Adakah Perbedaan Penanganan Pasien Covid-19 Tanpa Gejala dan yang Bergejala ? Begini Penjelasannya
infeksi virus corona baru yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 dapat menampilkan gejala yang bervariasi pada setiap penderitanya.
* Pasien diberi vitamin C untuk dikonsumsi 3 kali sehari selama 14 hari
* Pasien diberi obat Klorokuin fosfat untuk dikonsumsi 2x 500 mg per hari selama 5 hari atau obat Hidroksiklorokuin untuk dikonsumsi 1 x 400 mg per hari selama 5 hari
* Pasien diberi obat Azitromisin untuk dikonsumsi 1 x 500 mg per hari selama 5 hari dengan alternatif obat Levofloxacin 1 x 750 mg per hari selama 5 hari juga
* Pasien diberi obat simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)
* Bila diperlukan, pasien dapat juga diberikan Antivirus berupa Oseltamivir untuk dikonsumsi 2 x 75 mg atau Favipiravir (Avigan) 2 x 600 mg per hari selama 5 hari
* Kontrol di FKTP setelah 14 hari untuk pemantauan klinis
3. Tata laksana pasien positif Covid-19 dengan gejala sedang
Mahirsyah menerangkan kategori pasien Covid-19 yang termasuk memiliki gejala sedang, yakni apabila mulai merasakan gejala sesak napas sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.
Berikut yang harus dilakukan pasien Covid-19 dengan gejala sedang:
* Pasien mesti melakukan isolasi di rumah sakit rujukan atau rumah sakit daruat selama 14 hari
* Vitamin C diberikan 200-400 mg per 8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9 persen habis dalam 1 jam secara Intravena (IV) selama perawatan
* Pasien diberi obat Klorokuin fosfat sebanyak 2 x 500 mg per hari untuk 5 hari atau Hidroksiklorokuin dosis 1 x 400 mg per hari untuk 5 hari Pasien diberi obat Azitromisin sebanyak 1 x 500 mg per hari untuk 5-7 hari dengan alternatif obat Levofloxacin 750 mg per 24 jam per intravena atau oral untuk 5-7 hari
* Pasien diberi antivirus berupa Oseltamivir sebanyak 2 x 75 mg atau Favipiravir (Avigan) loading dose 2 x 1.600 mg pada hari ke-1 dan selanjutnya 2 x 600 mg pada hari ke 2-5
* Pasien diberi simtomatis (Parasetamol dan lain-lain)
4. Tata laksana pasien positif Covid-19 dengan gejala berat