Anak-Anak di Mangulewa, Kecamatan Golewa Antusias Tukarkan Kotoran Ternak dengan Beras Premium

Anak-anak sudah menunggu Komunitas Tinja Ternak Ngada untuk menukarkan sejumlah kotoran ternak yang sudah dikumpulkan selama seharian.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GORDI DONOFAN
Anak Mangulewa antusias saat timbang kotoran ternak di Mangulewa Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada, Rabu (10/6/2020). 

Anak-Anak di Mangulewa, Kecamatan Golewa Antusias Tukarkan Kotoran Ternak dengan Beras Premium

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Sejumlah anak di Kelurahan Mangulewa Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada antusias untuk menukarkan kotoran ternak dengan beras premium.

Anak-anak sudah menunggu Komunitas Tinja Ternak Ngada untuk menukarkan sejumlah kotoran ternak yang sudah dikumpulkan selama seharian.

"Kami sudah kumpulkan dari tadi pagi, sejak kami dengar ada informasi dari orang tua kami kumpulkan ternyata benar hari ini kami bisa tukar kotoran ternak dengan beras ini," ungkap Elsi Kawe (16) saat menukarkan kotoran ternak dengan beras di Kelurahan Mangulewa, Rabu (10/6/2020).

Elsi mengatakan bahwa hal itu sebuah inovasi baru yang diperoleh dari Komunitas Tinja Ternak Ngada yang digagas oleh Wilfridus Muga.

Menurut Elsi anak-anak antusias karena memang ada nilai ekonomis dan edukasi serta memiliki nilai ekonomis yang diperoleh.

"Saya sangat senang bisa kumpulkan kotoran ternak. Karena selama ini kami anggap kotoran ternak tidak ada nilainya ternyata sangat bermanfaat," ujarnya.

Anak lainnya, Aril Milo (11) mengatakan dirinya mengumpulkan kotoran sapi sebanyak 20 kilo gram (Kg).

"Saya dapat dua kilo beras. Lumayan sekali, kami akan kumpulkan lagi. Bisa juga ditukarkan dengan uang, tapi kali ini biar dapat beras saja," ungkapnya.

Anak lainnya, Stenly Ngebu (12) mengatakan dirinya ketika mendapatkan informasi dari teman-temannya langsung bergegas untuk mengumpulkan kotoran ternak.

"Saya cari dan kumpulkan kotoran Sapi. Kebetulan ada beberapa ekor Sapi. Saya kumpul dan sore ini ditimbang," jelasnya.

Stenly mengaku ada pembelajaran bahwa untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan harus bekerja keras dan tidak mudah memang namun tetap semangat.

Anak lainnya, Ius (11) mengatakan selama ini belum pernah mendengarkan ada inovasi terkait kotoran ternak ditukar dengan beras. Karena memang kotoran ternak dianggap hal yang menjijikan.

"Ternyata dikumpulkan untuk dijadikan pupuk. Kami dapat beras lagi tukar dengan kotoran ternak," ujarnya.

Warga Mangulewa, Bernardus Milo (57) mengatakan awalnya warga disana tidak percaya. Karena ada sejumlah warga yang mulai mengumpulkan kotoran ternak.

"Orang disini awalnya kaget karena memang hal itu tidak seperti biasanya. Mereka kumpulkan dan hari ini ditimbang," jelasnya.

Bernardinus menyatakan ternyata ada hal lain yang bermanfaat dari kotoran ternak. Ada nilai ekonomis, edukasi dan ekologis yang diperoleh.

"Nilainya itu adalah kotoran ternak bisa ditukarkan dengan beras, edukasinya ada nilai pendidikannya bahwa masyarakat harus berusaha belajar untuk menfaatkan kotoran ternak misalkan untuk pupuk dan ekologisnya itu terkait ramah lingkungan. Ketika gunakan kotoran ternak sebagai pupuk maka itu dijamin sangat ramah lingkungan," ujarnya.

Unik dan Baru Pertama di Ngada

Menukarkan kotoran ternak dengan beras premium sangat unik dan baru pertama kali terjadi di Ngada.

Penggagas Komunitas Tinja Ternak Ngada, Wilfridus Muga, mengatakan, pihaknya berupaya memberikan inovasi kepada masyarakat lewat hal sederhana.

Wilfridus yang merupakan Ketua Yayasan Pendidikan Citra Masyarakat Mandiri (Yapentri) Ngada ini mengatakan ada tiga hal yang harus diketahui melalui kegiatan sosial tukar kotoran ternak dengan beras.

Tiga nilai itu adalah nilai ekonomis, edukasi dan ekologis. Masyarakat perlu diberikan pemahaman soal tiga nilai dasar itu dan itu nanti ada keberlanjutannya.

Kata Wilfridus sebelumnya mereka telah membagikan voucher kepada masyarakat. Jika sudah mendapatkan vocher masyarakat langsung menghubungi nomor Hand Phone (HP) yang sudah tertera dalam vocher tersebut bahwa mereka sudah mengumpulkan sehingga pihaknya segera pergi mengambil kotoran ternak dan tukar dengan beras.

"Ini baru pertama kali di Ngada. Saya sendiri sebagai penggagasnya. Kami sudah siapkan 9 ton beras untuk ditukarkan dengan kotoran ternak. Kotoran ternak yang sudah dikumpulkan sampai saat ini sudah lima hingga enam ton," ujarnya.

Ia mengatakan kotoran ternak yang sudah dikumpulkan tersebut akan diolah menjadi pupuk organik dan pupuk cair serta biogas.

Update Corona Manggarai : Sisa 2 OTG & 1 ODP Yang Masih Dipantau

Jangan Dikira Usia Muda Tidak Mengidap Kolesterol, Yuk Lakukan Hal Ini Guys Biar Tidak Menyesal

Bukan Hanya Rasanya yang Lezat dan Menggugah Selera, Ternyata Sup Ini Bisa Mencegah Masuk Angin

"Nanti pupuknya akan dibagikan gratis kepada masyarakat. Kita bagikan kepada petani untuk mereka coba pakai untuk tanaman," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved