Tujuh Tempat Bersejarah di Ende Terkait dengan Bung Karno,Ada yang Tanpa Penanda &TakTerawat;
Sebelah kiri ada beberapa kotak kaca berisi peralatan rumah tangga seperti gelas, dulang, setrika besi, sarung Kalimantan Timur.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Tujuh Tempat Bersejarah di Ende Terkait dengan Bung Karno, Ada yang Tanpa Penanda &Tak Terawat
POS-KUPANG.COM | ENDE - Ir. Soekarno atau Bung Karno pernah diasingkan ke Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh Kolonial Belanda, 1934-1938.
Soekarno dan istrinya Inggit Garnasih, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, bertolak dari Surabaya menuju Pelabuhan Ende dengan kapal barang KM van Riebeeck.
Selama kurang lebih delapan hari perjalanan, 14 Januari 1934 Soekarno tiba di Pelabuhan Ende. Di Ende Soekarno bersama keluarga tinggal di Rumah Haji Abdullah yang kemudian dikenal sebagai rumah pengasingan bung karno.
Hasil penelusuran POS-KUPANG.COM, ada beberapa tempat di Ende yang sering didatangi. Sayangnya, tidak semua tempat-tempat itu punya penanda dan terawat dengan baik.
Yanto Ambuwaru, cucu Haji Abdullah ditemui POS-KUPANG.COM di kediamannya persis di samping kanan Rumah Pengasingan Bung Karno, Senin (1/6/2020), menuturkan, cerita tentang Bung Karno diwariskan turun - temurun oleh Kakek Haji Abdullah.
Keterangan Ambuwaru terkait tempat-tempat tersebut didukung dengan informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM dari Booklet Revitalisasi Kawasan Bersejarah Bung Karno di Ende.
Dia menceritakan ada sejumlah tempat yang pernah dan sering didatangi Soekarno, antara lain, Pelabuhan Ende, Pos Militer, Taman Bung Karno, Katedral dan Makam Amsi, Gedung Imakulata, Masjid Ar-Rabithah dan Eks Toko De Leew.
1. Pelabuhan Ende
Pelabuhan Ende merupakan lokasi berlabuhnya Kapal pengangkut Soekarno dan keluarga. Saat pelabuhan Ende menjadi pelabuhan yang cukup terkenal karena menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal dari berbagai daerah.
Pantauan POS-KUPANG.COM, kondisi pelabuhan Ende saat ini cukup baik, memiliki view yang menarik ke arah laut dan pulau. Warga sekitar sering memancing ikan di Pelabuhan tersebut. Sayangnya, tidak ada penanda bahwa Bung Karno pernah berlabuh di pelabuhan tersebut.
2. Pos Militer
Ketika menginjakan kaki di Ende, Bung Karno dan keluarga dibawa oleh prajurit Belanda ke Pos Militer (saat ini Markas POM). "Menurut cerita ayah, Bung Karno dikawal ketat oleh prajurit Belanda," ungkapnya.
Menurutnya, Bung Karno juga diawasi ketat oleh prajurit Belanda selama berada di Ende. Bung Karno juga diwajibkan melapor diri secara rutin di Pos Militer tersebut.
3. Taman Bung Karno