Setengah Hektar Lahan di Air Sagu Kupang Untuk Demplot Program TNI Peduli Inflasi

Tanah seluas 0,5 hektar di wilayah Air Sagu Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang disiapkan warga jadi demplot

Penulis: Ryan Nong | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/Dok Pendim 1604/Kupang
Babinsa dan anggota Poktan Usaha Bersama Air Sagu Kupang mengolah tanah pada lahan demplot program TNI Peduli Inflasi pada Rabu (22/4/2020) siang. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Tanah seluas 0,5 hektar atau 5 ribu meter2 di wilayah Air Sagu Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang disiapkan warga menjadi lokasi demonstrasi plot ( demplot) Program TNI Peduli Inflasi.

Lahan yang rencananya akan ditanami dengan aneka hortikultura itu mulai diolah pada Rabu (22/4/2020).

Pengolahan tanah menggunakan traktor dilaksanakan bersama oleh anggota Babinsa Kodim 1604 Kupang yang dipimpin Danramil 1604-01/Kupang Mayor Inf Harjito, S.Pd dengan anggota Poktan Usaha Bersama Air Sagu serta Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Air Sagu.

600 Warga Belu Sudah Daftar Mendapatkan Kartu Prakerja

Ketua Poktan Usaha Bersama Air Sagu, Oktori Gaspersz mengatakan, luas tanah yang disediakan untuk demplot Kodim 1604/Kupang seluas 0,5 ha atau 5000 m². Lokasinya berada di RT.15/RW.007 Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.

"Untuk demplot yang disiapkan akan dibudidayakan aneka tanaman hortikultura sebagaimana program Kodim 1604 Kupang," kata Oktari.

Sebelum Pantau Posko Covid-19, Wabup Lembata Singkirkan Pohon Tumbang Bersama Warga

Lahan Demplot tersebut menurut Koordinator Program, Mayor Inf Harjito, S.Pd dibuat sebagai lahan percontohan bagi petani agar petani bisa melihat dan belajar sehingga dapat mempraktekan di lahan miliknya.

"Ini sebagai suatu metode penyuluhan pertanian secara langsung kepada petani, jadi dengan cara membuat lahan percontohan sehingga dapat dilihat dan dipelajari," katanya.

Kegiatan sosialisasi dan praktek penanaman sistem demplot juga bertujuan mengajak petani untuk bersama-sama mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan.

"Dengan diadakan demplot ini nantinya supaya para petani mau mengikuti bercocok tanam menggunakan metode hortikultura dan tentunya juga cara perawatan dan pemupukan yang tepat dan benar agar kedepan menghasilkan panen yang maksimal dan lebih meningkat dari sebelumnya," katanya.

Pengolahan tanah menggunakan traktor yang dilaksanakan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Sehingga gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved