Rocky Gerung Singgung Duet Anies-Ahok di Pilpres 2024, Saingi Prabowo-Puan?
Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama atau Ahok BTP digadang-gadang untuk mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 nanti.
POS-KUPANG.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama atau Ahok BTP digadang-gadang untuk mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 nanti.
Adalah pengama politik Rocky Gerung melontarkan wacana Anies-Ahok di Pilpres 2024 ini.
"Misalnya, Nasdem, secara radikal, mencalonkan Anies calon presiden 2024, Ahok adalah wakil presidennya itu, kita pikir, berhenti itu bullying itu, karena difasilitasi. Kan dua-duanya, Ahok dan Anies, penggagas LSM Nasdem. Kan masuk akal aja kan?" ujar Rocky Gerung di Indonesia Lawyers Club ( ILC), Selasa (13/8/2019) lalu.
Bagi Rocky Gerung, tidak mungkin mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi lawan Anies Baswedan di 2024.

"Secara sosiologis tidak mungkin, secara antropologis juga ajaib, secara psikologis semua orang tahu bahwa kekuatan Ahok sebagai pendorong perubahan, tapi bukan sebagai orang yang memimpin, analisis akademik itu agak susah," katanya, lewat aku YouTube resminya, seperti dikutip, Kamis (12/3/2020).
Menurut dia, bila Ahok dipaksakan menjadi kandidat di Pilpres 2024, maka ada target tertentu oleh para oligarki.
"Kalau dia dipaksakan, itu artinya ada target jangka pendek yang hendak dipakai oleh oligarki," katanya.
"Ada suara gendang yang lebih kuat sehingga Ahok tampil ulang sebagai lagu lama dengan arasemen baru," tambah dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal yang lebih memungkinkan adalah menjadikan Ahok sebagai pendamping Anies Baswedan.
"Kalau kami berpikir sejak sekarang itu berarti Ahok ditaruh di situ untuk mendamipingi Anies Baswedan," ucapnya.
• Tak Puas Hanya Dicampakkan, Reino Barack Bongkar Aib Luna Maya Sebut Eks Ariel NOAH Lakukan Ini
• Luna Maya DM Syahrini, Begitu Tahu Reino Barack Susul Inces di London, Begini Ucapa Eks Ariel NOAH
Peluang Anies Baswedan
Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi Anies Baswedan memiliki peluang menang jika ikut Pilpres 2024.
Rocky Gerung mengkritisi habis survei elektabilitas bakal calon presiden Indonesia tahun 2024.
Pria yang kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial itu, menilai apa yang dilakukan oleh surveyor ngawur dan tidak masuk akal.
Rocky Gerung mengatakan apabila survei memang ingin menjatuhkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, seharusnya mereka menyediakan calon pengganti gubernur Ibu Kota tersebut. Calon sepadan dengan Anies Baswedan sebagai jagoan di Pilpres 2024
Dikutip dari channel YouTube Rocky Gerung Official Rabu (4/3/2020), Rocky Gerung menjelaskan apabila tidak ada kandidat lain selain Anies, maka percuma para pembenci Anies merusak elektabilitas Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Mestinya buzzer anti Anies, logikanya begitu, enggak ada gunanya menurunkan elektabilitas Anies kalau enggak ada pesaingnya," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung merasa heran banyak hasil survei yang berupaya menurunkan elektabilitas Anies di tahun 2024, namun mereka juga tidak memberikan alternatif lain.
"Jadi semua berupaya agar 2024, nama Anies itu dihilangkan oleh survei, tapi survei tidak memajukan alternatif, itu ngaconya," terangnya.
"Dari grup Jokowi enggak ada penantang Anies, dari grup PDIP juga enggak ada."
Rocky Gerung kemudian menjelaskan mengapa ia tidak melihat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai kandidat kuat yang dapat menggantikan posisi Anies.
Menurutnya Prabowo hanya dimasukkan oleh surveyor karena berasal dari partai Gerindra yang merupakan partai besar di Indonesia.
"Prabowo bisa saja naik karena sorotan kamera, tapi begitu partainya drop, orang berpikir ulang, tidak cukup suara untuk angkat Pak Prabowo," kata Rocky Gerung.
"Tapi sekali lagi itu adalah upaya untuk mendelegitimasi Anies, dan pertanyaan orang mengapa tiba-tiba ada semacam orkestrasi survei yang satu suara, yaitu Anies melemah, Prabowo menguat, enggak ada gunanya sebagai informasi publik," tandasnya.

Dijungkirbalikkan Enggak Ada Efeknya
Rocky Gerung mengatakan bagaimana sosok Anies sudah memiliki tempat tersendiri di para pendukungnya.
