Siswa siswi SMPK Santo Yoseph Naikoten Tidak Ada Trik Khusus Selama Mengikuti Ujian

Ujian kenaikan kelas telah dimulai. Para siswa SMPK Santo Yoseph Naikoten, Kupang, sudah mengikuti ujian sejak Selasa (2/6/2020)

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Siswa siswi SMPK Santo Yoseph Naikoten Tidak Ada Trik Khusus Selama Mengikuti Ujian
ISTIMEWA
Guru SMPK St. Yoseph, Naikoten, Afrianto Sogen, S.Pd

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ujian kenaikan kelas telah dimulai. Para siswa SMPK Santo Yoseph NaikotenKupang, sudah mengikuti ujian sejak Selasa (02/06/2020).

Ujian akan berlangsung hingga tanggal 9 Juni mendatang secara online dengan menggunakan aplikasi google form. Untuk menghadapi ujian dari rumah, tidak ada trik khusus dari para siswa maupun guru.

Para siswa juga mengikuti ujian dengan memakai seragam yang sudah lama tidak terpakai akibat wabah yang mengharuskan mereka belajar di rumah saja.

Ternyata Pantai Waengongo di Ngada Sudah Telan Empat Korban Jiwa

Salah satu guru SMPK Santo Yoseph Naikoten, Afrianto Sogen, S.Pd mengungkapkan, para siswa tidak memakai trik khusus untuk menghadapi ujian kenaikan kelas dalam masa pandemi ini. "Sebenarnya mereka (siswa) tidak punya trik khusus untuk ujian" ujarnya.

Siswa/siswi SMPK St. Yoseph Naikoten sedang mengikuti ujian kenaikan kelas
Siswa/siswi SMPK St. Yoseph Naikoten sedang mengikuti ujian kenaikan kelas (ISTIMEWA)

Ia mengatakan, sejauh ini proses ujian tak menemukan kendala berarti. "Kendalanya hanya jaringan internet beberapa siswa yang agak kurang baik tapi hanya saat - saat pertama" kata Afrianto.

Dalam sehari hanya diuji 1 mata pelajaran untuk semua siswa sehingga mereka tidak terbebani dengan ujian. Dari 10 mata pelajaran yang diujikan, 7 diantaranya berupa teori sedangkan 3 lainnya praktek.

"Prakteknya setelah tanggal 9. Tapi ada 1 mata pelajaran prakarya sudah diujikan sebelumnya" ungkap guru IPA kelas 8 ini.

Selama Pandemi Covid-19 Pasangan Usia Subur Dianjurkan Tunda Kehamilan

Untuk ujian praktek, siswa akan melakukan video call dengan guru mata pelajaran. Misalnya untuk ujian mata pelajaran Seni Budaya, siswa menari dan guru memberi pertanyaan untuk dijawab siswa. "Nilai ujian diambil dari situ" katanya.

Waktu video call setiap kelas sudah ditentukan dan disusun sehingga dalam 1 hari guru bisa video call dengan seluruh siswa 1 kelas karena durasi video callnya juga tidak lama.

"Paling 3 menitan terus tanya jawab sesuai nomor urut absen" ujarnya.

Dari jumlah total siswa 332 orang, terbagi atas 164 orang kelas 8 164 dan 168 kelas 7, jadi masing - masing guru bisa mengoptimalkan untuk 1 kelas.

"Karena kita 1 kelas itu paling rendah 27 orang untuk kelas 7 sedangkan kelas 8 paling rendah 22 orang" jelasnya.

Mewakili para guru, Afrianto berharap semua siswa bisa mengikuti ujian ini dengan baik karena saat ini para orangtua sudah kembali bekerja sehingga dibutuhkan waktu ekstra untuk mengawasi anak - anak.

"Sebagai guru pasti mau anak - anak nilainya baik. Tapi yang paling penting adalah mereka sehat saat ini" tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved