Sebut Ahok Kumpul Uang Untuk Pilpres 2024, Roy Suryo Ditegur Tigor Doris Sitorus, Anak Buah Jokowi
Roy Suryo menyebut, dari penunjukkan Ahok sebagai Komut Pertamina sudah kontroversi. Bahkan gajinya pun tidak masuk akal dan melakukan pencitraan.
Sebut Ahok Kumpul Uang Untuk Pilpres 2024, Roy Suryo Ditegur Tigor Sitourus, Anak Buah Jokowi
POS-KUPANG.COM - Entah apa yang muncul dalam benak Roy Suryo sehingga politisi yang satu ini, tiba-tiba memprediksi kalau Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, bakal maju pada Pilpres 2024 nanti.
Tapi, apa yang diungkapkan itu bukannya tanpa dasar. Roy Suryo mengedepankan prediksinya, setelah melihat dinamika politik yang muncul di Tanah Air.
Awalnya, Roy Suryo menyetujui cuitan akun @TanYoana di Tweeter yang menyebut, Ahok tengah mengumpulkan uang untuk kampanye Capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Pasalnya, Ahok tidak menurunkan harga BBM, meski harga minyak dunia sedang anjlok.
"AHOK Lagi Kumpulin Duit Untuk Kampanye Calon Presiden 2024 (emoji jempol)," cuit @TanYoana.
Roy Suryo pun mengomentari, "Tweeps, Apa yang disampaikan @TanYoana ini saya setuju 1000%," tulisnya.
Politisi Roy Suryo mengaku setuju apa yang dilakukan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang tidak menurunkan harga BBM meski harga minyak dunia sedang anjlok, untuk mengumpulkan uang di Pilpres 2024.
Awalnya, Roy Suryo tampak mengomentari akun @TanYoana, yang menyoroti aksi Ahok tersebut.
"AHOK @basuki_btp Jangankan Menurunkan Harga BBM, Menggratiskan Toilet SPBU Aja Dia Ga Bisa," cuit @TanYoana, Rabu (29/4/2020).
Sambungnya, "Kalo Sodara Mau Liat Muka Maling Negara, Engga Pelu Pake KPK, Cukup Sebut Nama AHOK, Para Maling Akan Kejang-Kejang (emoji tertawa)," sambungnya.
• KABAR GEMBIRA! Kemendikbud Izinkan Sekolah di Zona Hijau Boleh Lakukan Metode Tatap Muka
• Potret Selebriti Terkaya se Jagat, Dulu Tembem Ginuk-Ginuk, Kini Penampilan Kylie Jenner Seksi Abis
• Nagita Slavina Sakit Hati, Suaminya Raffi Ahmad Dihina Hoaks, Sampai Singgung Lapor Polisi
Bahkan, ia menuding Ahok tengah mengumpulkan uang untuk kampanye capres di Pilpres 2024 mendatang.
"AHOK Lagi Kumpulin Duit Untuk Kampanye Calon Presiden 2024 (emoji jempol)," cuit @TanYoana.
Roy Suryo mengomentarai, "Tweeps, Apa yang disampaikan @TanYoana ini saya setuju 1000%," tulisnya seperti dikutip, Jumat (1/5/2020).
Lanjutnya, ia pun menyebut mulai dari penunjukkan Ahok sebagai Komut sudah kontroversi. Bahkan, gajinya pun tidak masuk akal dan melakukan pencitraan. Ia pun menuding sikap Ahok abai dan arogan.
"Mulai dari Penunjukkannya yang kontroversial, Gajinya yang tidak masuk akal, tata bahasanya yang tidak sopan, sikapnya yang abai & arogan," katanya.
Karena itu, ia menilai sikap Ahok keterlaluan jika benar maju di Pilpres 2024. "Kalau memang mau maju 2024 itu benar-benar Keterlaluan," pungkasnya.
Namun, alih-alih menanggapi sindiran Roy, Ahok justru bersikap santai dan mengunggah dukungannya kepada para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran virus corona, melalui instastory akun Instagramnya.
"Selamat bertugas kepada tim medis dan seluruh karyawan RSPP dan RSPJ sebagai garda terdepan penanggulangan Covid-19," tulis Ahok.

Prediksi Roy Suryo tersebut, justru mendapat teguran atau tepatnya dibilang sindiran keras dari anak buah Jokowi, Ketua Umum Pasukan Tetap Jokowi, Tigor Sitorus.