Posisi tersebut disebut Rocky Gerung sangat kuat dan tak akan terpengaruh oleh hasil survei saja.
"Anies itu sudah ada di list (daftar), ada di top of mind (pilihan teratas -red) pemilih," kata Rocky Gerung.
"Dijungkirbalikkan pun enggak ada efeknya kalau tidak dihadirkan (penantang Anies)," lanjutnya.
Rocky Gerung menganalogikan para pembenci Anies layaknya orang yang melaran mobil masuk ke jalan gang, padahal dia sendiri tidak memiliki mobil.
Maksud dari analogi Rocky Gerung adalah para pembenci Anies melarang Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk maju, namun di saat yang bersamaan mereka juga tidak memiliki calon untuk diusung pada tahun 2024 nanti.
Rocky Gerung merasa aneh soal banjir di Ibu Kota yang bukan sepenuhnya kesalahan Anies, justru dikaitkan dengan potensi Anies untuk maju di 2024.
"Kecemburuan-kecemburuan begini hanya karena banjir, dan kita tahu banjir ini juga tanggung jawab presiden, karena presiden yang janji buat atasi banjir," kata Rocky Gerung.
"Jadi banyak betul problem yang ecek-ecek, secara tehnis semua orang tahu, tapi itu dikaitkan dengan 2024, kan ajaib para penghalang demokrasi," sambungnya.
Kayak Mantan Baper Cemburu
Ia kembali mengibaratkan pembenci Anies seperti mantan yang cemburu dengan kekasihnya yang telah mendapat pasangan baru, sedangkan dirinya masih belum bisa menemukan pengganti.
"Kayak orang baper, mantan yang cemburu, lalu dijelek-jelekkin, dia sendiri enggak bisa dapet penggantinya," kata Rocky Gerung sambil tertawa.
Rocky Gerung menyarankan Anies sebaiknya main Tiktok dan mengabaikan hujatan-hujatan yang menargetnya.
"Jadi Anies, main Tiktok saja, abaikan saja," katanya.
Sebab apabila Anies bereaksi terhadap hujatan, Rocky Gerung menilai hal itu justru akan dimanfaatkan untuk menyerangnya.
"Kalau saya Anies, saya bilang silahkan bully sebanyak-banyaknya, sehingga kalian lupa untuk mengajukan calon penantang saya," katanya sambil tertawa.
Survei Median: Prabowo Tegas, Anies Religius
Berdasarkan data dari Media Survei Nasional (Median), mayoritas responden memilih Prabowo menjadi presiden sebab karakternya yang tegas.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (24/2/2020), Direktur Eksekutif Media Survei Nasional Rico Marbun mengatakan ada empat alasan, responden memilih Prabowo.
"Sebanyak 34 persen responden menilai Prabowo tegas, sebanyak 12,1 persen responden menilai Prabowo berwibawa. Kemudian, sebanyak 4,4 persen responden menilai Prabowo berani, 4,4 persen menilai Prabowo mampu memimpin," kata Rico dalam konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Sedangkan Anies dipilih karena religius dan dekat dengan ulama (15,1 persen), cerdas dan pintar (11,3 persen), serta memiliki tutur kata bagus (8,8 persen).
Mantan pendamping Anies, Sandiaga Uno juga mendapatkan suara karena sosoknya yang berkarier sebagai pengusaha.
"Sebanyak 8,7 persen responden memilih dia karena latar belakang pengusaha," ujar Rico.
Mantan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat suara karena dinilai masih muda (13,3 persen) dan dianggap sebagai penerus ayahnya (12,7 persen), yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Berikut 5 urutan teratas calon presiden 2024 berdasarkan survei Median:
- Prabowo Subianto (18,8 persen)
- Anies Baswedan (15,8 persen)
- Sandiaga Uno (9,6 persen)
- Agus Harimurti Yudhoyono (8,3 persen)
- Ridwan Kamil (5,7 persen)
Survei median menggunakan teknik multistage random sampling dna proporsional atas populasi provinsi dan gender.
Sampel diambil dari 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi.
Margin of error berada di angka kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei tersebut dilakukan pada pekan pertama hingga pekan kedua Februari 2020, dilakukan dengan tujuan untuk melihat siapa calon yang berpotensi meraih suara besar pada kontestasi Pilpres 2024.
Megawati dan Prabowo Subianto Makin Mesra, Strategi Usung Puan Maharani pada Pilres 2024?
Setelah mengalami pasang surut, saat ini hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, semakin mesra.
Kemesraan itu semakin terlihat, setelah Prabowo Subianto bergabung dalam pemerintahan Presiden Jokowi, menjadi Menteri Pertahanan.
