Tutut Soeharto Bongkar Rahasia Soeharto yang Tak Pernah Diungkap ke Publik, Sebut Soal Dendam
Tutut Soeharto Bongkar Rahasia Soeharto yang Tak Pernah Diungkap ke Publik, Sebut Soal Dendam
POS-KUPANG. COM- Tutut Soeharto Bongkar Rahasia Soeharto yang Tak Pernah Diungkap ke Publik, Sebut Soal Dendam
99 tahun silam, tepatnya tanggal 8 Juni 1921 menjadi hari kelahiran Presiden Republik Indonesia Kedua Soeharto.
Mengenang pria yang lahir di Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, itu Siti Hardijanti Rukmana atau Mbak Tutut, anak kedua dari Soeharto, mengenang sikap ayahnya jelang lengser di tahun 1998.
• Hubungan Kian Memanas, Negara-negara Barat Luncurkan Aliansi baru Anti-China, Ini Tanggapan Beijing
• Deretan Wajah Polos Artis Sebelum Terkenal, Ada Luna Maya, Syahrini, Sule hingga Ariel NOAH
• Dituduh Tak Balas Pesan yang Dikirim Aurel Hermansyah, Krisdayanti Beberkan Bukti Chat WA
Kisah itu dituliskan Mbak Tutut lewat situs pribadinya tututsoeharto.id, pada Sabtu (7/6/2020).
Dalam artikel tersebut, Mbak Tutut menceritaka secara detail momen ketika ayahnya, Soeharto dipaksa turun dari jabatan oleh berbagai pihak.
Walau di tengah tekanan, Presiden Soeharto katanya tetap meminta dirinya maupun seluruh keluarga besarnya untuk bersabar.
Begitu juga ketika situasi negara dalam keadaan darurat dengan aksi massa yang berubah menjadi kerusuhan.
Soeharto diungkapkan Mbak Tutut juga menenangkan mereka ketika dikhianati.
• Hubungan Kian Memanas, Negara-negara Barat Luncurkan Aliansi baru Anti-China, Ini Tanggapan Beijing
• Deretan Wajah Polos Artis Sebelum Terkenal, Ada Luna Maya, Syahrini, Sule hingga Ariel NOAH
• 6 Bulan Lampu Jalan di Kampung Garam Kota Uneng Mati
• Berlaku Mulai Januari 2021, Ini Besaran Pemotongan Gaji PNS dan Karyawan Swasta Untuk Iuran Tapera
Para menterinya diungkapkan Mbak Tutut turut mendesak Soeharto untuk lengser dari jabatan presiden ketika itu.
"Yang lebih menyakitkan, sekelompok pembantu bapak pada saat bapak menjadi presiden, melakukan tindakan yang sangat tidak etis, yaitu akan mengundurkan diri dari jabatan Menteri kalau bapak tetap jadi Presiden," ungkap Mbak Tutut.
"Mungkin mereka berfikir, mereka akan bisa menguasai Indonesia, setelah bapak tidak jadi Presiden," tambahnya.
Ketika itu lanjutnya, Soeharto menasehati mereka untuk tetap sabar dan jangan menyimpan dendam.
Menurut sang ayah, dendam tidak menyelesaikan masalah dan justru akan semakin banyak korban berjatuhan.
Presiden Soeharto pun berpesan pada mereka agar tidak membiarkan rakyat menjadi korban hanya untuk mempertahankan kedudukannya menjadi Presiden.
"Walau diberikan nasehat itu, tentu emosi kami tetap tersulut dengan hujatan-hujatan tak berdasar itu. Berat rasanya hati ini menerima tekanan saat itu yang ditujukan pada bapak," kenang Mbak Tutut.