Tigor Doris Sitourus mengatakan, Roy Suryo mirip tukang ramal karena memprediksi sesuatu di luar kapasitas.
Ia mengingatkan agenda Pilpres 2024 masih lama sehingga tidak tepat membicarakan hal tersebut sekarang.
"Roy ini seperti dukun atau tukang ramal, takut akan masa depan yang belum terjadi. Memberikan analisa politik juga harus ada ilmunya. Menyanyikan Indonesia Raya saja salah sehingga Roy tidak punya kapasitas untuk menggurui," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, awal Mei 2020 lalu.
• Wagub NTT Tinjau Tambak Ikan Kerapu di Riung
• Monitor Penyaluran BLT-DD di Satar Mese Utara, Bupati Deno: Jangan Beli Kupon Putih dan Rokok
• Tak Kenal Lelah, IDI Sikka ke Desa Lakukan Sosialisasi dan Bagi Masker
Belakangan ini, jagat politik di Indonesia memang cukup ramai dengan wacana Pilpres 2024.
Tak sedikit kalangan menjadikan suasana pandemi corona saat ini dengan mendiskusikan Pilpres 2024.
Tersebutlah sejumlah nama politisi yang disebut-sebut sebagai figur yang berpeluang maju dan bertarung dalam hajatan akbar politik di Tanah Air.
Nama-nama itu, yakni Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan beberapa figur lainnya.
Mencuat pula nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, setelah Pengamat Politik, Rocky Gerung, mengungkapkan bahwa Komisaris Utama Pertamina itu pantas mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024 nanti.
Menurut Rocky Gerung, pada moment tersebut, kurang elok apabila Ahok melawan Anies Baswedan.
Yang paling tepat, adalah suami Puput Nastiti Dewi itu mendampingi Anies Baswedan untuk maju dalam laga akbar tersebut.
Ahok disebut sebagai kuda hitam, karena sosoknya cukup populer di kalangan masyarakat.
Kendati ada nama Ahok yang masih samar-samar dalam blantika politik Tanah Air, namun yang paling populer saat ini, adalah Prabowo Subianto yang kini Menteri Pertahanan RI.
Ketua Umum Partai Gerindra itu, disebut-sebut akan berpasangan dengan Puan Maharani, yang kini Ketua DPR RI.
Puan Maharani merupakan putri Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Duet ini mulai mencuat ketika Prabowo Subianto terlihat makin mesrah dengan Mehawati Soekarnoputri.
Duet itu juga dinilai sebagai pengejawantahan Perjanjian Batu Tulis yang sudah diteken tahun 2009 lalu.
Dalam perjanjian itu, disebutkan, Megawati akan mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 lalu.
Tapi faktanya, pada saat itu Megawati justeru mendukung Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.
• Bupati Sumba Barat Minta ASN Jadi Contoh Pelaksana Protokol Kesehatan di Masa New Normal
• 1 Warga Kabupaten Mabar Positif Covid-19, Total 15 Positif Covid-19
• Transportasi Laut dan Udara dibuka - DPRD Sumba Timur Ingatkan Hal Ini
Bahkan pada Pilpres 2019 silam, Megawati lagi-lagi mengingkari Perjanjian Batu Tulis dengan mengusung lagi Jokowi yang kini menjabat sebagai Presiden RI untuk dua periode berturut-turut (2014-2019, 2019-2024).
Terbetik pula prediksi bahwa perjanjian itu baru akan terwujud pada Pilpres 2024. Saat itu, Megawati akan mengusung Prabowo untuk berpasangan dengan Puan Maharani sebagai Calon Wakil Presiden
Dari politik yang terurai saat ini, Prabowo Subianto telah mengalah dengan menerima jabatan Menteri Pertahanan yang dipercayakan Presiden Jokowi.

Belakangan terungkap bahwa perubahan sikap Prabowo itu dilatari oleh undangan Megawati agar Prabowo datang ke rumahnya.
Pada saat itulah Prabowo menyebut bahwa telah mau membuka pintu damai dengan mantan Presiden ke-5 itu.
Pasca pertemuan itu, Megawati dan Prabowo kian dekat. Kedua tokoh nasional itu makin mesra dari hari ke hari.
Belum diketahui pasti, apakah kemesraan itu sebagai simbol keseriusan Megawati mengusung Prabowo Subianto-Puan Maharani pada Pilpres 2024.
