Tanpa Coret Moret dan Kebutan, SMAN Harekakae Umumkan Kelulusan UAN Melalui Grup WA

Pengumuman hasil kelulusan Ujian Akhir Nasional ( UAN) khusus SMAN Harekakae di Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah

Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Edi Hayon
Wakasek SMAN Harekakae, Marselus Nahak 

POS-KUPANG.COM | MALAKA - Pengumuman hasil kelulusan Ujian Akhir Nasional ( UAN) khusus SMAN Harekakae di Desa Kamanasa, Kecamatan Malaka Tengah, tidak ada aksi coret moret pakaian seragam ataupun kebutan di jalan umum.

Pihak sekolah melarang para siswa untuk aksi tersebut dan berdiam di rumah. Hasil kelulusan disampaikan melalui guru wali kelas kemudian dilanjutkan di grup WA.

Wakasek Urusan Kurikulum SMAN Harekakae, Marselus Nahak menyampaikan hal ini di ruang kerjanya, Senin (4/5/2020).

Ketua PN Maumere Lantik 4 Hakim Pratama

Dijelaskan Marselus, terkait dengan pengumuman hasil kelulusan Siswa di lembaga ini, telah dilakukan rapat bersama dewan guru pada tanggal 2 Mei setelah menerima hasil dari Dinas Pendidikan NTT.

Dalam rapat itu, katanya, pengumuman hasil UAN tidak seperti tahun-tahun sebelumnya dimana para orangtua dihadirkan menerima amplop kelulusan.

Namun, dalam situasi pandemi corona di wilayah Malaka khususnya ini, maka rapat dewan guru memutuskan untuk diumumkan hasil kelulusan melalui wali kelas masing-masing.

Lawan Covid-19, IPeKB TTU Bagikan 440 Masker kepada Warga di Desa Banfanu

"Para wali kelas sebarkan informasi kelulusan siswa lewat WA Grup. Ini guna menghindari tidak kumpul orang banyak. Lalu soal waktu pengambilan surat keterangan kelulusan juga diatur tidak bergerombolan," katanya.

Para wali kelas, katanya, akan menentukan bahwa tanggal 7 Mei dimulai pengambilan surat keterangan kelulusan dan siswa diatur per jam berapa yang datang ke sekolah.

"Semua siswa dan orangtua bisa komunikasi dengan wali kelas masing-masing di WA Grup. Ini sesuai dengan aturan protokoler kesehatan mencegah penyebaran virus corona. Soal foto copy dan tandatangan surat-surat diatur wali kelas," jelasnya.

Ditanya total peserta UAN, Marselus mengatakan, tercatat 388 orang sesuai data yang dikirim ke Kemendiknas melalui Diknas NTT. Namun, saat pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional (USBN), dua siswi tidak ikut karena diduga hamil.

"Data peserta 388 orang yang kita kirim. Saat USBN dua orang tidak masuk ke sekolah ikut ujian. Kita lakukan USBN sebelum adanya covid 19," tambahnya.

Dirinya menekankan sebelumnya kepada para siswa melalui wali kelas bahwa tidak ada kegiatan coret moret seragam ataupun kebutan di jalan merayakan kelulusan. Apabila ada oknum siswa yang melakukan diluar kawasan sekolah maka bukan tanggung jawab guru dan itu sudah urusan pribadi dengan aparatur yang berwenang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved