School
Guru SMAK Fides Pakai Aplikasi Ispring Suite Cegah Siswa Menyontek Saat Ulangan
Guru SMAK Fides Quaerens Intellectum, Kefamenanu, Alex B PontusPakai Aplikasi Ispring Suite Cegah Siswa Menyontek Saat Ulangan.
Penulis: PosKupang | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ela Uzu Rasi
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Menghadapi pandemi corona virus disease ( Covid-19) semua sekolah mengalihkan sistem pembelajaran di sekolah menjadi sistem pembelajaran dari rumah berbasis online.
Untuk mencegah siswa menyontek saat ulangan dilangsungkan secara online, guru ekonomi di Sekolah Menengah Atas Katolik SMAK Fides Quaerens Intellectum, Kefamenanu, Alex B Pontus menggunakan aplikasi Ispring Suite dan Google Form.
Alex kepada Pos Kupang, Jumat (15/5), menjelaskan, kedua aplikasi ini dipilihnya lantaran bisa mengatur waktu siswa mengerjakan soal yang diberikan.
• Bupati Dapawole Serahkan Bansos Tunai Covid-19
• Tampil Casual Tapi Stylish Dengan Aksesori Motif NTT, Ini Solusi dari Ensikei Nitas Collection
"Pembelajaran online ini kan banyak cara. Misalnya ada aplikasi yang beredar di media yang dipakai oleh sekolah-sekolah, misalnya Beesmart, lalu ada Moodle, yang biasa dipakai untuk ujian.
Tapi saya lebih memilih untuk menggunakan Ispring Suite dengan maksud supaya anak lebih mudah kerja dari HP saja.
Dan, bisa lebih aman dari sisi nyontek," kata wali kelas X IPS I ini.
• Membuat Nasi Bakar Cakalang di Rumah di Masa Pandemi Covid-19
• Bupati Sumba Barat Persilahkan Kapolrres Proses Hukuman Mati Kades yang Selewengkan Dana Covid-19
Alex mengatakan, kalau siswa mengerjakan soal di rumah dengan menggunakan Handphone (HP) akan lebih mudah untuk menyontek sehingga aplikasi Ispring Suite dan Google Form menjadi pilihan.
"Dengan aplikasi ini, untuk mengerjakan soal kan kita bisa atur waktunya, tampilannya juga bisa diperlebar sehingga tidak mudah keluar dari aplikasi," ujarnya.
"Waktunya diatur di Google Form misalnya ujian berlangsung Pukul 10.00 Wita hingga Pukul 12.00 Wita.
Begitu Pukul 12.00 Wita lewat 1 menit atau 1 detik sudah tidak bisa diakses lagi. Selesai tidak selesai habis sudah," tambahnya.
Sedangkan aplikasi Ispring Suite, menurut Alex, siswa mau masuk kapan saja bisa.
Misalkan waktu ulangan ditentukan 20 menit, berarti siswa mau masuk kapan saja yang penting waktu dia mengerjakan soal itu 20 menit.
• Bupati Sumba Barat Persilahkan Kapolrres Proses Hukuman Mati Kades yang Selewengkan Dana Covid-19
• Penyidik Polres TTU Serahkan Tersangka Penculikan Siswi SMA Rikon Kefi ke Kejari TTU
Jadi, katanya, bedanya Google Form tidak mengatur waktu mundur hanya jam mulai dan jam berakhir.
Kalau Ispring Suite mengatur countdown (hitung mundur) jadi misalkan ujian dimulai jam 5 sore, waktu dibuka siswa pada jam 5 sore dihitung mundur.
Selain Ispring Suite dan Google Form, Alex juga menggunakan blog dengan alamat http://examonlinefides.blogspot.com, hanya saja, ia melanjutkan, blog tidak terlalu aman sehingga hanya dipakai untuk menautkan link dari Google Form dan Ispring Suite.
"Jadi nanti hasil ulangan atau tes itu, linknya kita tempelkan di blog sehingga mudah diakses.
Jadi nanti informasi penilaian itu semua colabnya ke google drive," jelasnya.
Alex mengatakan, pembelajaran online cukup efektif karena bisa menggunakan berbagai media.
• Rocky Gerung Sindir Kebijakan Jokowi Sebut Wapres Maruf Amin Tak Layak Bekerja Ungkit Anies Baswedan
• Danau Kelimutu Berubah Warna, Begini Penjelasan Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu
Selain mengunggah video bisa juga mengunggah materi-materi ke google clasroom.
Selain itu, katanya, penugasan-penugasan juga bisa diprint.
Setelah siswa serahkan langsung diberi nilai dan dikembalikan sehingga dirasa cukup efektif dari sisi aplikasinya.
Alex menambahkan, sejauh ini belum ada siswa yang mengeluh soal paket data, hanya ada beberapa anak yang mungkin tinggal agak keluar kota.
Sehingga mereka kesulitan untuk mendapat imformasi atau akses jaringan sehingga mereka meminta kalau bisa dibuka ulang.
"Tapi biasanya karena ulangan tidak dibuka ulang nanti saya beri dalam bentuk penugasan karena dia harus selesaikan dulu tugas-tugasnya," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam mata pelajaran Ekonomi yang diampunya, sekitar 80 persen siswa interaktif dalam mengikuti kelas online.
Terkait sistem pembelajaran online, Alex mengatakan, SMAK Fides Quaerens Intellectum Kefamenanu telah menerapkan ini sejak sekitar 4 atau 5 tahun lalu dan pasti akan tetap diterapkan ke depannya.
"Pasti akan tetap diterapkan karena jauh sebelum Covid-19, sudah ada model pembelajaran ini di SMAK Fides Quaerens Intellectum" katanya.
Menurutnya melalui sistem ini para guru bisa memuat materi atau apapun yang belum sempat diberikan ke siswa untuk diakses.
• Video Call dengan Jaksa, Lihat Perubahan Wajah Lucinta Luna Setelah 3 Bulan Mendekam di Penjara
• Jurnalis di Malaka Dapat Bantuan Masker dan Sarung Tangan dari Diskominfo
Jika kebetulan ketika berada di tempat yang cukup jauh, atau pada saat tertentu misalnya ada halangan dan tidak bisa ke sekolah, aplikasi -aplikasi ini bisa dimanfaatkan.
Antusiasme siswa juga diakuinya baik karena situasi saat mengerjakan tugas lebih rileks.
"Jadi misalnya sebelum Covid-19 itu anak -anak kalau misalkan habis ujian di sekolah dan mereka harus remidial, saya lebih memilih menggunakan (Sistem) online" ujarnya.
Alex menjelaskan, selama ini ia dan para siswa tidak menemukan kendala yang berarti dala pembelajaran online.
Menurutnya, yang menjadi persoalan sekarang adalah anak jauh dari jangkauan guru -guru.
Apakah orang tua mampu mengontrol mereka atau tidak?
• Panggilan Ayah Reino Barack untuk Syahrini, Mertua Inces Dikenal Tajir dan Dekat Keluarga Soeharto
• Luna Maya Mengaku Suka dengan Ryochin, eks Ariel NOAH Bongkar Status Hubungannya, Pacaran?
"Ada yang tidak sempat ikut ulangan terus dia WA untuk minta ulang karena katanya lagi sakit dan ada yang baru dapat informasi jadi diakomodasi di penugasan karena masih ulangan.
Kalau nanti ujian mungkin syaratnya beda," tukasnya.
"Ujiannya masih bulan Juni jadi kalau misalkan ini tambah panjang maka semua guru harus membuat soal dalam bentuk online," tutupnya.
(*)