Wanita Ini dinyatakan Meninggal Karena Corona, Bangkit Lagi Saat Akan Dikremasi, Begini Faktanya!

Kabar itu jelas melegakan bagi keluarganya, yang salah membawa pulang jenazah dan sudah telanjur membawanya untuk dikremasi.

Editor: Alfred Dama
(AFP/ENRIQUE ORTIZ)
Seorang pria dengan masker wajah (kanan) menunggu jenazah kerabatnya, di sebelah seorang petugas di luar sebuah rumah sakit di Guayaquil, Ekuador, Rabu (1/4/2020). Otoritas Ekuador dalam beberapa hari terakhir telah mengumpulkan setidaknya 150 jenazah dari jalan-jalan dan rumah para warga di Kota Guayaquil, di tengah lonjakan kasus virus corona di wilayah tersebut. 

Keponakannya lain wanita itu, Juan Carlos Ramirez mengungkapkan tim medis segera pergi ke rumah Maruri untuk memberitahukan kesalahan itu.

"Hingga saat ini, mereka masih belum mengetahui jenazah siapa yang sudah kami bawa dan telanjur kami kremasi itu," ucap Ramirez.

Keluarga itu berencana menuntut rumah sakit atas biaya kremasi yang mereka keluarkan, dan juga rasa panik sudah mengambil jenazah yang lain. Kepada media lokal Ekuador, saudari Maruri mengatakan rumah sakit memberi tahu mereka soal kabar baik itu, termasuk laporan dia akan dipulangkan.

"Ini keajaiban. Selama hampir sebulan, kami mengira dia sudah meninggal, Bayangkan. Belum lagi saya punya abu orang lain di rumah saya," kata Aura.

Otoritas di kota pelabuhan Guayaquil mencatat, ada 22.000 kasus positif Covid-19 dengan 576 di antaranya dinyatakan sudah meninggal.

Pemerintah setempat berujar, terdapat 1.060 kematian lain yang mungkin karena virus corona. Ekuador adalah negara terdampak terparah di Amerika Latin setelah Brasil.

* Ungkapan Pilu Kata-kata Terakhir Pasien Corona Diungkap Perawat, Panggil Istri Untuk Ucapan Selamat Tinggal

Tugas sebagai seorang perawat di saat pendemi corona saat ini tidaklah gampang

Selain harus berjibaku  berkejaran dengan waktu untuk merawat hingga menyelamatkan pasien yang terpapar virus corona, seorang perawat juga harus kuat bathin menyaksikan saat-saat pasien virus corona menghembuskan nafas terkahirnya

Apalagi sang perawat sudah terbangun ikatan dengan pasien yang terjadi selama proses perawatan

Selain itu, kesedihan mendalam juga harus dirasakan bila pasien yang dirawat dengan harapan bisa sembuh tetapi kenyataan sang pasien tak bertahan

Seorang perawat mengungkapkan kata-kata terakhir salah satu korban meninggal Covid-19 yang memilukan.

Perawat anestesi bernama Derrick Smith yang telah terdaftar dan bersertifikat mengatakan, pandemi virus corona telah membawanya ke kenyataan yang benar-benar berbeda, "jauh lebih menakutkan".

Smith, yang sebagian besar merawat pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di New York City , menuturkan kata-kata terakhir seorang pasien pria yang sekarat dan hendak dipasangi ventilator.

"Siapa yang akan membayarnya?" tanya pasien itu di sela-sela kesulitan bernapas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved