Kronologi 2 ABK WNI Terjun ke Laut Kabur dari Kapal Ikan Berbendera China, Nyaris Jadi Santapan Hiu
Heboh, 2 WNI terjun ke laut kabur dari kapal ikan berbendera China, nyaris jadisantapan Hiu, Untung diselamatkan Nelayan, Begini kronologi lengkapnya
Selama mereka melaksanakan pekerjaan mereka, setiap harinya akan dijaga oleh seseorang yang disebut dengan algojo.

Dua ABK bersama yang lain bekerja dengan diterapkan sistem shift atau secara bergantian.
Mereka juga diharuskan memenuhi target tertentu dalam satu kali bekerja.
"Jadi di kapal tersebut, kapalnya bernama Fu Lu Qing Yuan Yu itu berbendera China itu juga ada beberapa warga negara selain WNI," terang Kombes Arie.
"Kalau dari keterangan korban, kurang lebih ada 12 sudah terhitung dengan 2 orang yang sekarang posisinya sudah di Batam ya."
"Jadi mereka itu dijaga oleh algojo setiap bekerja, shift-nya itu diatur untuk mendapatkan dengan berat beban sekian," tambahnya.
Apabila satu shift sudah memenuhi target, maka akan berganti dengan ABK yang lain.
Kombes Arie menjelaskan, dalam pelaksanaan pekerjaan akan dibagi ke dalam beberapa kelompok.
• Megawati Segera Umumkan Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP, Paling Lambat Juli 2020
Para ABK akan berkelompok sesuai dengan hasil tangkapan mereka seperti hiu atau ikan lainnya.
Namun ketika mereka mendapatkan ikan yang tidak sesuai akan mendapatkan pukulan dari algojo.
Sehingga saat melakukan pekerjaan, seluruh ABK mendapatkan tekanan dan penyiksaan.
Di mana tindakan tersebut berpengaruh pada kondisi psikologis para ABK, terutama Reynalfi dan Andri.
"Kalau sudah terpenuhi, kemudian gantian dengan ABK berikutnya," jelas Kombes Arie.
"Kalau dapat hiu jadi satu kelompok, dapat ikan yang kecil-kecil dibuang atau dibuat makanan, kalau salah ambil ikan mereka mengalami pemukulan."
"Mereka mengalami tekanan dan penyiksaan secara fisik maupun psikis," imbuhnya.
• Copot Desi Arryani, Erick Thohir Angkat Subakti Syukur Jadi Dirut Jasa Marga

Selama bekerja, dua ABK WNI tidak mendapatkan gaji sepeserpun.