Sepenggal Sejarah Hadirnya Masjid Pertama di Sumba Timur

Pertama kali masjid ini didirikan di Pantai Utara sekitar 200 meter dari Pelabuhan Rakyat Waingapu, Kabupaten Sumba Timur

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Inilah Masjid Agung Al-Jihad Waingapu yang terletak di Kelurahan Hambala, Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur. Gambar diambil, Senin (27/4/2020). 

Dikatakan, awalnya konstruksi bangunan masjid itu dari kayu dan beratap alang-alang.

Seiring dengan perkembangan zaman, dan sekitar tahun 1950-an, bangunan itu direhab menggunakan tembok dan beratap seng.

"Kita mulai rehab secara swadaya oleh umat .Sekitar tahun 1985 mulai dibangun secara permanen,atas kerjasama umat dan juga bantuan pemerintah daerah serta saudara-saudara yang ada di luar daerah. Berjalannya waktu panitia pembangunan juga selalu berganti saat masjid ini rehab," katanya.

Terkait nama masjid, H. Alwi mengatakan, masjid itu dulunya bernama asli Masjid Agung, namun sekitar tahun 1986 masjid itu dinamakan Masjid Agung Al-Jihad.

Saat ini Masjid Agung Al-Jihad Waingapu telah menjadi masjid tertua di Waingapu, Sumba Timur.

Dari perjalanan masjid ini telah melahirkan sejumlah masjid di Sumba, khususnya Sumba Timur.

Madjid ini terletak di Kelurahan Hambala, Kecamatan Kota Waingapu dan saat ini berkapasitas sekitar 500 orang.

Sementara soal bulan suci Ramadhan saat ini, ia mengatakan, suasana Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini bulan suci Ramadhan dijalani umat di tengah Pandemi Covid-19.

Semua aktivitas umat berbeda dari tahun sebelumnya. Ada berbagai kegiatan tidak bisa dilakukan secara berjemaah, termasuk sholat," katanya.

Dikatakan, dampak adanya pandemi Covid-19 ini dirasakan umat Islam di Sumba Timur, terutama kegiatan-kegiatan sosial ekonomi.

"Kegiatan bazar Ramadhan juga dibatasi, kegiatan bernuansa Ramadhan juga tidak dilakukan. Sholat saja tetap kami lakukan tapi tidak berjemaah," katanya.

H. Alwi mengakui, semua umat muslim di Sumba Timur telah diinformasikan adanya anjuran atau protokol pemerintah/kesehatan, juga ada surat edaran dari Menteri Agama, surat dari MUI, juga ada edaran pemerintah baik provinsi maupun kabupaten.

"Kita ini sudah dikatakan zona hijau, tapi kita harus tetap waspada,ikuti protokol pemerintah. Saya contohkan, kemarin ada Paskah yang dirayakan saudara-saudara kita umat Kristiani dan mereka hanya beribadah di rumah, semua kegiatan tidak bisa dilakukan. Karena itu, kita harus taati apa yang disampaikan pemerintah," ujarnya.

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Umat Masjid Agung Al-Jihad Waingapu,Budian mengatakan, masjid itu terletak cukup strategis dan mudah dijangkau oleh siapa saja ketika berada di Kota Waingapu.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved