Cegah Corona - ASN di Sumba Timur Libur Hingga 29 Mei 2020

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM/WAINGAPU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur masih memberlakukan kerja dari rumah (Work From Home) bagi ASN sampai dengan tanggal 29 Mei 2020.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali saat ditemui di Gedung DPRD Sumba Timur, Jumat (15/5/2020).

Menurut Pekuwali, liburan ASN untuk melaksanakan kerja dari rumah masih diperpanjang hingga tanggal 29 Mei 2020 future.

"Bapak bupati sudah keluarkan edaran agar perpanjang waktu kerja dari rumah buat para ASN. Tentu yang dibutuhkan untuk kerja di kantor adalah OPD -OPD yang berkaitan dengan pelayanan publik," kata Pekuwali.

Ditanyai soal surat edaran dari Gubernur NTT, Pekuwali membenarkan hal itu, namun dirinya mengaku bahwa kemungkinan edaran itu masih difokuskan bagi ASN lingkup Pemprov NTT.

"Kemarin memang ada regulasi dari gubernur bahwa kantor -kantor pelayanan publik akan dibuka pada tanggal 18. Tapi itu juga kemungkinan bagi ASN Pemprov NTT," katanya.

Dikatakan, kemungkinan dalam surat Gubernur NTT itu tidak juga menyebutkan nama daerah, terutama daerah -daerah yang telah ada kasus positif Corona atau daerah terpapar.

"Mungkin gubernur tidak sebutkan beberapa kabupaten karena sudah terpapar. Karena itu, bagaimana pemerintah daerah menyikapinya.

Saya kira kita juga pahami bahwa edaran bapak gubernur itu menyangkut dengan dinas -dinas yang berkaitan dengan pelayanan dasar atau pelayanan publik," ujarnya.

Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy mengatakan, untuk Pemkab Sumba Timur masih memperpanjang masa.kerja dari rumah bagi ASN hingga tanggal 29 Mei 2020.

"Kita sudah ada edaran sehingga tentu masa kerja dari rumah masih kita berlakukan di Sumba Timur. Apalagi saat ini daerah Sumba Timur telah ada kasus positif Corona," kata Domu.

Pada saat ini, Domu yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sumba Timur ini mengingatkan kepada seluruh masyarakat Sumba Timur agar tetap mentaati protokol kesehatan dan juga instruksi pemerintah, baik pemerintahan pusat, provinsi maupun kabupaten.

"Mari kita sama-sama miliki kesadaran dan tanggung jawab dalam memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di daerah ini dan secara umum di NTT dan Indonesia," katanya.