News

Difasilitasi Satgas Sektor Timur, Pemuda di Belu Dilatih Membuat Karya Seni, Ini yang Diajarkan

Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 142/KJ berbagi ilmu seni rupa kepada pemuda Belu yang tinggal di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Personel Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 142/KJ berbagi ilmu seni rupa kepada pemuda di Kabupaten Belu, Provinsi NTT, Sabtu (16/5/2020). 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas

POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 142/KJ berbagi ilmu seni rupa kepada pemuda Belu yang tinggal di perbatasan Indonesia-Timor Leste.

Para personel satgas melatih pemuda membuat karya seni rupa bernilai ekonomis tinggi dan laris di pasaran, seperti lukisan dinding, pigura, papan nama dan gantungan kunci. Bahan baku pembuatan seni rupa ini adalah kayu jati sisa olahan yang mudah didapat di mebel-mebel.

Dansatgas Pamtas Yonif R 142/KJ, Letkol (Inf) Ikhsanudin, dalam rilisnya, Minggu (17/5), mengakui di Kabupaten Belu terdapat banyak pohon jati. Biasanya masyarakat memanfaatkan kayu jati hanya untuk bahan bangunan rumah dan pembuatan perabot rumah tangga, seperti kursi, meja, lemari dan tempat tidur. Padahal kayu jati bisa diolah menjadi karya seni rupa seperti lukisan dinding, papan nama dan gantungan kunci.

Untuk menghasilkan sebuah karya seni rupa, diakui Ikhsanudin, memang tidak mudah membutuhkan keterampilan, bisa didapat dengan cara formal lewat sekolah khusus seni rupa, juga secara non formal melalui kursus dan belajar otodidak pada orang berpengalaman.

Melihat peluang ini, personel satgas Yonif Raider 142/KJ yang memiliki skill seni rupa berinisiatif melatih para pemuda perbatasan membuat karya seni rupa dengan cara belajar bersama di Mako Satgas di Umanen.

Latihan pembuatan pigura dilakukan Praka Azmi bersama tiga rekannya. Sedangkan pemuda yang ikut dalam latihan ini, yakni Agusto Fernandez Dorego (16), Matius Dossantos (14) dan Anton Bissik (13).

Iksanudin menyebut pembuatan pigura membutuhkan bahan, antara lain, sisa pengolahan kayu jati, triplek, lem fox, cat pernis, kain beludru dan plastik bening. Sedangkan alat-alat yang diperlukan, antara lain gergaji potong, gergaji ukir, gunting, penggaris dan kuas yang akan digunakan untuk mengunakan cat pernis.

Iksanudin berharap ilmu pengetahuan tentang kerajinan tangan pembuatan pigura ini dapat didalami oleh pemuda di Belu. Hasil karya bisa digunakan sendiri, juga bisa dipasarkan. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved