Breaking News

Obyek Wisata NTT Siap dibuka 15 Juni Mendatang

Wayan Darmawa mengatakan obyek wisata di seluruh NTT siap dibuka kembali pada 15 Juni mendatang

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ELLA UZU RASI
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa, ketika ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya pada Kamis (28/05/2020). 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Kadisparekraf) Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT), Wayan Darmawa mengatakan obyek wisata di seluruh NTT siap dibuka kembali pada 15 Juni mendatang.

Sesuai dengan hasil rapat gubernur bersama para bupati dan walikota, salah satu kesepakatan rapat adalah membuka kembali destinasi wisata dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

"Kemarin, sehari setelah rapat gubernur dan para bupati, kami melakukan rapat persiapan membuka kembali destinasi wisata tanggal 15 Juni 2020" ujarnya.

Bantu Nasabah Ditengah Covid-19, Pegadaian Terapkan Bunga Nol Persen

Ia mengatakan, semua pihak mendukung dengan melakukan secara ketat terutama protokol kesehatan.

Sebagaimana diketahui bahwa dinas pariwisata pada masa pandemi telah mengambil langkah - langkah intensif melalui media Sekolah Lapang Ekowisata Desa.

BLT Diperpanjang Tiga Bulan Lagi, Simak 15 Desa yang Sudah Salurkan Bantuan

"Jadi kita membangun komunikasi bagaimana desa - desa wisata, pengelola - pengelola destinasi wisata seperti Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Kelimutu dan Taman Nasional Matalawa di Sumba melakukan penataan terutama menyangkut kebersihan destinasi dalam masa pandemi ini" katanya.

Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat destinasi wisata untuk lebih peka dan menerapkan protokol kesehatan karena menjadi tuntutan untuk kembali membuka destinasi wisata.

"Sebenarnya dari komunikasi yang kami lakukan dengan teman - teman pengelola ini bahkan sampai masyarakat desa, mereka rata - rata siap sekali. Mereka sudah menerapkan protokol kesehatan" tukasnya.

"Karena ditengah keterbatasan kami melakukan kunjungan ke lapangan misalnya di Pulau Semau itu penerapan (protokol) kesehatan sangat bagus. Jadi walaupun memang terbatas pakai masker dan menggunakan pencuci tangan, mereka sudah melakukan itu" lanjutnya.

Setiap rumah tangga di sana, kata Wayan, sudah menerapkan cuci tangan dan wajib masker. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah cukup peka.

Menurut Wayan, dalam kondisi seperti ini, pihaknya juga mendorong mitra - mitra seperti Asosiasi Desa Wisata (Asidewi), Pihari, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Generasi Pesona Indonesia (Genpi), untuk melakukan langkah - langkah yang sama jadi wajib memperbaiki standar layanan dengan prinsip protokol kesehatan.

"Bagi pengelola destinasi - destinasi (wisata) yang belum siap jangan dulu buka. Bagi yang sudah siap silakan dibuka. Paling tidak pada tahap awal adalah melakukan poses pembiasaan dengan kunjungan wisatawan lokal" tuturnya.

Paling tidak, menurut Wayan, dimulai dari wisatawan lokal untuk belajar menerapkan standar protokol kesehatan dalam berwisata karena untuk kunjungan mancanegara prosesnya masih panjang.

Selanjutnya, masing - masing pengelola destinasi harus siap melakukan langkah - langkah untuk menyiapkan sarana protokol kesehatan.

Dinas Pariwisata provinsi sendiri diminta untuk menyiapkan standar protokol kesehatan dan saat ini sedang dalam proses.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved