Corona di NTT

Ini Penjelasan Jubir Posko Covid-19 Terkait OTG di Nagekeo

-Juru bicara posko Covid-19 Nagekeo, Sil Teda menyatakan pelaku perjalanan dari tempat terjangkit (P2T2) atau zona merah sampai saat ini berjumlah 116

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Data posko Covid-19 Nagekeo, Sabtu (9/5/2020). 

 Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | MBAY --Juru bicara posko Covid-19 Nagekeo, Sil Teda menyatakan pelaku perjalanan dari tempat terjangkit (P2T2) atau zona merah sampai saat ini berjumlah 1163 orang.

Sebanyak 1131 memang sudah selesai masa karantina 14 hari dan lagi 32 orang. Terbanyak ada di kecamatan Aesesa 658 orang menyusul Boawae 182 orang.

Sil menjelaskan orang tanpa gejala,mereka ini memang tak ada gejala fisik yang mengarah ke Covid-19. Namun punya riwayat kontak erat dengan klaster komunitas yang sudah terkonfirmasi positip covid.

"Nagekeo saat ini sudah 16 OTG.
Klaster Temboro Magetan berjumlah 10 orang. 7 di Mbay dan 3 di Kaburea. Lalu ada 4 orang dari klaster Ijtima Ulama Gowa Sulaweai Selatan semua di Mauponggo. Dan 2 OTG Klaster KM Lambelu yang sandar di Maumere beberapa waktu lalu (1 puskesmas Nangaroro dan 1 di Puskesmas Boawae. Dari semua OTG,
2 orang klaster Lambelu sudah selesai masa karantina dan sudah 2 kali rapid test dengan hasil non-reaktip. Saat ini mereka sudah kembali ke tengah keluarga," ungkap Sil, Sabtu (9/5/2020) malam.

Ia mengatakan klaster Gowa, saat ini masih karantina mandiri di Puskesmas Mauponggo. Sudah rapid test pertama non-reaktif masih tunggu yang rapid test kedua.

"Bila hasil kedua ini non-reaktip, berarti puji Tuhan, mereka dapat kembali ke rumah keluarga dengan sehat," ungkapnya.

Ia mengatakan klaster Temboro Magetan, adalah para Santri datanya sebagai berikut 3 orang di Kaburea, rapid test sudah dua kali hasilnya non-reaktif, sehingga sudah bisa kembali ke rumahnya.

Sedangkan 7 orang di Puskesmas Danga, 5 orang sudah kembali ke rumah karena dua kali rapid test hasilnya non-reaktif.

"Sedangkan 2 orang hasilnya reaktif dan karena itu masih harus lanjut karantina mandiri, untuk proses pengambilan Swab atau lendir di pangkal tenggorokan. Swab sudah dikirim ke Kupang, saat ini masih menunggu hasilnya. 2 swab ini kita semua doakan agar hasilnya Negatif Corona," ungkapnya.

Ia menyatakan ada satu hal yang baru yaitu terdapat satu anggota keluarga yang dikarantina kemarin, sudah reaktif berdasrkan hasil rapid test.

"Itu berarti, keluarga sangat berisiko karena punya riwayat kontak dengan P2T2 atau OTG yang tidak ikuti karantina secara serius," ungkapnya.

Terkait Daerah Tertinggal - DPRD Sumba Timur Minta Pemerintah Kembangkan Ekonomi Mandiri

OTG dan P2T2 Wajib Karantina Mandiri

Ia menyatakan keluarga dan tetangga sangat berisiko kalau masa bodoh atau membiarkan mereka yang baru tiba dari zona merah dibiarkan berkeliaran.

"Maka, semua harus waspada dan jaga jarak serat wajib masker. Serta taat protokol kesehatan cegah Covid ini," tegasnya.

Data posko Covid-19 Nagekeo, Sabtu (9/5/2020).
Data posko Covid-19 Nagekeo, Sabtu (9/5/2020). (istimewa)


Area lampiran

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved