Selama Pandemi Covid-19 Omzet Menurun Drastis

POS-KUPANG.COM - USAHA Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terpukul dengan wabah Corona. Meski tetap berproduksi selama masa pandemi Covid-19, namun omzet menurun drastis seperti dialami Ike Suti.

Pemilik Ike Suti, Josefina Silab mengaku tetap bekerja namun barang dagangannya kurang laris. Ia membeberkan, sebelum virus Corona, pemasukan maksimal Rp 7 juta. Namun, sejak Maret 2020, hanya memperoleh pemasukan Rp 500.000, itupun kalau ada pesanan.

• Saat New Normal PT ASDP Batasi Penumpang Kapal

"Selama virus baru satu kali mengirim barang itu ke Sidoarjo. Kalau kirim barang tidak ada hambatan," kata Josefina di Kupang, Minggu (7/6/2020).

Menurutnya, banyak permintaan tapi kemudian dibatalkan karena pembeli beralasan masih membutuh uang untuk memenuhi kebutuhan utama mereka. "Tapi bersyukur, walaupun kecil penjualan tetap berjalan meskipun pembeli berkurang. Hanya satu atau dua orang saja yang membeli," ujarnya.

Josefina menjual kain tenun motif Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan harga berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta. Selain itu, ada aksesoris tenun dan juga madu batu.

• Perlancar Perdagangan Antardaerah Pemulihan Ekonomi NTT

Hal senada disampaikan Penanggung Jawab Kampung Tenun Alor, Ester Abolla. Kampung Tenun Alor merupakan UMKM binaan Bank Indonesia.

Ester mengaku penjualan sangat parah ketika Covid-19 melanda. Menurutnya, sejak Maret hingga saat ini sangat sepi. Pada Maret penjualan Rp 150.000, April tidak ada penjualan dan Mei Rp 1 juta saja. Sebelumnya, omzet per bulan bisa mencapai Rp 30 juta. Ia berharap dengan adanya penerapan New Normal bisa membawa perubahan bagi para UMKM. (yen)