'Mesranya' hubungan Megawati dan Prabowo memunculkan spekulasi jika perjanjian Batu Tulis 2009 silam antara keduanya akan terwujud di Pemilu 2024 mendatang.
Spekulasi juga menyebutkan ada niat Megawati Soekarnoputri untuk menduetkan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani yang kini Ketua DPR RI, pada Pilres 2024 mendatang.
Perjanjian Batu Tulis sesungguhnya berisikan kesepakatan Megawati akan mendukung Prabowo pada Pemilu 2014 lalu. Namun saat itu, kesepakatan tersebut tak berbuah manis.
• Terlambat Selesaikan SPJ 2019 Bupati TTS Ancam Copot Dua Kades, Epy: Jangan Pilih Orang Model Begini
• Rabu, ASN Sumba Barat Kembali Berkantor Nomal
• Di Ende Soekarno Tinggal di Rumah Haji Abdullah, Ada 7 Tempat Bersejarah Tanpa Penanda &Tak; Terawat
Megawati dengan PDIP tetap mengusung Jokowi dan Jusuf Kalla demikian pula pada pilpres berikutnya di tahun 2019, PDIP kembali mengusung Jokowi yang berduet dengan Ma'ruf Amin.
Apakah perjanjian Batu Tulis antara Megawati dan Prabowo Subianto itu bakal terwujud di tahun 2024 nanti?
Dikutip dari laman merdeka.com, disebutkan, berdasarkan survei yang dilakukan Indo Barometer, kinerja Prabowo Subianto paling bagus selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.
Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Ketua Umum Partai Gerindra itu mencapai 26,8 persen.
Sementara dari aspek popularitas, Prabowo Subianto juga terbilang tinggi dibandingkan dengan menteri lainnya.
Sementara itu dari aktivitas politik, kedekatan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto juga semakin akrab.
Itu terlihat dari sikap Megawati Soekarnoputri yang kerap menyapa dan meledek Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam setiap pidatonya yang dihadiri para ketua umum parpol atau menteri.
Bahkan, Megawati pernah menceritakan persahabatannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang telah dijalin sejak lama.

Megawati juga kerap menyinggung Prabowo yang saat ini menjadi Menteri Pertahanan, sering melakukan kunjungan ke luar negeri. Sambil bercanda, Megawati menagih oleh-oleh kepada Prabowo.
"Saya berbicara dengan Pak Prabowo baru pergi mas, saya bilang, mas mana oleh-olehnya? Karena pergi enggak ngomong-ngomong. Tapi saya tahu dia pergi," ucap Megawati di Istana Negara Jakarta.
Tentang kemesraan Megawati dan Prabowo Subianto kian ditambah manakala persiapan Pilkada 2020. Di Depok misalnya, Gerindra dan PDIP memutuskan berkoalisi, meninggalkan PKS yang incumbent.
Pilkada Solo dan Medan, juga menunjukkan gelagat Gerindra dan PDIP bakal bersatu. Kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution yang hendak maju telah didukung informal oleh Gerindra.
• Pemkab SBD Bertindak Tegas, Warga tak Pakai Masker Dihukum Push-up, Ini untuk Laki-laki, Perempuan?
• Bupati Kodi Mete Tetapkan Sumba Barat Daya Mulai New Normal 1 Juni 2020, Sekolah-sekolah Dibuka
• Kabar Gembira, Pesawat Lion Air Group Kembali Terbang,Ini Syarat yang Wajib Dipenuhi Calon Penumpang
Perjanjian Batu Tulis Terwujud di 2024?
Kedekatan Megawati dan Prabowo diharapkan dapat berlanjut di Pemilu 2014. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon.
Dia berharap Perjanjian Batu Tulis dapat diwujudkan pada Pemilu 2024, setelah tak terwujud di 2014 karena PDIP mencalonkan Jokowi.
Fadli berharap, perjanjian tersebut betul-betul terwujud papda pemilihan umum presiden, Pilpres yang bakal berlangsung pada tahun 2024 nanti.
"Ya mudah mudahan saja. Mudah mudahan saja, kebetulan waktu itu yang mengkonsep saya, dan aslinya juga masih ada di saya itu," ujar Fadli Zon.
Apakah dari kedekatan kedua tokoh nasional itu, yakni Megawati dan Prabowo Subianto, mengindikasikan pada Pilpres 2024 nanti, Prabowo menggandeng Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan wakil Presiden periode 2024-2029?
Fadlin Zon tak menjawab soal itu. Ia hanya berharap, pada momentum tersebut, Perjanjian Batu Tulis dapat terjawantahkan demi Indonesia Raya. (*)