Pulau Flores Masih Aman Dari Virus ASF
Pulau Flores dan Lembata masih aman dari ancaman African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
Pulau Flores Masih Aman Dari Virus ASF
POS-KUPANG.COM|ENDE---Pulau Flores dan Lembata masih aman dari ancaman African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende, drh. Yulius Umbu Hunggar, saat mengikuti telekonferensi dengan instansi terkait dalam upaya pencegahan ASF di NTT.
Dikatakan pengawasan yang dilakukan Karantina Pertanian Ende tidak sepenuhnya bisa menjamin keberlangsungan Pulau Flores dan Lembata bebas dari virus ASF karena terbatasnya pejabat karantina.
“Perlu koordinasi dengan instansi lain yang memiliki otoritas di pelabuhan, seperti Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KP3) Laut dan pengelola alat angkut (kapal-red),”kata Yulius dalam siaran pers yang diterima POS KUPANG.COM, Minggu (26/4) di Ende.
Dikatakan keterbatasan sumber daya manusia menjadi kendala sehingga perlu dilakukan langkah-langkah koordinasi dengan dinas terkait seperti dinas peternakan dan KP3 maupun Syahbandar dan pengelola alat angkut.
“Peran tokoh masyarakat pun penting untuk menyosialisasikan dampak kematian penyakit ASF terhadap ternak babi dan perekonomian tentunya," kata Yulius.
Saat ini, Yulius menambahkan, penyebarannya masih terhambat karena adanya protokol wabah Covid-19 sehingga lalu lintas babi pun menurun.
Menurutnya penanganan untuk memutus mata rantai ASF ini salah satunya yaitu di pulau atau daerah yang telah terjangkit segera dilakukan pemusnahan massal. Hal tersebut tentunya untuk mencegah penularan ke Pulau Flores dan Lembata.
"Misalnya pemerintah melalui dinas setempat menyiapkan anggaran untuk ganti rugi babi ternak yang dimusnahkan. Saat ini populasi babi sedang menurun, jadi anggaran untuk kompensasi bila pemusnahan massal tidak terlalu besar,"ujarnya.
Yulius menekankan juga yang terpenting adalah kesadaran masyarakat. Peranannya yaitu tidak melalulintaskan babi ternak maupun produk olahannya dari daerah terjangkit seperti dari Pulau Timor.
• Aksi Sosial Komunitas Munirah, Polwan Berbaur dengan Pemulung
• Syarat Virus Corona Bisa Turun Setelah Bulan Mei, Begini Catatannya Terkait Kedisiplinan
"Kedepannya Pulau Flores dan Lembata bisa menjadi salah satu penyuplai kebutuhan daging babi. Saya perhatikan di Flores ini ternak babi masih sehat. Harus tetap dijaga supaya tidak terjangkit ASF," katanya.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM,Romualdus Pius)