Adakah Perbedaan Penanganan Pasien Covid-19 Tanpa Gejala dan yang Bergejala ? Begini Penjelasannya
infeksi virus corona baru yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 dapat menampilkan gejala yang bervariasi pada setiap penderitanya.
Kategori pasien positif Covid-19 dengan gejala berat, yakni mereka yang menderita beberapa kondisi, seperti ISPA berat, pneumonia, distress pernapasan, hipoksemia, atau syok.
Berikut penanganan pasien Covid-19 dengan gejala berat:
* Isolasi di ruang isolasi rumah sakit rujukan
* Diberikan obat-obatan rejimen Covid-19, seperti Klorokuin fosfat 2 x 500 mg per hari pada hari ke 1-3 dan dilanjutkan 2 x 250 mg pada hari ke 4-10.
Pasien juga bisa diberikan obat Hidroksiklorokuin dosis 1 x 400 mg per hari untuk 5 hari, Azitromisin 1 x 500 mg per hari untuk 3 hari
* Pasien diberi Antivirus, sepeti Oseltamivir sebanyak 2 x 75 mg per hari atau Favipiravir (Avigan) loading dose 2 x 1.600 mg per hari pada hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2-5 Vitamin C diberikan secara Intravena (IV) selama perawatan
* Diberikan obat suportif lainnya
* Pengobatan komorbid yang ada
* Monitor yang ketat agar tidak jatuh ke gagal napas yang memerlukan ventilator mekanik (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beda Penangaan Pasien Covid-19 Tanpa Gejala dengan yang Bergejala
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Ini Beda Penanganan Pasien Covid-19 Tanpa Gejala dengan yang Bergejala, https://bangka.tribunnews.com/2020/05/18/ini-beda-penanganan-pasien-covid-19-tanpa-gejala-dengan-yang-bergejala?page=all.