Demikian pula, apakah kemesraan itu pratanda Prabowo siap menerima Puan Maharani sebagai calon wakil presiden untuk hajatan nasional tahun 2024 itu.
Yang jelas, kebersamaan itu memunculkan spekulasi bahwa akan tiba saatnya, Perjanjian Batu Tulis terwujud pada Pilpres 2024.
Spekulasi juga menyebutkan bahwa saat itu, Megawati akan mengusung Prabowo Subianto - Puan Maharani untuk bertarung pada laga tersebut.
Mengutip dari laman Kompas.com, survei Indo Barometer menunjukkan, bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto adalah menteri yang paling populer. Namanya lebih dikenal publik ketimbang nama figur lainnya.
"Saya kira wajar karena beliau adalah mantan calon presiden dua kali," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari saat konferensi pers di Century Park Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).
Dari total 1.200 responden, sebanyak 18,4 persen memilih Prabowo Subianto.
Menteri yang paling dikenal kedua, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani yang dipilih oleh 10,6 persen responden.
Kemudian disusul Menteri BUMN Erick Thohir dipilih 8,2 persen dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang dipilih 7,9 persen responden.
Setelah itu, yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim yang dipilih 5,3 persen responden dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebesar 5,2 persen.
Kemudian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan 5 persen responden dan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko dengan 3,2 persen.
Menteri yang menempati urutan dua terakhir dikenal publik, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo sebesar 2,5 persen dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebesar 2,2 persen.
Tidak hanya sebagai menteri yang paling dikenal publik, Prabowo Subianto juga dinilai responden sebagai menteri dengan kinerja terbaik.
• Akankah Megawati Berpaling dari Prabowo Subianto Pada Pilpres 2024, Abaikan Perjanjian Batu Tulis?
• Pelni Cabang Labuan Bajo Belum Buka Penyeberangan Kapal
• Umat Muslim di Ruteng Ikuti Instruksi Pemerintah dan Imbauan MUI Untuk Pencegahan Covid-19

Selain Prabowo, menteri lain yang dinilai memiliki kinerja baik adalah Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, Keamanan Mahfud MD, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Qodari berpandangan, keputusan Prabowo untuk menjadi menteri dinilai tepat karena membuat panggung politiknya terus bertahan.
Survei nasional ini dilakukan selama 9-15 Januari 2020 dengan total 1.200 responden yang dipilih secara multistage random sampling.
Survei ini dilakukan Indo Barometer jelang 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Responden terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) yang sudah memiliki hak pilih, yaitu minimal berusia 17 tahun atau sudah menikah saat survei dilakukan.
Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei tersebut sebesar kurang lebih 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara dari aspek popularitas, Prabowo Subianto juga terbilang tinggi dibandingkan dengan menteri lainnya.
Sementara itu dari aktivitas politik, kedekatan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga semakin akrab.
Itu terlihat dari sikap Megawati Soekarnoputri yang kerap menyapa dan meledek Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya yang dihadiri para ketua umum parpol atau menteri.
Bahkan, Megawati pernah menceritakan persahabatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dijalin sejak lama.
Megawati juga kerap menyinggung Prabowo yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan, sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Sambil bercanda, Megawati menagih oleh-oleh kepada Prabowo.
"Saya berbicara dengan Pak Prabowo baru pergi mas, saya bilang, mas mana oleh-olehnya? Karena pergi enggak ngomong-ngomong. Tapi saya tahu dia pergi," ucap Megawati di Istana Negara Jakarta.
Tentang kemesraan Megawati dan Prabowo Subianto kian ditambah manakala persiapan Pilkada 2020.
Di Depok misalnya, Gerindra dan PDIP memutuskan berkoalisi, meninggalkan PKS yang incumbent.
Pilkada Solo dan Medan, juga menunjukkan gelagat Gerindra dan PDIP bakal bersatu.
Kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang hendak maju telah didukung informal oleh Gerindra. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Inikah Waktu Megawati Bayar Penghianatan ke Menhan? Dulu Demi Jokowi Kini Puan-Prabowo Pilpres 2024, https://makassar.tribunnews.com/2020/06/03/inikah-waktu-meg awati-bayar-penghianatan-ke-menhan-dulu-demi-jokowi-kini-pu an-prabowo-pilpres-2024?page=all