News
Pengusaha di Ende Mengaku Kehilangan Pekerjaan Gara-gara Covid-19, Lorens Tani: Beri Kami Juga BLT
Seorang pengusaha, Lorens Tani Wangge, Rabu (29/4), mengaku dirinya merupakan satu dari ratusan pengusaha di Ende yang terpaksa kehilangan pekerjaan
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Romualdus Pius
POS KUPANG, COM, ENDE - Para pengusaha di Kota Ende harus kehilangan pekerjaan dampak Covid-19.
Seorang pengusaha, Lorens Tani Wangge, Rabu (29/4), mengaku dirinya merupakan satu dari ratusan pengusaha di Ende yang terpaksa kehilangan pekerjaan dampak virus corona.
Lorens mengatakan meskipun saat ini di Ende tidak ada warga terpapar virus corona, namun masyarakat justru terkena dampaknya, banyak yang kehilangan pekerjaan, termasuk para pengusaha atau kontraktor.
"Jangan kira bahwa yang terkena dampak hanya masyarakat menengah ke bawah. Virus corona memberikan dampak kepada semua kalangan tanpa memandang jenis pekerjaan, termasuk pengusaha," tutur Lorens.
Dia menyebut dampak yang dirasakan oleh para pengusaha adalah banyak proyek-proyek pemerintah yang tidak dilepas sehingga membuat para pengusaha kehilangan pekerjaan. Selama ini para pengusaha menggantungkan hidupnya dari proyek pemerintah.
"Selama ini para pengusaha menjadi rekanan pemerintah. Ketika pemerintah tidak melepas proyek karena corona, dipastikan para pengusaha kehilangan pekerjaan," tutur Lorens.
Dia berharap pemerintah bisa melepas proyek meskipun nilainya kecil. Juga memberikan subsidi kepada para pengusaha agar bertahan hidup.
"Kalau memang ada bantuan langsung tunai (BLT) jangan hanya masyarakat umum, juga kepada pengusaha karena ikut terkena dampak corona," kata Lorens.
Pengusaha lainnya, Us Nogor, mengakui kehilangan pekerjaan setelah pemerintah membatalkan sejumlah proyek APBD karena corona.
Padahal Us Nogor telah mengeluarkan sejumah uang untuk urusan administrasi pekerjaan proyek yang bakal diikutinya.
"Jauh-jauh hari kami telah urus administrasi proyek yang belum tentu juga kami menang. Namun dalam perjalanan pemerintah membatalkan proyek APBD. Tentu ini menjadi pukulan berat bagi kami yang menggantungkan hidup dari proyek," ungkap Us Nogor. *