SCHOOL

Ternyata! SMPK Adisucipto Penfui, Sejak Tahun Lalu Gunakan e-Learning dalam Pembelajaran

Ternyata! SMPK Adisucipto Penfui, Sejak Tahun Lalu Gunakan e-Learning dalam Pembelajaran.

Penulis: PosKupang | Editor: Apolonia Matilde
pos kupang
Romo Yonas Kamlasi, S.Fil, MM, dan Operator Sekolah, Dionesius Agung. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ela Uzu Rasi

POS-KUPANG.COM|KUPANG - Sekolah Menengah Pertama ( SMP) Katolik Adisucipto Penfui, Kota Kupang sudah menerapkan sistem e-Learning untuk pembelajaran sejak setahun yang lalu.

Dengan adanya Pandemi Covid-19 yang menerapkan siswa 'Belajar dari Rumah' saat ini tidak menjadi kendala bagi sekolah dan para siswa.

Hal tersebut disampaikan Kepala SMP Katolik Adisucipto Penfui, RD Yonas Kamlasi, S.Fil, MM, kepada Pos Kupang, Selasa (21/4).

 Penerima BLT Juga Ditentukan Musyawarah Desa

BREAKING NEWS: Gadis 13 Tahun di Labuan Bajo Dicabuli di Bukit Cinta

Komunitas AYO BACA ALKITAB/ABA Sumbang Masker dan APD

"Mimpi kita adalah bisa menyelenggarakan pembelajaran secara online sehingga sistem e-Learning ini sudah kita siapkan sebelum ada wabah ini," terangnya.

RD Yonas mengatakan, bimbingan teknis juga sudah dilakukan untuk mempersiapkan sistem pembelajaran online lewat e-Learning.

"Sekarang proses belajarnya bisa dilakukan dari jauh. Misalkan gurunya sedang di luar daerah tetapi tetap bisa memberikan pelajaran kepada siswa melalui sistem ini sehingga proses belajarnya tetap jalan," katanya.

Kompol Eliana Papote: Tidak Sulit Jadi Polwan

Akibat Pandemi Covid-19, Herman Pance Warga Matim di PHK

Meski demikian, kata RD Yonas, untuk pembentukan karakter tetap diperlukan pertemuan tatap muka sehingga direncanakan tetap ada proses belajar tatap muka agar keduanya tetap imbang tanpa mengabaikan salah satu.

Menurut RD Yonas, usia siswa (SMP) saat ini adalah usia yang tepat untuk meletakkan karakter dan mereka masih sangat membutuhkan pendampingan sehingga tidak bisa mengabaikan proses pembentukan karakter.

"Pembentukan karakter tidak bisa dilakukan secara online makanya kita rencanakan tetap ada pertemuan tatap muka. Jangan sampai siswa maju secara akademik tetapi mundur secara karakter. Itu yang kita hindari," ujarnya.

Akibat Pandemi Covid-19, Herman Pance Warga Matim di PHK

Wah Ayu Ting Ting Kepergok Balas Komentar Pria Turki Ini Pakai Emoticon Cium Didi Riyadi Ditendang?

RD Yonas mengakui, sistem pembelajaran saat ini masih banyak plus minusnya. Kendala -kendala juga masih banyak ditemukan selama proses pembelajaran dari rumah seperti ada siswa yang tidak memiliki ponsel android dan ada guru bidang studi yang tidak begitu antusias dengan jenis pembelajaran tersebut.

Namun, kata RD Yonas, secara umum tidak ada kendala yang berarti selama proses pembelajaran ini dijalankan.

"Dalam melaksanakan satu program pasti ada plus minusnya tapi sejauh ini lancar," ungkapnya.

"Keluhan -keluhan siswa biasanya disampaikan ke operator sekolah. Kadang mereka lupa user name dan password untuk masuk ke sistem," sambungnya lagi.

PON XX Ditunda, Para Atlet Tinju NTT Tetap Latihan

Kabar Gembira, Ini Jumlah Peserta Gelombang II yang Lolos Jadi Peserta Kartu Prakerja

Personil TNI dan Polri di Maumere Dibekali Cara Evakuasi Hingga Pemakaman Jasad Covid-19

Operator sekolah, Dionesius Agung, juga menyampaikan kebanyakan kendala siswa adalah melupakan user name dan password mereka.

"Untuk masuk ke sistem ini, masing -masing siswa punya user name dan password sendiri sehingga kalau lupa harus diatur ulang. Setelah masuk ke sistem baru dibagi lagi berdasarkan kelas," tukasnya.

Sementara itu, katanya, untuk kompensasi bagi siswa yang tidak mempunyai sarana belajar seperti ponsel, pihak sekolah sementara mengusahakan untuk koordinasi ke dinas terkait agar dana bisa digunakan untuk membantu siswa yang benar -benar membutuhkan.

Mata Uang Negara-negara Ini Terus Menguat Pertanda Penanganan Covid-19 Efektif, Negara Apa Saja?

"Sudah ada instruksi dari Menteri untuk biaya tanggap darurat Covid-19 tetapi harus ada koordinasi juga dengan dinas terkait di sini.

Kalau komunikasi berjalan baik, mungkin bisa diidentifikas siswa-siswa yang tidak mampu untuk diberikan bantuan," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved