News
Anggota DPRD TTS Ini Jahit 700 Masker Kain Lalu Dibagi Gratis untuk Warga Tujuh Desa, Bantu Ini Juga
Anggota DPRD TTS, Mariana Lakapu, menjahit 700 masker kain dibagi gratis kepada masyarakat tujuh desa setempat.
Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota
POS KUPANG, COM, SOE - Anggota DPRD TTS, Mariana Lakapu, menjahit 700 masker kain dibagi gratis kepada masyarakat tujuh desa setempat.
Untuk menjahitnya, Mariana butuh waktu tak kurang dari dua minggu.
Selain membagikan masker kain karya tangannya sendiri, Mariana juga menyediakan 200 lembar masker medis untuk dibagikan kepada tiga puskesmas dan RS Pratama Boking.
Ditemui Pos Kupang di kediamannya, Selasa (12/5) sore, Mariana mengatakan, motivasi menjahit masker bertolak dari sulitnya warga mendapatkan masker di Kota SoE dan harga masker yang cukup mahal. Oleh sebab itu, dirinya memutuskan menjahit masker kain sendiri.
Masker hasil karyanya lalu dibagikan kepada masyarakat di Desa Nunkolo, Boking, Fatumanufui, Meusin, Manufui, Santian dan Mela. Sedangkan masker medis dibagikan di Puskesmas Nunkolo, Booking, RS Pratama Boking, Puskesmas Manufui.
"Selama tiga hari sesuai jadwal reses saya, mulai dari Jumat hingga Minggu saya keluar masuk desa di pelosok TTS membagikan masker gratis. Mayoritas desa yang saya kunjungi belum tersentuh bantuan masker, baik dari pemerintah maupun pihak ketiga. Warga sangat senang dan terbantu dengan masker yang saya bagikan," ungkap Mariana.
Selain membagikan masker, lanjut Mariana, dalam reses ini juga membantu 30 set baju hamzat untuk tenaga medis dan 400 paket sembako bagi keluarga tidak mampu dan petugas di Posko Covid-19 di desa yang dikunjungi.
"Reses kali ini, selain saya manfaatkan untuk menyerap aspirasi masyarakat di pelosok desa, saya juga berbagi paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Terkait aspirasi yang diserap, dikatakan Mariana, masyarakat mengeluhkan pendataan BLT dana desa. Di Desa Manufui misalnya, ada masyarakat yang namanya terdaftar sebagai penerima PKH, namun tidak terima. Masyarakat berharap bisa diakomodir dalam BLT dana desa.
Selain itu, warga Desa Boking dan sebagian Desa Fatumanui berharap bantuan dari pemerintah pasca tanaman mengalami gagal panen akibat diserang hama.
"Ternyata kasus gagal panen juga terjadi di Desa Boking dan sebagian Desa Fatumanui. Saat berbunga, tanaman jagung masyarakat diserang hama sehingga tidak berbuah," ujarnya. *