Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Dokter Reisa, Pencinta Binatang dan Berempati dengan Pasien
Sosoknya tidak lagi asing di telinga publik, terutama setelah namanya dikenal sebagai pembawa acara di sebuah acara kesehatan Dr Oz Indonesia,
Sisi Lain Dokter Reisa Kartikasari, Pencinta Binatang dan Berempati dengan Pasien, Ini Latar Belakangnya
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Nama Reisa Kartikasari atau dikenal dengan dr Reisa Broto Asmoro ramai dibicarakan setelah tampil menjadi anggota tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, mulai Senin (8/6/2020).
Dokter kelahiran Malang, 24 Desember 1985 ini menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan.
Sosoknya tidak lagi asing di telinga publik, terutama setelah namanya dikenal sebagai pembawa acara di sebuah acara kesehatan Dr Oz Indonesia, yang ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta.
Bergelut di dunia forensik
Reisa sempat bergabung dengan tim identifikasi di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Soekanto dalam peristiwa peledakan bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz-Carlton di Jakarta tahun 2009 silam.
Sepanjang tahun itu, dia terlibat dalam penanganan sejumlah kasus terorisme lainnya.
Mengutip Harian Kompas, 15 April 2012, Reisa menyebut bahwa dia menemukan kepuasan tiap kali dapat menemukan jawaban dan cerita dari setiap sosok tubuh melalui kerja forensik.
Saat itu, sebagai seorang dokter muda, dia sempat berangan-angan untuk melanjutkan studi forensik di Australia.
Namun, pada tahun 2010, ia memutuskan untuk mengikuti studi pasca sarjana kesehatan publik di Universitas Indonesia.
Tidak ambisius
Selain berkarier di bidang kedokteran, Reisa mengaku "iseng" saat mendaftar pemilihan Putri Indonesia tahun 2010.
Keisengan ini tidak terlepas dari keinginan untuk menyenangkan hati sang mama, Dwi Pandansari.
Setelah itu, ia pun terpilih sebagai pemenang kedua dalam ajang pemilihan Putri Indonesia 2010.
Saat itu, ia baru mengetahui bahwa jika menang, seluruh pekerjaan harus dilepaskan untuk menjalankan kegiatan Puteri Indonesia selama setahun penuh.
"Kalau dari awal saya tahu, mungkin saya mikir lagi untuk seleksinya," ujar Reisa seperti dikutip Harian Kompas, 15 April 2020.
Ia pun mengikuti ajang Miss International pada tahun 2011 di Chengdu, China. Keikutsertaannya dalam acara ini menjadi pengalaman tersendiri bagi Reisa untuk membawa nama Indonesia di kancah mancanegara.
"Intinya, menjadi cantik bukan hanya urusan tampilan fisik, tetapi juga perilaku dan isi otak," tuturnya.
Usai ajang pemilihan putri internasional, ia pun memilih untuk mendalami studi dan kariernya di dalam negeri dan tidak lagi "bermimpi" berkelana hingga Afghanistan.
"Saya bukan orang yang ambisius untuk diri sendiri," kata Reisa.
Dia berpikir ulang apabila harus kuliah dan bekerja di luar negeri karena berat harus meninggalkan sang mama.
Berempati dan memahami keinginan pasien
Menurut Reisa, menjadi dokter tidak hanya tentang mengatasi masalah kesehatan pasien, tetapi juga berempati dan memahami keinginan pasien.
"Kejadiannya tiba-tiba mata kiri sudah enggak bisa melihat dan sakit sekali, ternyata sudah bernanah. Dokter waktu itu dengan enteng memberi tahu mata saya yang terinfeksi tokso bisa buta. Saya shock bukan main,” kenang Reisa, yang sehari-hari mengenakan lensa
kontak untuk matanya yang minus enam.
Dari peristiwa itu, ia pun bertekad untuk selalu menjaga sikap dan berempati terhadap pasien.
Menyukai binatang
Reisa menyebut bahwa dulunya dia ingin menjadi seorang dokter hewan.
"Aku dulu sebenarnya pengin jadi dokter hewan. Namun, akhirnya ikut saran mama, jadi dokter manusia saja," kata Reisa.
Reisa memang menyukai binatang. Bahkan, ia sempat memiliki hamster hingga lebih dari seratus ekor, belum lagi anjing.
Ia merawat sendiri semua hewan-hewan peliharaannya itu, memberi makan, dan membersihkan kotorannya.
”Yang penting semua hewan peliharaan dirawat baik-baik dan divaksin,” ujar Reisa.
Anggota Tim Komunikasi
Dokter Reisa Broto Asmoro diperkenalkan sebagai anggota dari tim komunikasi publik Gugus Tugas Covid-19, Senin (8/6/2020).
"Pada hari ini, saya nanti akan ditemani oleh seorang dokter yang selama ini telah aktif terlibat dalam edukasi pencegahan Covid-19 sekaligus bagian dari tim komunikasi publik," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan perkembangan harian Covid-19 dari kantor Graha BNPB, Senin (8/6/2020).

Reisa turut hadir dan menyampaikan informasi dalam briefing harian Covid-19, Senin (8/6/2020).
Mengutip KompasTV, 8 Juni 2020, belum ada keterangan resmi tentang alasan di balik penunjukan dokter Reisa ini.
Menurut Yuri, Reisa berada dalam satu tim untuk menyampaikan informasi terkait perkembangan penanganan Covid-19.
Namun, Yuri belum menjelaskan secara rinci pembagian tugas penyampaian informasi antara dirinya dan alumnus Putri Indonesia itu.
"Tidak usah berandai-andai. Saya satu tim dengan Dokter Reisa," ujar Yuri ketika dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).
Yuri telah memperkenalkan Reisa dalam konferensi pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (8/6/2020) sore.
Dikutip dari siaran daring konferensi pers, Yuri memperkenalkan Reisa sebagai bagian dari tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Pada hari ini saya akan ditemani seorang dokter yang selama ini aktif terlibat dalam edukasi pencegahan Covid-19, sekaligus bagian dari tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro," kata Yuri, Senin.
"Beliau akan menyampaikan informasi dan edukasi pencegahan Covid-19, termasuk adaptasi kebiasaan baru untuk masyarakat yang produktif dan aman," lanjutnya.
Kemunculan Reisa disambut antusias oleh warganet. Banyak yang mendukung Puteri Indonesia Lingkungan 2010 itu bergabung menjadi juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19.
Reisa selama ini dikenal sebagai dokter, alumnus ajang kecantikan, model, dan presenter televisi. Sebagai dokter, Reisa sempat menekuni dunia forensik.
Ia pernah bergabung sebagai anggota Disaster Victim Identification yang terlibat dalam proses investigasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi dan korban aksi terorisme di Jakarta.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sisi Lain Dokter Reisa, Tidak Ambisius, Tomboi, dan Pencinta Binatang", https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/09/184500565/sisi-lain-dokter-reisa-tidak-ambisius-tomboi-dan-pencinta-binatang?page=3.