Breaking News

Begini Tanggapan Rektor UNWIRA Kupang Terkait HARDIKNAS

prinsip-prinsip ini dari awal ditanam semenjak masa pendidikan, sehingga anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG. COM, RAY REBON
P. Dr. Philipus Tule, Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Sabtu (02/05/2020) 

Tanggapan Rektor UNWIRA Kupang terkait HARDIKNAS

POS-KUPANG. COM| KUPANG -- P. Dr. Philipus Tule Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Hari pendidikan nasional tahun ini berbeda dengan sebelumnya yang melakukan upacara bendera, tidak ada kegiatan-kegiatan yang meriah. Tetapi kita mengambil kesadaran bahwa hari ini penting untuk diingat dan direnungkan.

"Kita belajar banyak dari Ki Hadjar Dewantara seorang tokoh pendidikan nasional yang pada situasi sangat terbatas, sangat sulit pada tahun 1950-an mengangkat akan pentingnya pendidikan, dan bahkan ditekankan bahwa pendidikan bagi para pemimpin dengan prinsip Ing Ngarso sung tulodho dan Ing mangun karso tut wuri handayani, inilah prinsip-prinsip untuk para pemimpin, guru, pemimpin pemerintahan, jadi bukan untuk anak didik," Ujar Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, P. Dr. Philipus Tule kepada POS-KUPANG. COM, Sabtu (02/05/2020)

Rektor UNWIRA Kupang mengatakan bahwa, prinsip-prinsip ini dari awal ditanam semenjak masa pendidikan, sehingga anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah mereka akan menjadi pemimpin dan tetap membawa semangat itu.

"Dalam situasi menyongsong HARDIKNAS, saya menerima bahwa wabah covid 19 terjadi pada saat propinsi kita NTT sedang berjuang untuk meningkatkan mutu pendidikan. Karena kita ingat juga bahwa NTT itu menduduki peringkat ke 31 dari 34 propinsi yang tertinggal di dunia pendidikan, dan kita terpacu bahwa tahun ketahun kita harus meningkatkan mutu pendidikan, justru disaat propinsi kita sedang melakukan peningkatan mutu pendidikan terjadilah wabah, " ungkap P. Philipus Tule

Lanjut P. Philipus Tule, tujuan nasional, Eptanas, UAS semuanya tidak berjalan. Jadi, kita mau mengukur mutu pendidikan kita meningkat untuk sekarang, tidak ada lagi alat ukurnya.

Jadi, ketika orang bertanya tentang peningkatan mutu pendidikan, kita harus menunda sampai situasi normal, sampai instrumen ukur untuk peningkatan baru kita mengatakan bahwa, nilai mutu pendidikannya mulai. Tegas P. Philipus

OJK Cermati Kondisi Jasa Keuangan ditengah Pandemi Covid-19

Masa Pandemi Covid-19, Masyarakat Diminta Waspada Penawaran Fintech Lending

Anak-Anak Senang Belajar Online

P. Philipus menambahkan, situasi pandemi covid 19 saat ini membuat kita untuk menunda berbagai sikap untuk menilai secara pasti dan absolut. Dan dengan adanya wabah ini kita harus lebih objektif untuk tidak secara gegabah menilai keberhasilan pendidikan, pembangunan dan lain-lain.

"Semuanya telah berdampak bukan pada kehancuran, tetapi pada situasi yang membuat segala program tidak berjalan sebagaimana mestinya," ujar P. Dr. Philipus Tule. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM/Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved