Inovasi Komunitas Tinja Ternak Ngada, Tukar Beras dengan Kotoran Ternak

Komunitas Tinja Ternak Ngada di Kota Bajawa melakukan sebuah inovasi dengan menukarkan 10 Kg kotoran ternak dengan 1 Kg beras

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Suasana saat tukar beras dengan kotoran ternak di Kampung Bobou Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (10/6/2020) 

Komunitas Tinja Ternak Ngada di Kota Bajawa melakukan sebuah inovasi dengan menukarkan 10 Kg kotoran ternak dengan 1 Kg beras

POS-KUPANG.COM - SELAMA ini banyak kotoran ternak dibiarkan terbuang begitu saja. Apalagi bila ternak yang kita miliki baik itu babi, sapi, kamping, kerbau dan lainnya hanya dibiarkan berkeliaran begitu saja di padang.

Berbeda tentunya ketika kita memelihara ternak kita dengan mengandangkannya secara baik dan rutin memberikan makanan. Maka kotoran ternak-ternak tersebut dapat dikumpulkan untuk disiram di lahan pertanian atau dibuang begitu saja.

Nikita Willy: Langsung Nikah

Rupanya kondisi tersebut dilihat satu komunitas di Bajawa, Kabupaten Ngada. Mereka melihat betapa warga tidak terlalu memanfaatkan kotoran ternak untuk hal-hal yang baik.

Oleh karena itu Komunitas Tinja Ternak Ngada di Kota Bajawa melakukan sebuah inovasi dengan menukarkan 10 Kg kotoran ternak dengan 1 Kg beras murni atau beras premium.

Kotoran ternak yang dikumpulkan tersebut akan diolah menjadi pupuk organik dan biogas. Selanjutnya pupuk tersebut akan dibagikan secara gratis kepada petani.

Jelang New Normal, Bandara El Tari Kupang Perketat Penerapan Protokol Kesehatan

Penggagas Komunitas Tinja Ternak Ngada, Wilfridus Muga, mengatakan sudah sejak satu bulan terakhir ini melaksanakan sosialisasi terkait penukaran beras dengan kotoran ternak.

Awalnya komunitas ini membeli kotoran ternak namun dalam perjalanan mencuat ide untuk menukar kotoran dengan beras. Hal ini dilakukan agar ada nilai ekonomis, edukasi dan ekologis kepada masyarakat.

"Selama ini sudah 5000 Kg kotoran ternak atau 5 sampai 6 ton kotoran ternak. Kita upayakan ada edukasi, nilai ekonomis dan ekologisnya," ujar Wilfridus saat kegiatan penukaran kotoran ternak dengan beras di Kampung Bobou Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Rabu (10/6/2020).

Wilfridus menyatakan, inovasi ini sangat ramah lingkungan dan ini wujud perduli lingkungan serta masyarakat diberikan edukasi untuk mencintai lingkungan sekaligus memberi pemahaman bahwa kotoran ternak itu banyak manfaatnya jika dikelola secara baik.

Dikatakan, sampai saat ini pihaknya menyiapkan 9 ton beras yang ditukarkan dengan kotoran ternak. Beras-beras itu akan siap dibagikan dan ditukar dengan kotoran ternak masyarakat. "Kami untuk sementara siapkan beras 9 ton," jelasnya.

Ia mengatakan, kotoran yang diambil tersebut akan diolah menjadi pupuk organik, biogas dan lainnya.

"Hasilnya kami bagikan pupuk cair dan gratis untuk masyarakat," ujarnya.
Warga Bobou, Endi Masa (70) memberikan apresiasi dan dukungan yang luar biasa akan kreativitas dan inovasi dari komunitas tersebut.

"Kita dukung program ini. Karena sangat membantu masyarakat," ujarnya.

Ia menyampaikan selama ini kotoran ternak hanya dibiarkan begitu saja dan saat ini sudah ada inovasi baru yang sangat membantu masyarakat. (gordi donofan).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved