News
Dihadang Banjir Benenain, Bupati Malaka dan Forkopimda Batal Safari ke Numbei, SBS: Saya Minta Maaf
Bupati SBS sebenarnya rindu sekali bertemu warga Dusun Numbei. Bahkan dirinya sudah menyiapkan pakaian ganti untuk bisa melintas jalan kaki sekalipun.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Edy Hayong
POS KUPANG, COM, BETUN - Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran (SBS), didampingi Kapolres AKBP Albert Neno, Dandim 1605 Belu, Letkol (Inf) Ari Dwi Nugroho, bersama beberapa pimpinan SKPD gagal memantau posko covid-19 di Boni, Kakaniuk dan Numbei, Selasa (19/5), karena dihadang banjir setinggi dada orang dewasa.
Bupati SBS saat bertatap muka dengan beberapa tokoh adat, tokoh masyarakat dan aparatur Desa Kakaniuk, Kecamatan Malaka Tengah, Selasa (19/5), menyampaikan permohonan maaf kepada warga Dusun Numbei.
Untuk sampai ke Dusun Numbei harus menyeberangi Sungai Benenain. Saat musim kemarau warga bisa berjalan kaki ke Desa Kakaniuk. Namun, saat hujan, warga tidak berani melintas karena banjir kiriman dari TTS dan TTU.
Bupati SBS sebenarnya rindu sekali bertemu warga Dusun Numbei. Bahkan dirinya sudah menyiapkan pakaian ganti untuk bisa melintas jalan kaki sekalipun.
"Walaupun banjir tapi kalau air cuma setinggi lutut bisa jalan kaki menyeberang ke Numbei. Tapi informasi yang saya dapatkan bahwa banjir setinggi dada orang dewasa sehingga kita tunda. Kepala desa dan camat, tolong sampaikan permohonan maaf kepada warga Numbei. Tapi kita akan atur jadwal tetap kunjungi Numbei kalau banjir tidak ada," ujar SBS.
Dalam pertemuan terbatas di Kantor Desa Kakaniuk, Bupati SBS menyebut agenda kunjungannya cuma satu, ingin melihat dan mendengar langsung apakah warga di Kakaniuk dalam keadaan baik atau tidak di tengah pandemi corona.
"Kami jalan ini tidak ada urusan politik. Tapi mau lihat warga karena dihantui kecemasan, ketakutan dengan virus ini. Pesan saya, kalau ada urusan adat supaya ditunda dulu. Kalau ada keluarga meninggal kuburkan dulu, sedangkan urusan adat ditunda sampai keadaan betul-betul normal," pesan SBS.
Bupati SBS mengingatkan warga Kakaniuk agar taati protokoler kesehatan. Pasalnya, virus corona ini sangat berbahaya karena di beberapa negara, total kematian manusia akibat virus corona setiap hari terus bertambah.
"Tetap gunakan masker, jaga jarak, jangan kumpulkan massa dan rajin cuci tangan pakai sabun. Saya senang karena dalam pemantauan kami di beberapa kali kunjungan ke kecamatan dan desa, warga dari anak-anak sampai orang dewasa gunakan masker. Ada wadah air cuci tangan di setiap rumah, ini bagus sekali," kata SBS. *