Kritik Ganjar Pranowo Bawa-bawa Polisi dan Dishub Fadli Zon Dapat Panggilan Baru, Unik Tapi Sakit

Kritik Ganjar Pranowo Bawa-bawa Polisi dan Dishub Fadli Zon Dapat Panggilan Baru, Unik Tapi Sakit

Editor: maria anitoda
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Kritik Ganjar Pranowo Bawa-bawa Polisi dan Dishub Fadli Zon Dapat Panggilan Baru, Unik Tapi Sakit 

Sejumlah nama disebut-sebut bakal saling rebutan untuk mendapat kursi Presiden RI. Nama-nama yang kerap disebutkan antara lain Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Calin lainnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 

Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menjadi penantang para calon-calon yang sebelumnya sudah digadang-gadang lebih dulu.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung memasukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai nama pertama yang diprediksi akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Anies Baswedan dinilai sebagai tokoh yang bersih atau tidak melakukan kontroversi apapun, termasuk selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu membuat treck record dari Anies Baswedan cukup baik.

"Yang potensial ada dan sudah terbaca jelas mereka yang beredar di dalam pubik opini hari ini," ujar Rocky Gerung

"Anies Baswedan itu nama yang enggak bisa dihapus lagi, dia udah bercokol di situ sebagai tokoh di dalam kontroversi apapun dia udah jadi tokoh yang pasti akan beredar di 2024," imbuhnya.

Selain itu, Rocky Gerung menyebut nama mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan sekaligus mantan pasangan Anies, yakni Sandiaga Uno.

Rocky Gerung, Sandiaga Uno dan Anies Baswedan (Kolase YouTube/Kompas TV/Talk Show tvOne)
Menurutnya, Sandiaga Uno masih tetap berada di jalur menuju pemimpin tahun 2024.

Alasannya yaitu dia tidak masuk ke kabinet pada pemerintahan saat ini.

Dengan begitu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu masih dengan bebas menunjukkan semangat baru.

Sedangkan pasangannya dan juga ketumnya, yakni Prabowo Subianto yang berada di jajaran kabinet dirasa tidak akan memberikan dampak bagi Sandiaga Uno.

"Sandiaga Uno juga ada di situ, karena justru Sandiaga di luar kabinet. Lain kalau Sandiaga dibawa masuk ke kabinet dia tenggelam di situ," kata Rocky.

"Karena dia di luar, maka orang taruh harapan baru."

"Walaupun sahabat karibnya, Pak Prabowo ada di dalam. Tapi Sandi kasih sinyal bahwa ada elemen etik, elemen moral yang melekat di dia," terang Rocky.

Sandiaga Uno dinilai mempunyai harapan baru dari para pendukungnya pada tahun 2019 lalu, yaitu dari kalangan emak-emak.

Maka dari itu, Pilpres 2024 bisa menjadi pembuktikan bagi Sandiaga Uno.

"Karena dia ingin merawat itu sebagai mungkin tanggung jawab terhadap perjuangan emak-emak. Jadi politik emak-emak itu jadi semacam asuransi buat Sandi."

"Karena itu saya anggap no Sandiaga, no laga," sambungnya.

Di luar nama-nama itu, Rocky Gerung kemudian memasukan Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo.

Keduanya dinilai akan menjadi penantang serius di Pilpres 2024.

Tidak dilupakan juga ada sosok pemuda dari Partai Demokrat yang saat ini kemampuannya sudah mulai matang, yakni Agus Harimurti Yudhoyono.

"Oke dua nama, tentu masih ada nama yang dengan sendirinya pasti punya niat yang terukur untuk masuk dalam putaran, orang semacam Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah," ungkapnya.

"AHY barusan menyelesaikan regenerasi dan dia masih membuktikan bahwa dia mempunyai kemampuan yang serius dan otentik dalam menjalankan partai itu."

"Ada orang yang menganggap ada bayang-bayang Pak SBY, ya memang enggak bisa dilepaskan, tetapi di dalam politik, ujian itu harus ditempuh, dan saya kira AHY harus masuk di dalam kerumitan itu nanti dan ia musti keluar dengan penampilan yang betul-betul original," pungkasnya.

* Rocky Gerung Sorot Dana Pandemi

Pengamat Politik, Rocky Gerung gamblang menyoroti dana yang diberikan pemerintah pusat untuk penanganan Virus Corona. 

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menganggap pemerintah pusat terlalu pelit dalam mengeluarkan anggaran. 

Bahkan, ia menyebut hal itulah yang menyebabkan terjadinya kekacauan koordinasi di daerah.

Melalui tayangan YouTube Rocky Gerung, Rabu (29/4/2020), Rocky kembali mengungkit usulan kepala daerah soal pemberian kebebasan mengambil keputusan (diskresi) untuk menyelesaikan wabah Virus Corona di daerah masing-masing.

Menurut Rocky, selama ini pemerintah memang enggan memberikan diskresi pada pemimpin daerah.

Padahal, Rocky menilai ada sejumlah pemimpin daerah yang bahkan sudah mengusulkan hal tersebut.

"Itu yang terjadi ketika Anies minta diskresi, terjadi ketika Ridwan Kamil minta diskresi," terang Rocky.

