Kini Dikarantina, Dokter dan Tenaga Medis di RSUD Cacar Akan Jalani Rapid Test, Ini Alasanya!
Sedangkan untuk orang tanpa gejala (OTG), jelas Lodi, sebanyak 2 OTG. 2 OTG ini, kini sedang dikarantina di Gedung Wisma Atlet
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Kini Dikarantina, Dokter dan Tenaga Medis di RSUD Cacar Akan Jalani Rapid Test, Ini Alasanya!
POS-KUPANG.COM | RUTENG--Semua tenaga medis baik dokter dan perawat di Rumah Sakit St Rafael Cancar, akan diperiksa Rapid Test. Mereka diuji Rapid Test karena memiliki kontak erat dengan pasien dalam pengawasan (PDP) yang kini sedang diisolasi di RSUD Ben Mboi Ruteng.
"Dokter dan tenaga medis di Rumah Sakit Cancar akan jalani Rapid Test. Mereka yang akan dijalani Rapid Test ini bagi mereka yang memiliki kontak erat dengan PDP yang dirawat di RSUD Ben Mboi,"jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Manggarai Lodovikus D. Moa kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (7/5/2020) pagi.
Dijelaskan Lodi yang akrab disapa ini, bahwa kini dokter dan semua tenaga medis yang memiliki kontak erat dengan PDP tersebut juga kini sedang dikarantina di RS St.Rafael Cancar.
"Mereka juga kini sedang dikarantina di rumah sakit cancar. Tidak tahu berapa jumlah pastinya, tunggu saya koordinasikan dulu terkait jumlah ini, hari ini rencana mereka akan jalani Rapid Test,"kata Lodi.
Lodi juga mengatakan, PDP ini masuk Rumah Sakit pada tanggal 5 Mei 2020 pukul 13.00 Wita, pasien ini rujukan dari RS Santo Rafael Cancar. Sehingga hingga saat ini sudah 2 PDP, dengan rincian 1 PDP meninggal dunia dan 1 PDP sedang diisolasi di Ruang Isolasi RSUD Ben Mboi Ruteng.
Lodi menjelaskan, pasien PDP yang sedang dirawat di RSUD Ben Mboi Ruteng ini merupakan warga Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Pasien ini masuk RS Cancar pada tanggal 30 April 2020 dengan keluhan mencret dan nyeri perut, kemudian pada tanggal 1 Mei 2020 pasien sesak nafas dan batuk.
"1 Minggu sebelum masuk RS, pasien ke Lembor, sekitar 3 jam di Lembor. Di RS Cancar, dilakukan Rapid Test pada tanggal 1 Mei dan 2 Mei 2020 hasilnya non reaktif. Kemudian pada tanggal 5 Mei 2020 kembali dilakukan Rapid Test hasilnya IgG negatif, IgM positif samar,"jelas Lodi.
Lodi juga mengatakan, di RS Cancar juga sudah dilakukan pemeriksaan lab dan rontgen paru dan hasil Pneumoni. Di RSUD Ruteng pasien tersebut kembali dilakukan pemeriksaan lab hasilnya lebih memburuk dari yang di RS Cancar, rontgen paru juga lebih memburuk dari yang di RS Cancar dan Rapid Test hasilnya reaktif.
Lodi mengatakan, hasil diagnoas pasien itu Pneumonia Berat sehingga pasien itu dikategorikan sebagai PDP dan langsung dirawat di ruang Isolasi RSUD Ben Mboi Ruteng. "Diagnosa: Pneumonia Berat.
Pasien dikategorikan sebagai PDP.
Pasien dirawat di ruang isolasi,"jelas Lodi.
Lodi juga mengatakan, untuk memastikan pasien itu positif atau negatif corona, diambil swab untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.
Sedangkan untuk orang tanpa gejala (OTG), jelas Lodi, sebanyak 2 OTG. 2 OTG ini, kini sedang dikarantina di Gedung Wisma Atlet Golo Dukal Ruteng.
Lodi juga menjelaskan, sedangkan untuk orang dalam pemantauan (ODP) jumlah keseluruhan hingga, Selasa (5/5/2020) pukul 18.00 Wita berjumlah sebanyak 83 kasus. Dari 83 kasus tersebut, 30 ODP diantaranya yang masih sedang dipantau, sedangkan 53 orang sudah selesai pemantauan dengan kondisi sehat.
Sementara untuk jumlah pelaku Perjalanan, Jelas Lodi, yang sudah diperiksa sebanyak 3.920 orang dengan rincian jumlah sebanyak 972 pelaku perjalanan diantaranya dalam masa isolasi mandiri, sedangkan 2.948 orang diantaranya selesai masa isolasi. Sementara pasien positif Covid-19, hingga saat ini belum ada alias nol.
Lodovikus juga mengimbau bagi masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, melakukan physical distancing, sesering mungkin mencuci tangan, memakai masker saat bepergian/keluar rumah dan selalu menjaga kesehatan.
Selain itu, bagi siapa pun yang datang dari daerah terpapar agar patuh melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Jika terdapat gejala klinis maka segera melaporkan kepada petugas atau tenaga medis untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.
• Pemkot Kupang Teken Perjanjian Kerja Sama dengan RS Second Line Covid-19
• 11 Cara Tepat Mengasuh Anak Saat Pandemi Covid-19
"Mari kita patuh dengan imbauan pemerintah guna mencegah virus corona ini. Mari kita berdoa semoga Manggarai tetap Zona Hijau dan Wabah virus ini juga semoga segera berakhir sebagaimana harapan kita bersama,"pungkas Lodi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)