Virus Corona

Ibu Hamil Keluhkan 300.000 Masker Gratis dari Pemerintah, Ada Binatang Menakutkan di Dalamnya

Masyarakat Jepang disebut-sebut memiliki kebiasaan mengenakan masker. Bahkan jauh sebelum terjadi wabah pandemi Covid-19.

Editor: Agustinus Sape
Image by Peggy und Marco Lachmann-Anke from Pixabay
Ilustrasi masker. 

Saat Ibu Hamil Keluhkan 300.000 Masker Kain Gratis dari Pemerintah Jepang, Ada Binatang Menakutkan di Dalamnya

POS-KUPANG.COM, TOKYO - Masyarakat Jepang disebut-sebut memiliki kebiasaan mengenakan masker. Bahkan jauh sebelum terjadi wabah pandemi Covid-19

Anehnya, sekitar 300.000 masker kain gratis yang dikirim pemerintah Jepang kepada ibu hamil mendapat komplain keras karena berjamur dan ada serangga.

Bantuan yang digalakkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19 ini diprotes, karena adanya keluhan tentang jamur, serangga, dan noda di sejumlah masker kain yang telah dibagikan.

Hanya beberapa hari setelah masker-masker itu mulai dipasok dengan jatah 2 masker di setiap rumah tangga, keluhan muncul terkait produk yang kotor atau cacat. Banyak keluhan itu datang dari para ibu hamil.

Pada Selasa (28/4/2020), jumlah masker cacat yang didistribusikan kepada ibu hamil sebanyak 300.000 dari sekitar 500.000, menurut laporan dari penyiar publik NHK.

Masker-masker itu dikirim sesuai urutan prioritas, dengan ibu hamil dan rumah perawatan disabilitas berada di bagian teratas, walau rumah tangga lainnya di Tokyo juga mulai menerimanya.

Reuters mengabarkan, Kementerian Kesehatan Jepang belum bisa dihubungi untuk dimintai tanggapan, tetapi Menteri Kesehatan Katsunobu Kato hari ini mengklaim keamanan semua masker telah diverifikasi.

"Merupakan prioritas utama untuk menjamin kualitas masker, sehingga ibu hamil dapat menggunakan bantuan ini," katanya dikutip dari Reuters Selasa (28/4/2020).

Pemerintah Negeri "Sakura" meminta 5 perusahaan untuk membuat masker itu, dari yang awalnya mengatakan hanya 3 - Kowa Co Ltd, Matsuoka Corp, dan Itochu Corp - yang menyediakan beberapa untuk ibu hamil.

Itochu pekan lalu mengatakan, pihaknya menarik beberapa masker yang tidak terdistribusi menyusul laporan cacat.

Begitu pun dengan Kowa yang juga akan memperketat inspeksi di pabriknya. Sementara itu Matsuoka Corp belum menanggapi hal ini.

Pada Senin (27/4/2020), kepala sekretaris kabinet Yoshihide Suga mengatakan, pemerintah telah memverifikasi bahwa perusahaan tambahan, Yusebio, juga memasok masker yang dikirim kepada ibu hamil.

Menurut media Jepang, perusahaan yang berlokasi di utara prefektur Fukushima itu biasanya mengimpor potongan kayu untuk digunakan dalam produksi energi biomassa dan memiliki 5 karyawan.

Pada Februari perusahaan mengimpor masker dalam jumlah besar, yang awalnya dimaksudkan untuk dijual secara lokal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved