Corona di Sikka
UPDATE CORONA di Sikka: Elisabeth Menangis Memelas Minta Pulang Ke Rumah
Elisabeth Afilanti Lodang, seorang dari 170 warga karantina eks penumpang KM Lambelu sudah berkemas
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | MAUMERE - Hari Jumat (24/4/2020) pagi di Gedung SCC, Jalan Ahmad Yani Kota Maumere, Pulau Flores. Elisabeth Afilanti Lodang, seorang dari 170 warga karantina eks penumpang KM Lambelu sudah berkemas. Tas-tas pakaian dan semua barang bawan sudah disiapkan hendak dibawah pulang ke rumah mereka.
Semua tampak hilir-mudik ke sana kemari di halaman depan gedung SCC. Senyum ceriah tampak dari wajah mereka. Semangat warga karantina hari itu berbeda dari hari-hari sebelumnya, 14 hari lebih menghabiskan waktu di gedung itu.
• Lawan Covid-19, PMI TTU Bagikan Masker dan Semprot Disinfektan di Tempat Umum
Elisabeth, tengah siap kembali ke rumahnya di Desa Wolomotong Kecamatan Doreng, sebelah selatan Kota Maumere. Sejak pagi-pagi, perempuan usia 21 tahun yang menempuh pendidikan tinggi di Kota Makassar ini bersemangat sekali. Keinginanya hanya satu segera kembali ke rumahnya.
Keceriahan Elisabeth pupus seketika mendengar pengeras suara pengumuman Camat Doreng, Polikarpus Manase. Polikarpus meminta warganya bertahan di lokasi karantian dua sampai tiga hari mendatang.
• Cegah Penyebaran Covid-19, Ketua PMI Matim Bagi-Bagi Masker Kepada Petani di Watu Mori
"Saya masih koordinasi dengan para kepala desa. Saya sedang tunggu empat kepala desa yang warganya ada di sini. Kalau semuanya aman dan nyaman, kami akan pulangkan. Ini bukan untuk kepentingan kalian, tapi kepentingan banyak orang," kata Polikarpus..
Elisabeth, seketika protes. Ia menangis sesengukan melempiaskan kekecewaanya.
"Kami mau pulang, masa karantina sudah lebih dari 14 hari. Biar kami karantina di rumah saja," sergah Elisabeth.
Elisabeth, mengaku lebih nyaman karantina di rumahnya daripada karantina terpusat. Dia mengaku tidak aman, tidak nyaman karena banyak orang. “Saya mau pulang hari ini," tangisnya memelas
Polikarpus mengumpulkan warganya menjelaskan alasan menunda pemulangan tadi padi. Ia minta mereka bersabar menjalankan karantina di lokasi yang disiapkan pemerintah setempat. (laporan wartawan POS-KUPANG.COM, eginius mo’a)