Janda di Matim Ini Bersyukur Diselamatkan Oleh Bantuan Langsung Tunai di Tengah Pandemi Covid

Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Siti terpaksa menjual ikan basah di Pasar Borong.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Siti Aminah sedang menunjukan BLT Rp 600.000 kepada POS-KUPANG.COM. 

Janda di Manggarai Timur Bersyukur Diselamatkan Oleh Bantuan Langsung Tunai di Tengah Pandemi Covid-19

POS-KUPANG.COM | BORONG---Siti Aminah (31) warga Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur yang berstatus sebagai seorang janda yang ditinggal pergi oleh suaminya ini merasa syukur karena mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia di tengah wabah virus corona ini.

Siti Aminah bersama puluhan kepala Kelurga (KK) miskin lainya di Kelurahan Kota Ndora dan Kelurahan Rana Loba, BLT langsung diserahkan oleh Bupati Manggarai Timur Agas Andreas pada acara Launching BST yang berlangsung di Aula Kantor Camat Borong, Senin (11/5/2020) siang.

Siti kepada POS-KUPANG.COM usai menerima BLT itu mengaku bersyukur karena ditengah pandemi covid-19 ia bisa mendapatkab BLT sebesar Rp 600.000/bulan selama 3 bulan kedepan.

Siti setelah berpisah dengan Suaminya 7 bulan yang lalu terpaksa kini menjadi tulang punggug anak-anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, Siti terpaksa menjual ikan basah di Pasar Borong.

Namun karena Covid-19, pemerintah mengimbau untuk tidak boleh keluar rumah dan tetap di rumah saja, Siti bersama anak-anaknya lebih memilih tinggal di rumah mengikuti imbauan pemerintah guna mencegah pandemi Covid-19.

"Saya tidak jual ikan lagi selama kurang lebih mau dua bulan sudah, mau keluar jual tapi takut virus apalagi Pemerintah Imbau agar kita tetap berada di rumah untuk mencegah tularnya virus ini. Saya baru dua hari yang lalu karena tidak ada biaya hidup lagi terpaksa kembali jual lagi ikan basah,"urai Siti.

Siti mengaku, namun selama menjual ikan 2 hari ini, omset yang diperolehnya tidak banyak hanya sekitar Rp 50.000 perhari dibandingkan dengan sebelum wabah virus ini ia memperoleh omzet hingga Rp 100.000/hari hal ini karena pembeli sangat kurang.

Sehingga, Siti mengaku saat ia mendengar namanya dipanggil untuk terima BLT ia sangat bersyukur kepada Allah karena Allah menolongnya di masa-masa sulit ditengah pandemi virus corona ini.

"Saya sangat bersyukur kepada Allah karena ditengah pandemi covid-19 ini, saya dan anak-anak saya diberikan bantuan BLT dari Pemerintah. Saya juga sampaikan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kelurahan Kota Ndora yang telah mendata nama saya untuk menerima BLT ini,"ungkap Siti.

Menurut Siti, bantuan itu sudah sangat lumayan baginya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya selama masa pandemi covid-19. "Ya kalau kita mau tentu banyak, tapi menurut saya ini sangat lumayan bagi saya untuk menambah biaya kebutuhan hidup selama 3 bulan kedepan,"ungkap Siti dengan sedikit senyum.

Siti juga berharap agar Covid-19 ini segera berakhir sehingga aktifitas perekonomian kembali stabil.

Emerensiana Eli (56) ibu Rumah Tangga yang juga merupakan salah satu penerima BLT asal Kelurahan Rana Liba, Kecamatan Borong juga merasah syukur karena mendapatkan BLT Rp 600.000/bulan selama tiga bulan kedepan.

Sebab aku Emerensiana, selama masa covid-19 yang kini hampir mencapai 3 bulan hasil dagangananya sebagai penjual ayam pedaging tidak banyak laku karena dampak covid-19.

"Selama pandemi covid-19 ini ayam tidak laku memang omzet biasanya Rp 500 ribu/Minggu ini hanya sekitar Rp 100.000/minggu karena pembeli sangat kurang. Jadi saya sangat bersyukur dapat BLT ini, terima kasih bapak Presiden dan Bapak Bupati sudah memperhatikan kami masyarakat kecil ini ditengah wabah virus mematikan ini,"ungkap Emerensiana.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved