Kerusuhan di Amerika Serikat, Penyanyi Halsey Tertembak Peluru saat Aksi Kematian George Floyd

Penyanyi Halsey membagi pengalamannya dengan polisi setempat saat mengikuti aksi protes terhadap kematian George Floyd, termasuk cedera

Editor: Ferry Ndoen
Reuters/Aljazeera
Seorang perempuan menunjukkan kemarahannya kepada polisi dalam demo di Minneapolis. Penyanyi Halsey, Selasa (2/6/2020), membagi pengalamannya dengan polisi setempat saat mengikuti aksi protes terhadap kematian George Floyd, termasuk cedera yang diterimanya karena tertembak peluru karet. 

"Polisi tak suka aku merekam mobil terbakar jadi mereka mendatangiku dengan baton. Menghajar sepedaku. Ahhm ini audionya."

"Kacau sekali di sini, semua orang sudah emosi, benda-benda dibakar, penjarahan dimulai," kata aktor "Serendipity" itu di Twitter.

Cusack juga mengatakan kalau polisi menggunakan semprotan merica ke arah pengunjuk rasa, yang mana di antaranya ada para jurnalis.

Selebritas lain yang juga turun untuk protes di antaranya adalah Jamie Foxx, Machine Gun Kelly, Tinashe, Paris Jackson hingga Michael B. Jordan.

Sebelumnya viral beredar petugas polisi Derek Chauvin menindih George Floyd di leher menggunakan lutut sampai Floyd meninggal dunia kehabisan napas.

Kericuhan disertai pembakaran terjadi saat aksi demo menentang kematian George Floyd di dekat sebuah kantor polisi di Minneapolis, AS, Kamis malam (28/5/2020). Aksi protes itu buntut dari kasus pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang tewas usai lehernya ditahan dengan lutut oleh polisi selama beberapa menit. Floyd sebelumnya ditahan karena dugaan pemakaian uang palsu.
Kericuhan disertai pembakaran terjadi saat aksi demo menentang kematian George Floyd di dekat sebuah kantor polisi di Minneapolis, AS, Kamis malam (28/5/2020). Aksi protes itu buntut dari kasus pembunuhan George Floyd, pria kulit hitam yang tewas usai lehernya ditahan dengan lutut oleh polisi selama beberapa menit. Floyd sebelumnya ditahan karena dugaan pemakaian uang palsu. ((AFP/KEREM YUCEL))

Dalam sebuah keluhan pidana pada Jumat (29/5), jaksa menulis bahwa Chauvin menindih leher Floyd selama 8 menit dan 46 detik. Plus 53 detik setelah Floyd tak bergerak.

Pihak jaksa juga menulis bahwa hasil otopsi menunjukkan tidak adanya temuan fisik yang mendukung diagnosis asphyxia traumatik atau pencekikan.

Mereka mengatakan Floyd punya kondisi penyakit bawaan seperti arteri koroner dan sakit jantung juga hipertensi yang mana tindakan petugas yang menindih leher Floyd dengan lutut menjadi kontribusi bagi kematian pria asal Houston itu. (Antaranews)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kerusuhan di AS, Penyanyi Halsey Tertembak Peluru Karet saat Aksi Kematian George Floyd, https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/02/kerusuhan-di-as-penyanyi-halsey-tertembak-peluru-karet-saat-aksi-kematian-george-floyd?page=all.

Editor: Hertanto Soebijoto

Seorang perempuan menunjukkan kemarahannya kepada polisi dalam demo di Minneapolis. Penyanyi Halsey, Selasa (2/6/2020), membagi pengalamannya dengan polisi setempat saat mengikuti aksi protes terhadap kematian George Floyd, termasuk cedera yang diterimanya karena tertembak peluru karet.
Seorang perempuan menunjukkan kemarahannya kepada polisi dalam demo di Minneapolis. Penyanyi Halsey, Selasa (2/6/2020), membagi pengalamannya dengan polisi setempat saat mengikuti aksi protes terhadap kematian George Floyd, termasuk cedera yang diterimanya karena tertembak peluru karet. (Reuters/Aljazeera)
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved