Warga TTU Tewas Jatuh di Sumur

Tiba di TTU Tim Langsung Evakuasi Tiga Jenazah Warga yang Terjatuh di Dalam Sumur

Tim dari Kupang langsung mengevakuasi tiga jenazah korban yang jatuh kedalam sumur di Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten TTU

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Kondisi sumur dimana tempat tiga orang korban meninggal dunia di Desa Oenenu Selatan, Sabtu (16/5/2020) 

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Kapolres Timor Tengah Utara ( Kapolres TTU), AKBP. Nelson Filipe Diaz Quintas mengungkapkan bahwa, setelah tiba di TTU, tim dari Kupang langsung mengevakuasi tiga jenazah korban yang jatuh kedalam sumur di Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten TTU.

Dijelaskan Nelson, kegiatan evakuasi terhadap tiga jenazah korban tersebut langsung dilakukan pada malam ini, Sabtu (16/5/2020).

"Benar evakuasi terhadap tiga jenazah korban langsung dilakukan pada malam ini," ungkap Nelson kepada Pos Kupang saat dihubungi via telepon selulernya, Sabtu (16/5/2020) malam.

Tim Evakuasi Terhadap Tiga Jenazah Korban Yang Jatuh di Sumur Tiba di TTU

Diberitakan sebelumnya, tiga orang warga yang berasal dari Kampung Takin, Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) masing-masing bernama Eduardus Abi (20), Deodatan Sasi (23), dan Emanuel Toni (23) diduga meninggal dunia akibat terjatuh kedalam sumur.

Kuta dugaan, ketiga orang yang hendak membersihkan sumur milik Gregorius Amleni (47) meninggal dunia karena kekurangan oksigen dan gas beracun yang ada di dalam sumur tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Pos Kupang di lapangan, Sabtu (16/5/2020) menyebutkan bahwa pada, Jumat (15/5/2020), pemilik sumur, Gregorius Amleni meminta bantuan kepada ketiga korban untuk membersihkan sumur miliknya yang terletak dibelakang rumahnya.

Jenazah Tiga Warga Desa Oenenu Selatan yang Jatuh Kedalam Sumur Belum Dievakuasi

Pada saat itu, pemilik sumur meminta supaya ketiga korban menggunakan mesin penyedot air untuk membersihkan sumur air itu. Ketiga korban akan diberikan upah sebesar Rp. 50.000, ketika sudah selesai menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Berdasarkan kesepakatan, para korban mulai melaksanakan tugas membersihkan sumur tersebut hari itu juga sekira pukul 15:00 Wita dan karena belum selesai, pembersihan tersebut akhirnya dilanjutkan pada keesokan harinya.

Keesokan harinya, Sabtu (16/5/2020), sekira pukul 07:21 Wita, ketiga korban melanjutkan pekerjaannya. Mereka menguras sumur tersebut menggunakan mesin penyedot air dengan cara mesin diikat dengan menggunakan tali dan dimasukkan kedalam sumur air yang kedalamannya sekira 18 meter.

Saat dalam proses pengurusan, korban Deodaton mengatakan gas mesin penyedot kurang, sehingga air yang keluar kurang banyak dan perlu ditambah gas nya. Akhirnya korban Eduardus membuka baju dan masuk kedalam sumur dengan cara berpegang pada tali dan menapaki dinding sumur.

Ketika korban Eduardus mencapai mesin genset dan menaikkan gas, tiba-tiba ia tergelincir dan jatuh kedalam sumur.

Korban Deodaton yang melihat kejadian tersebut masuk kedalam sumur berusaha menyelamatkan korban dengan cara berpegang pada tali dan menarik korban, akan tetapi, kedua korban pun jatuh kedalam air.

Melihat kedua korban terjatuh ke dalam sumur, korban Emanuel yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek berusaha menyelamatkan dua korban tersebut dengan cara masuk kedalam sumur.

Saat korban Emanuel berada di dalam sumur, ia berteriak meminta tolong kepada warga yang berada di TKP untuk menarik korban, akan tetapi korban juga tergelincir dan terjatuh ke dalam sumur.

Sampai dengan saat ini para korban belum dapat dievakuasi, karena masih menunggu tim Badan Penanggung Bencana Daerah (BPBD) Propinsi NTT.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved