News
Duh, Pasien Isolasi Covid-19 dari Klaster Gowa Kabur dari RSUD Lewoleba, Ini yang Dilakukan Petugas
Seorang pasien yang dirawat di ruang isolasi dikabarkan kabur dari RSUD Lewoleba tanpa izin tim medis, Minggu (17/5) pagi.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Richo Wawo
POS KUPANG, COM, LEWOLEBA -Seorang pasien yang dirawat di ruang isolasi dikabarkan kabur dari RSUD Lewoleba tanpa izin tim medis, Minggu (17/5) pagi.
Pasien dari klaster Gowa tersebut sempat dirawat di ruang isolasi setelah dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid test. Namun hasil SWAB yang dilakukan hari Kamis (14/5), pasien tersebut dinyatakan negatif.
Ketua Pelaksana Satgas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali, mengatakan, pasien tersebut masih harus rawat di ruang isolasi RSUD Lewoleba karena tim medis masih menguji sampel SWAB kedua yang rencananya dikirim ke Kupang.
Satgas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lembata telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memulangkan pasien ke ruang isolasi.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pasien itu dijemput dengan sepeda motor. Kemudian sempat dihalau petugas namun dia tetap memaksakan diri keluar dari rumah sakit.
Sementara itu, 14 sampel SWAB dari Lembata akhirnya dikirim ke Kupang menggunakan helikopter bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (17/5).
Sebelumnya, Jumat (15/5), 13 sampel SWAB sempat ditolak masuk di Pelabuhan Larantuka ketika dibawa kapal milik Pemda Lembata, KM Torani.
Sampel yang dibawa dengan helikoper Minggu hari ini ditambah lagi dengan satu sampel pelaku perjalanan dari Alor. Jadi total ada 14 sampel yang dikirim.
Disaksikan Pos Kupang di Bandara Wunopito Lewoleba, Helikopter BNPB tiba sekitar pukul 11. 00 Wita dan langsung disambut Kepala BPBD Kabupaten Lembata, Thomas Tip Des, Kepala Bandar Wunopito M Syaiful dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata Markus Labi Waleng.
Helikopter milik BNPB yang bermarkas di Labuan Bajo itu diterbangkan pilot on command (PIC) Captain Eko Novie N, Copilot Captain Randi P, teknisi EOB, M Isnaeni, pengatur jadwal (HLO), Cecep Kemal. Ikut pula dalam penerbangan itu, Kepala BPBD Kabupaten Manggarai Barat, Dominikus Hawan.
Helikopter itu pun kembali menerbangkan 14 sampel SWAB Lembata pukul 12.30 Wita. Butuh waktu 1 jam 30 menit penerbangan untuk tiba di Kupang dari Bandara Wunopito Lewoleba.
Tim satgas Covid-19 Kabupaten Lembata mengantarkan sampel Swab dengan menggunakan ambulance milik RSUD Lewoleba kemudian langsung dimasukan ke dalam cabin helikopter.
Thomas Tip Des mengatakan, helikopter sebenarnya hanya mengangkut sampel dari Maumere.
Namun berkat koordinasi Pemkab Lembata, Pemprov NTT dan BPBD Kabupaten Manggarai Barat, helikopter BNPB akhirnya bisa singgah di Lembata. *