Pendaftaran Peserta Didik Baru di SMPK Frateran Ndao Ende Secara Online dan Offline
Sekolah Menengah Pertama Katolik atau SMPK Frateran Ndao Kabupaten Ende menerapkan PPDB secara online dan offline
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Sekolah Menengah Pertama Katolik atau SMPK Frateran Ndao Kabupaten Ende menerapkan pendaftaran peserta didik baru ( PPDB) secara online dan offline.
Hingga saat ini terpantau sudah ada 150 yang mendaftar secara offline. "Kalau secara online, kita masih cek datanya dulu," ungkap Kepala SMPK Frateran Ndao, Frater Yohanes Yohanes Berchmans, BHK, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (8/6/2020).
• Komisi III DPRD NTT Apresiasi Kondisi KSP Kopdit Swasti Sari ditengah Pandemi Covid-19
Untuk pendaftaran secara offline, kata Frater Yohanes, saat datang mendaftar mesti mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19, antara lain, mengenakan masker dan cuci tangan.
Di SMPK Frateran Ndao sudah disediakan tempat cuci tangan di berapa titik, ada pula para guru yang siap mengarahkan calon murid dan orangtua yang mendampingi untuk mendaftar.
Menurutnya, siswa SMPK Frateran Ndao cukup banyak yang berasal dari luar Kabupaten Ende, misalnya dari Manggarai, Ngada dan Nagekeo.
• PPDB 2020 -SMAN 1 Waingapu Tunggu Petunjuk Dinas Dikbud NTT
"Untuk orangtua yang mau anaknya di asrama, kami sediakan asrama tentu ada pola pembinaan yang kami terapkan di asrama. Untuk biaya asrama beda dengan sekolah artinya tidak disatukan, karena managemennya beda," ungkapnya.
Dia menambahkan masa pendaftaran di SMPK Frateran Ndao akan ditutup pada akhir Juni 2020.
Sementara itu, Sekolah Menengah Atas (SMA) Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kabupaten Ende menerapkan PPDB online tidak ada offline.
Wakil Kesiswaan SMA Man Mahmud Muhammad kepada POS-KUPANG.COM, menjelaskan pihak sekolah masih menunggu sampai penerapan new normal di tengah pandemi Covid-19 diterapkan baru dilakukan PPDB secara offline.
"Kita saat ini online saja, tidak offline, jadi kalau sudah new normal baru kita offline. Sejauh ini yang mendaftar secara online sudah mencapai seratus lebih pendaftar," ungkapnya.
Dia katakan, kuota untuk SMA Man disesuaikan dengan jumlah kelas. "Kita sialan 10 hingga 11 kelas, satu kelas aturannya 35 hingga 36 siswa jadi kita sesuaikan dengan itu," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)