"Jawa Timur juga begitu, tapi pemerintah pusat selalu takut memberikan diskresi karena dianggap sekali diberi diskresi maka semua wilayah juga minta diskresi."

Lantas, Rocky menyinggung kewajiban pemerintah jika para pemimpin daerah itu memilih lockdown sebagai solusi wabah Virus Corona.

Menurut dia, pemerintah enggan memenuhi kebutuhan warga yang terdampak virus ini.

"Bayangkan kalau diskresinya lockdown, maka berlakulah undang-undang karantina wilayah di mana pemerintah mesti turunkan dana," jelas Rocky.

"Jadi yang terjadi sebetulnya kekacauan ini tidak disebabkan karena tidak ada pemimpin, di lokal banyak sekali pemimpin."

Lebih lanjut, Rocky menilai pemerintah pusat terlalu menghemat dana untuk menangani Virus Corona.

"Yang tidak ada adalah koordinator pusat, kenapa koordinator pusatnya ragu-ragu?," tanya Rocky.

"Karena dianggap nanti brankas dia habis untuk transfer ke daerah, itu kan soalnya."

Bahkan, ia menyebut pemerintah pusat terlalu pelit pada daerah yang ingin menangani Virus Corona secara mandiri.

"Pemerintah pusat yang pelit menyebabkan kekacauan koordinasi di daerah."

"Padahal pemerintah daerah punya kemampuan untuk mengatasi problem-nya kalau dipercaya," tukasnya.

* Strategi Jokowi Atasi Corona

Di sisi lain, sebelumnya Rocky Gerung memberikan komentar terhadap strategi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani pandemi Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Rocky mengatakan pemerintah kini telah kehilangan kendali sebab kebijakan yang terus berubah-ubah.

Ia juga mengatakan kini pemerintah sudah mentok dalam memikirkan strategi penanganan Covid-19.

Dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (25/4/2020), awalnya host acara Rocky Gerung, Hersubeno Arief memaparkan bahwa pemerintah mengatakan strategi penanganan Covid-19 dilakukan sedemikian rupa agar masyarakat tidak panik, dan publik bisa rileks.

Rocky lalu menjawab apabila pemerintah memang sengaja melakukan strategi untuk membuat masyarakat tidak panik, seharusnya tetap bisa mengendalikan kondisi di sekitarnya.

Ia mengatakan saat ini pemerintah tidak bisa mengendalikan apa yang dilakukannya.

"Orang itu kalau punya strategi, orang itu yang berpikir strategis, pertama-tama dia tau wujudnya apa, ujungnya seharusnya kalau katakanlah presiden lagi guyon segala macam, maka setelah guyon dia bisa kembalikan penguasaan," papar pria asal Manado itu.

"Dia udah guyon tapi dia lepas kendali," lanjutnya.

Kemudian Rocky menjelaskan mengapa pemerintah saat ini lepas kendali.

Ia menunjukkan langkah pemerintah yang saat ini kebijakan penanganan pandeminya berganti-ganti.

"Gimana dia lepas kendali? Ya karena berubah-ubah kebijakannya," ucap Rocky.

Rocky lalu menyindir adanya larangan aturan mudik yang menurutnya sudah terlambat untuk ditegakkan.

"Orang udah separuh nyampai di Jawa baru dinyatakan sebagai larangan (larangan mudik -red), dan sekarang diubah lagi prinsip-prinsip pembatasan manusia, pergerakan manusia," kata dia.

Hersubeno lalu menanyakan kepada Rocky apakah langkah pemerintah membuat rileks masyarakat memang bukan strategi, namun aksi genuine (original) dari pemikiran Presiden Jokowi.

Rocky mengatakan bahwa original dalam arti sudah tidak bisa berpikir apa-apa lagi karena sudah mentok.

"Genuine dalam arti enggak ada lagi imajinasi melebihi apa yang dia ucapkan kemarin," kata dia.

"Artinya genuine yang mentok."

"Mentok artinya yasudah mentok habis," lanjutnya sembari tertawa.

Hersubeno lalu mengingatkan kepada Rocky bahwa saat ini bulan suci Ramadan, dan harus berprasangka baik terhadap orang-orang.

"Karena ini Ramadan Bung Rocky, jadi Husnudzan, berprasangka baik," saut Hersubeno sambil tertawa.

Menjawab perkataan Hersubeno, Rocky kembali mengatakan dirinya selalu berpikiran baik meskipun dalam kondisi yang memang buruk.

"Saya berprasangka baik, dalam hal-hal buruk saya berprasangka baik," ucap Rocky. 

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Rocky Gerung Sebut Ridwan Kamil dan Ganjar akan Jadi Penantang Anies serta AHY di Pilpres 2024, https://wow.tribunnews.com/2020/05/02/rocky-gerung-sebut-ridwan-kamil-dan-ganjar-akan-jadi-penantang-anies-serta-ahy-di-pilpres-2024?page=all.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/19/dipanggil-bos-dan-panjenengan-oleh-ganjar-pranowo-fadli-zon-selamat-bertugas-bro?page=all

Sumber: Warta Kota
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved