Bupati dan Wabup Matim Panen Raya Padi dan Jagung Ditengah Pandemi Covid-19
Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas dan Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus bisa panen raya padi dan jagung
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Meskipun di tengah pandemi Corona virus disease 19 atau Covid-19, Bupati Manggarai Timur (Matim) Agas Andreas dan Wakil Bupati Manggarai Timur Jaghur Stefanus bisa panen raya padi dan jagung, Jumat (24/4/2020).
Adapun panen raya itu dilakukan secara simbolis oleh Bupati Agas dan Wabup Stefanus. Untuk panen raya padi secara simbolis berlangsung di padi milik Kelompok Tani (Koptan) Baeng Koe, di Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong dan panen raya jagung milik Koptan Kadung di Desa Watu Mori, Kecamatan Rana Mese.
• Polsek Oebobo Polres Kupang Kota Peduli Masyarakat Terdampak Covid-19
Hadir juga dalam acara Panen Raya Simbolis itu, Wakil Ketua 1 DPRD Manggarai Bernadus Nuel, Sekda Manggarai Timur Boni Hasudungan Siregar, Ketua TP PKK Kabupaten Manggarai Timur Ny Theresia Wisang, Kadis Kominfo Manggarai Boni Sai, Kasat Pol PP Matim, Yohanes Syukur, Camat Borong Maria A. Yarini Gagu, Camat Rana Mese, Maria Anjelina Tjeme, Kadis Pertanian Yohanes Sentis bersama staf dan penyuluh, Kades Nanga Labang, Simplisius Abi Wagut, Pemdes Watu Mori, Tomas dan para anggota Koptan.
Dalam sambutanya, Bupati Agas menyampaikan, panen simbolis padi dan jagung itu merupakan bukti keberhasilan masyarakat petani dan Pemkab Manggarai Timur dalam mencapai swasembada pangan daerah dan nasional melalui upaya peningkatan produksi pangan pokok padi dan jagung di Manggarai Timur.
"Syukur dan Terima kasih atas rejeki yang kita terima di Bulan April 2020 ini dengan panen raya secara terus menerus padi dan jagung meskipun saat ini dunia tengah dilanda pandemi covid-19,"ungkap Bupati Agas dengan gembira.
Dikatakan bupati Agas, saat ini Pemkab Manggarai Timur bertekad untuk bisa menghasilkan utama pangan. Tekad yang dimaksud adalah melalui peningkatan produksi pertanian terutama pada dua komoditi pangan padi dan jagung.
Bupati Agas juga mengatakan, dalam berbagai upaya untuk keberhasilan komoditi pangan itu akan dilaksanakan Pemprov NTT dan didukung Pemda Manggarai Timur dalam mendukung program pusat melalui perbaikan system, sarana dan prasarana pertanian, pola tanam, penyediaan bibit unggul dan berbagai macam bantuan dengan didukung oleh penguatan anggaran untuk target demi terwujudnya program swasembada pangan secara nasional.
Dikatakan Bupati Agas, Sejumlah faktor penyebab yang membuat sulit mencapai swasembada pangan, namun kini sudah mulai terjawab yakni, belum ada irigasi, namun saat ini ada perbaikan irigasi hampir di seritiap kecamatan. Belum ada tersediahnya benih unggul, namun kini Pemkab sudah memiliki benih unggul padi di Pota dan Sita dan benih jagung di Sita.
Selain itu, saat ini ada pupuk bersubsidi, namun terkendala dengan pendistribusian yang belum tepat waktu. Alat dan mesin pertanian dulu terbatas namun kini mulai terjawab meskipun perlahan-lahan bantuan dari Pusat, Pemerintah dan Daerah.
Menurut bupati Agas, demi terwujudnya program tersebut, perlu kerja keras dan bahu membahu antar stakeholder karena hal itu membutuhkan tenaga, pikiran dan biaya yang cukup besar. Selain itu agar semua bekerja sama dengan rasa persaudaraan dalam membangun bangsa dan daerah di tengah pandemi covid-19 dengan mengikuti instruksi pemerintah sehingga pandemi covid-19 ini segera berlalu.
Bupati Agas juga meminta agar semua para petani yang dipercayakan pemerintah untuk bekerja dengan baik demi menghasilkan yang terbaik untuk nantinya bermanfaat bagi petani dan masyarakat umumnya.
Kadis Pertanian Manggarai Timur, Yohanes Sentis, dalam laporannya menjelaskan dalam rangka pemenuhan kebutuhan komoditi padi dan jagung, maka target dinas Pertanian sesuai dengan amanat RPJMD Kabupaten Matim 2019-2024 adalah tercapainya sasaran produksi pada tahun 2023 untuk komoditi padi sejumlah 115.139 ton GKP dan jagung 36.348 ton pipilan kering panen.
Sentis juga mengatakan Desa Nanga Labang merupakan salah satu sentra produksi padi di Kecamatan Borong. Total realisasi luas tambah tanah (LTT) padi di Kecamatan Borong pada musim tanam Oktober-Maret mencapai 1.659,63 ha dan khusus di Nanga Labang sendiri realisasi LTT 139,13 Ha dan di Koptan Baeng Koe 20 Ha dengan rata-rata produksi sesuai hasil ubin mencapai 7.5 ton/ha dengan varietas padi membramo.
Sementara itu, untuk panen jagung milik Koptan Kadung di Desa Watu Mori, jelas Sentis, hasil ubinan jagung 10.72 ton/ha.
Luasan jagung di Koptan Kadung seluas 30 ha.
Sementara harga kesepakatan dengan Bupati Rp 3.500 /Kg. Harga jagung giling Rp 8.000 /kg. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)