Virus Corona
China Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Pandemi Sebelum Covid-19 Hantui Seluruh Dunia
Ketika berita ini ditulis, kasus virus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 17.025 dengan jumlah kematian lebih dari 1000 orang.
Sebelumnya, banyak pihak yang meyakini bahwa Negeri Tirai Bambu memiliki kasus yang jauh lebih besar dari yang dilaporkan secara resmi.
Tudingan itu semakin menguat setelah database dari Universitas Teknologi Pertahanan Nasional menunjukkan bahwa China telah mencatat 640.000 kasus.
Data yang dilihat oleh situs berita kebijakan luar negeri dan nirlaba 100 Reporters, kasus tersebut terjadi di 230 kota.
Adapun jumlah total kasus tersebut dikatakan tercatat dari awal Februari hingga akhir April.
Daftar kasus tersebut didata berdasarkan jumlah kasus di berbagai lokasi di seluruh China.
Termasuk hotel, rumah sakit, bahkan restoran ayam KFC yang terletak di Zhenjiang.
Dari 640.000 data yang bocor, diperkirakan terdiri dari satu kasus, lapor Mail Online.
Angka tersebut bisa jauh lebih tinggi karena beberapa dari daftar yang masuk mencatat lebih dari satu kasus.
Tapi angka itu juga bisa menjadi lebih rendah mengingat metodologi yang digunakan tidak jelas.
Selain itu, ada pula kasus yang dihitung beberapa kali.
Bulan lalu, Amerika Serikat (AS) menuding China telah menutupi jumlah kasus dan korban virus corona yang sesungguhnya.
Pejabat AS mengklaim kesimpulan dari laporan Gedung Putih menyatakan bahwa angka yang dilaporkan secara resmi oleh China itu palsu.
Saat ditanya soal angka kematian virus corona di AS, yang kini mencapai lebih dari 87 ribu, Presiden Donald Trump mengatakan :
"Apakah Anda berpikir telah mengetahui angka sesungguhnya dari beberapa negara itu?"
"Apakah Anda percaya angka-angka dari negara besar yang bernama China ini?"