies Baswedan Semprot Nana dengan Kalimat Menohok Ini
"Mereka diminta Rp 50 juta itu meliputi, pembuatan dokumen seperti paspor, buku pelaut yang bisa dimiliki ABK," tutur Kombes Arie.
"Setelah dibuat dokumen itu, disisihkan Rp 5 juta oleh pelaku dan diterima korban," ucapnya.
Setelah sampai di Singapura, dua ABK WNI ini sudah ditunggu oleh seseorang dan diarahkan menuju mobil.