Organisasi PGRI NTT Kab/Kota se-NTT Bersama 5000 Guru Ikuti kegiatan Seminar dan Workshop Online

jumlah peserta sebanyak 13000 dari seluruh Indonesia dengan melibatkan guru-guru, dosen dan mahasiswa

Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Organisasi PGRI NTT Kab/Kota se-NTT Bersama 5000 Guru  Ikuti kegiatan Seminar dan Workshop Online
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Rektor UPG 1945, sekaligus Wakil Ketua PGRI Provinsi NTT, David R.E Selan.,MM

Organisasi PGRI NTT Kab/Kota se-NTT Bersama 5000 Guru  Ikuti kegiatan Seminar dan Workshop Online

POS KUPANG.COM| KUPANG- " Dalam rangka merayakan Hari Pendidikan Nasional ( HARDIKNAS) Organisasi PGRI NTT melibatkan 65 para guru dari seluruh Kab/Kota se-NTT yang tergabung dengan PB PGRI di Jakarta bersama 5000 guru-guru mengikuti kegiatan Seminar dan Workshop Online mulai tanggal 2 Mei - 20 Mei 2020," hal ini dikatakan Lead Organizer Education International Untuk Wilayah NTT, Susan Neno Via WhatsApp kepada POS KUPANG.COM, ( Sabtu, 2/5/2020)

Diuraikan Susan, kegiatan awal bertajuk "Guru Daring Milenial," dihadiri oleh Ketua Umum PB PGRI Prof.DR.Unifa Rosyidi,MPd, Mendikbud RI, Nadim Makarim, Menteri Erik Tohir dan para pembicara yakni Prof. Renald Kasali, Prof.Eko Indrajit,

Sementara itu, Rektor UPG 1945, sekaligus Wakil Ketua PGRI Provinsi NTT, David R.E Selan.,MM saat dihubungi POS KUPANG.COM, mengatakan meskipun tahun ini Hardiknas dibatasi oleh Covid-19, namun kegiatan tetap dilaksanakan.

David katakan, kita sementara ini baru selesaikan 1 kegiatan nasional dengan menggunakan Visco Webex.

Visco Webex Ini, ujar David, menghimpun jumlah peserta sebanyak 13000 dari seluruh Indonesia dengan melibatkan guru-guru, dosen dan mahasiswa. Kuliah online yang dilaksanakan selama 12 hari.

Dikatakan David, kegiatan online ini akan berlangsung selama 3 jam dan menggunakan Visco Webex Ini dengan aplikasi YouTube dan setiap hari, peserta wajib melakukan absen pagi mulai dari jam 07.00 WITA sampai dengan 09.30 WITA.

Dikatakan David, Hari Pertama, materi-materi yang diperoleh antara lain: Self Driver For Teacher yang dilaksanakan pada hari ini berkaitan dengan bagaimana YouTube dan dampaknya terhadap pendidikan, penggunaan aplikasi smart Aps Creator , Cyber The Pedagogy dan Diskusi Tentang konsep Guru Milenial.

Hari kedua, yang akan dikaji menyangkut Teaching New Generation. Teaching new Generation ini, urai David menjelaskan, terfokus pada manajemen kepala sekolah untuk bagaimana sekolah tanpa pegawai dapat eksis serta Mind Set Integrasi teknologi dalam dunia pendidikan.

Hari ketiga, kata David, membahas tentang digital literacy.

Hari keempat kita akan lihat tentang mobile Learning

Hari kelima, belajar tentang Learning Desain. Learning Desain ini,urai David, berikatan dengan bagaimana mengajarkan tentang topik-topik pelajaran yang menarik sehingga membuat para peserta didik dari TK- Perguruan Tinggi dapat senang untuk membaca YouTube.

Hari keenam, berkaitan tentang Edutainment. Edutainment ini berhubungan dengan bagaimana orang yang bermukim di kampung akan tetap merasa Milenial dan belajar online CATWFH hal ini berkaitan dengan belajar kuis online yang berbasis game.

Hari ari ke-7, kita belajar tentang Dream Discussion. Dream Discussion itu adalah guru itu harus berani bermimpi untuk menjadi guru trend dan keren serta mengaplikasikan dongeng interaktif dengan musik itu.

Hari kedelapan, virtual Classroom yang berkaitan dengan tindakan kelas.

Hari ke-9, merupakan Online Evaluation di mana akan di evaluasi tentang kegiatan belajar dan itu akan diuji.

"Bagi mereka yang lulus itu akan diberikan sertifikat dan ijasah online pada tanggal 20 Mei itu berkaitan dengan E-learning Management System" ucapnya.

Dikatakan David, kegiatan seminar yang dilakukan Hari ini seminar untuk mengedukasi guru sehingga guru-guru itu bisa terbiasa dengan model online maupun offline yang penting siswanya tidak jadi korban dan juga tetap mengajar walupun online maupun offline.

Lebih lanjut dikatakan David, yang dilakukan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, pihaknya akan belajar untuk berbagi

" Dan daerah kabupaten itu tergantung daripada kreatifitas dan hubungan relasi ketua PGRI Kota dan Kabupaten masing-masing," ujarnya.

Khusus yang ada di Kota Kupang, lanjut David menjelaskan, pihaknya melakukan bantuan sosial dengan memberikan beras Setengah ton, mie beberapa dos dan juga gula dari UPG 45 untuk membantu guru-guru honorer dan mahasiswa yang kos. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh ketua PGRI Kota, Apolonia Dethan. Sedangkan, untuk provinsi dari informasi dari berbagai daerah tentang strategi yang dikembangkan oleh masing-masing daerah di dalam menghadapi Covid-19.

Ditanya wartawan tentang Guru terdampak David mengatakan tidak memiliki data.

" Jadi data itu saya tidak miliki. Data pendidikanwaktu lalu, dikasih kurang lebih 3 juta guru dan saya tidak tahu persis jumlahnya nanti kita tanya di bagian data di Dinas Provinsi. Tetapi, klasterisasi misalnya Kota Kupang itu ada 2700 dan yang lainnya saya tidak hafal jumlah pastinya karena kalo kita bicara jumlah guru kita bicara angka yang pasti," ujarnya.

Hardiknas Tanpa Upacara, Siswa Tetap Mengerjakan Tugas Daring

Begini Tanggapan Rektor UNWIRA Kupang Terkait HARDIKNAS

OJK Cermati Kondisi Jasa Keuangan ditengah Pandemi Covid-19

Masa Pandemi Covid-19, Masyarakat Diminta Waspada Penawaran Fintech Lending

Sampai pada berita ini diturunkan wartawan POS KUPANG.COM telah berupaya mengkonfirmasi ketua PGRI Kota, Apolonia Dethan, Namun, belum berhasil mendapatkan penjelasan terkait kapan akan dilakukan kegiatan pembagian beras, mie dan gula.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Vinsen Huler)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved