Anak-Anak di Mangulewa, Kecamatan Golewa Antusias Tukarkan Kotoran Ternak dengan Beras Premium
Anak-anak sudah menunggu Komunitas Tinja Ternak Ngada untuk menukarkan sejumlah kotoran ternak yang sudah dikumpulkan selama seharian.
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
"Orang disini awalnya kaget karena memang hal itu tidak seperti biasanya. Mereka kumpulkan dan hari ini ditimbang," jelasnya.
Bernardinus menyatakan ternyata ada hal lain yang bermanfaat dari kotoran ternak. Ada nilai ekonomis, edukasi dan ekologis yang diperoleh.
"Nilainya itu adalah kotoran ternak bisa ditukarkan dengan beras, edukasinya ada nilai pendidikannya bahwa masyarakat harus berusaha belajar untuk menfaatkan kotoran ternak misalkan untuk pupuk dan ekologisnya itu terkait ramah lingkungan. Ketika gunakan kotoran ternak sebagai pupuk maka itu dijamin sangat ramah lingkungan," ujarnya.
Unik dan Baru Pertama di Ngada
Menukarkan kotoran ternak dengan beras premium sangat unik dan baru pertama kali terjadi di Ngada.
Penggagas Komunitas Tinja Ternak Ngada, Wilfridus Muga, mengatakan, pihaknya berupaya memberikan inovasi kepada masyarakat lewat hal sederhana.
Wilfridus yang merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri (Yapentri) Ngada ini mengatakan ada tiga hal yang harus diketahui melalui kegiatan sosial tukar kotoran ternak dengan beras.
Tiga nilai itu adalah nilai ekonomis, edukasi dan ekologis. Masyarakat perlu diberikan pemahaman soal tiga nilai dasar itu dan itu nanti ada keberlanjutannya.
Kata Wilfridus sebelumnya mereka telah membagikan voucher kepada masyarakat. Jika sudah mendapatkan vocher masyarakat langsung menghubungi nomor Hand Phone (HP) yang sudah tertera dalam vocher tersebut bahwa mereka sudah mengumpulkan sehingga pihaknya segera pergi mengambil kotoran ternak dan tukar dengan beras.
"Ini baru pertama kali di Ngada. Saya sendiri sebagai penggagasnya. Kami sudah siapkan 9 ton beras untuk ditukarkan dengan kotoran ternak. Kotoran ternak yang sudah dikumpulkan sampai saat ini sudah lima hingga enam ton," ujarnya.
Ia mengatakan kotoran ternak yang sudah dikumpulkan tersebut akan diolah menjadi pupuk organik dan pupuk cair serta biogas.
• Update Corona Manggarai : Sisa 2 OTG & 1 ODP Yang Masih Dipantau
• Jangan Dikira Usia Muda Tidak Mengidap Kolesterol, Yuk Lakukan Hal Ini Guys Biar Tidak Menyesal
• Bukan Hanya Rasanya yang Lezat dan Menggugah Selera, Ternyata Sup Ini Bisa Mencegah Masuk Angin
"Nanti pupuknya akan dibagikan gratis kepada masyarakat. Kita bagikan kepada petani untuk mereka coba pakai untuk tanaman," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).