Virus Corona
China Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Pandemi Sebelum Covid-19 Hantui Seluruh Dunia
Ketika berita ini ditulis, kasus virus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 17.025 dengan jumlah kematian lebih dari 1000 orang.
China Akui Hancurkan Sampel Virus Corona di Awal Pamdemi Sebelum Covid-19 Hantui Seluruh Dunia
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah China akhirnya mengakui kalau mereka telah menghancurkan sample virus corona di awal pandemi.
Indonesia masih mati-matian berjuang melawan virus corona.
Sejak kasus pertama di bulan Maret 2020 kemarin, kasus positif Covid-19 di Tanah Air terus bertambah.
Ketika berita ini ditulis, kasus virus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 17.025 dengan jumlah kematian lebih dari 1000 orang.
Prediksi pun dikeluarkan oleh berbagai pihak, dan pemerintah kabarnya telah menyusun skema 'kehidupan baru' setelah pandemi corona ini berakhir.
Hanya saja, seolah nasi sudah menjadi bubur, kabar mengejutkan justru datang dari China yang merupakan negara asal virus mematikan ini.
Melansir dari Kompas.com, China mengeluarkan pengakuan kalau mereka telah menghancurkan sampel virus corona di masa awal pandemi.
Hanya saja, negeri tirai bambu ini membantah tudingan Amerika Serikat bahwa hal itu dilakukan untuk menutupi konspirasi di baliknya.
Pengakuan mengejutkan itu diungkap oleh Liu Dengfeng, seorang pengawas divisi sains dan pendidikan Komisi Kesehatan China.
Liu Dengfeng mengemukakan keterangan mengejutkan itu pada konferensi pers Jumat (15/5/2020) kemarin, di Beijing.
Dikatakan, pemerintah China mengeluarkan perintah pada 3 Januari 2020 untuk membuang sampel virus corona jenis baru di fasilitas tertentu yang tidak memenuhi persyaratan.
Alasannya, hal itu dilakukan untuk mencegah risiko terhadap keamanan biologis laboratorium dan mencegah efek sekunder yang disebabkan patogen tak dikenal.
Keputusan itu dilakukan setelah virus corona jenis baru yang dikenal dengan nama resmi SARS-CoV-2, digolongan sebagai Kelas II berdasarkan penelitian dan rekomendasi para ahli, kata Liu dikutip dari Newsweek Jumat (15/5/2020).
Sedangkan di sisi lain, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo menuding kalau pembuangan sampel Covid1-9 itu karena China ingin menutupi kasus ini.