Komunitas Satu Lamaholot Jakarta Distribusikan Masker Gratis di Flores Timur dan Lembata
Komunitas Satu Lamaholot Jakarta telah membagikan masker gratis kepada tenaga kesehatan dan kelompok masyarakat
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Untuk membantu masyarakat memproteksi diri terhadap serangan wabah Corona, Komunitas Satu Lamaholot Jakarta telah membagikan masker gratis kepada tenaga kesehatan dan kelompok masyarakat yang rentan terhadap paparan virus Covid-19. Aksi ini dilakukan di dua kabupaten paling timur Pulau Flores, yakni Flores Timur dan Lembata.
Distribusi masker dilakukan secara selektif mengingat jumlah masker belum cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di dua kabupaten itu.
Di Kabupaten Lembata, kelompok ini menggandeng Komunitas Taman Daun untuk membagikan masker itu kepada kelompok masyarakat di Kota Lewoleba dan sekitarnya, juga di sejumlah desa di Kecamatan Nagawutun dan Wulandoni. Sumbangan ini diserahkan oleh perwakilan Komunitas Satu Lamaholot Jakarta (KSLJ) di Lewoleba kepada Koordinator Taman Daun Lewoleba, John S J Batafor, Senin (20/4/2020).
• Tanggapan Warga Penerima Sembako Dari Kantor RUPBASAN Kupang
Sementara itu, di Flores Timur, konsentrasi pembagian masker ini dilakukan di sekitar Kota Larantuka, Waiwerang, Waiburak, Karing Lamalouk, Horowura Adonara Tengah dan wilayah Hinga. Theresia Palang Keda, Perwakilan KSLJ di Flores Timur mengatakan pihaknya menyeleksi secara baik kelompok-kelompok mana saja yang menjadi prioritas diberikan bantuan masker ini.
"Kami harus menyisir rumah-rumah yang memang layak dibantu. Karena mereka ini hari-hari harus beraktifitas, tetapi tidak punya masker. Mereka tidak mungkin beli karena harga masker disini sama dengan harga beras 1,5 kilogram. Mereka sangat berterima kasih atas bantuan ini," ungkap Theresia dalam keterangan tertulis yang diterima Pos Kupang Rabu hari ini.
• Dua Kapal Nelayan Ditahan Akibat Angkut Penumpang Masuk Lembata
Masih di wilayah Flores Timur, Theresia juga mengatakan bahwa pihaknya juga mendistribusikan itu di Puskesmas Waiwerang, sebuah pusat pelayanan kesehatan di Kecamatan Adonara Timur yang juga menerima pasien rawat inap. Pasalnya masker menjadi barang yang cukup mahal.
"Dalam kondisi begini, banyak orang yang langsung drop penghasilannya. Mereka akan lebih memilih uangnya yang sedikit itu dipakai untuk beli beras, gula pasir dan miyak goreng daripada beli masker. Namun banyak yang tidak kebagian karena jumlah masker yang ada tidak bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada disini," ungkapnya.
Koordinator Relawan Komunitas Taman Daun, John S J Batafor mengapresiasi langkah responsif yang diambil Komunitas Satu Lamaholot Jakarta di tengah pandemi korona dan keterbatasan alat pelindung diri (APD) bagi masyarakat. Menurut John, rasa solidaritas yang tinggi bagi sesama dan kerja yang tulus dapat menjadi kekuatan bersama untuk menghadapi bencana dunia ini.
"Patut diapresiasi karena kerjasama dan solidaritas yang tulus mampu menyelamatkan saudara-saudara kita di daerah dari korona. Di samping itu sambil membagi masker ini, satu hal lain yang paling penting adalah kita juga sambil mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat untuk mencegah berbagai ancaman penyakit khususnya virus korona ini," kata John.
John mengatakan semua orang tidak boleh menanggapi santai ancaman virus korona di NTT khususnya Lembata dan Flores Timur.
"Jangan main-main dengan ancaman korona ini. Ini sudah di depan mata tinggal bagaimana kita melindungi diri kita. Masih banyak masyarakat kita yang sangat membutuhkan masker," ungkap John yang sudah sebulan bergelut degan 2.000 lebih wadah cuci tangan gratis untuk masyarakat Lembata ini.
Sementara itu, pihak Komunitas Satu Lamaholot Jakarta, Ferdinandus Diri Amajari dan Hendrikus Hali Atagoran menyampaikan terima kasih untuk berbagai pihak yang dengan kemurahan hatinya telah membantu masyarakat di dua kabupaten itu. Secara khusus ia berterima kasih kepada para pembaca Seword.com yang sudah ikhlas membantu sekalipun masyarakat penerima bantuan ada di NTT. Ada 2.700 pcs masker yang mereka bagikan kali ini.
"Untuk pembaca Seword dan Gerakan Tanpa Nama juga rekan-rekan yang lain yang sudah membantu, lihatlah ekspresi mereka yang mendapatkan bantuan ini. Terima kasih banyak untuk kemurahan hati kalian yang sudah menolong para perawat, bidan dan masyarakat tak mampu sehingga mereka bisa memiliki masker, minimal bisa membantu melindungi mereka dari wabah covid 19 ini," ungkap wartawan senior di Jakarta yang sering disapa Ferdinand Lamak ini.
Ia juga menggalang bantuan untuk sejumlah rumah sakit di wilayah ini dengan menghubungi pihak-pihak yang yang menyediakan bantuan APD itu.
"Kemarin pihak PUKAT mengontak kami untuk konfirmasi RS Bukit Lewoleba dan RS Damian, malam tadi Alumni FKIK Atma Jaya pun mengonfirmasi ke kami untuk membantu kedua RS itu juga RSUD Lewoleba milik Pemkab Lembata."
Lamak juga dimintai bantuan untuk memasukan list Puskesmas di kawasan terpencil yang masih membutuhkan bantuan APD untuk kelompok Alumni FKIK Atmajaya Jakarta. "Barusan malam ini kami dikontak lagi dan kami akan berusaha untuk menyambungkan."
Saat ini di Flores Timur maupun Lembata belum ada kasus positif covid 19. Di Lembata, terdapat tiga pasien yang hasil rapid test-nya menunjukkan hasil reaktif dan saat ini sedang menunggu hasil PCR Test. Sedangkan di Flores Timur, terdapat 25 orang ODP.
Menurut dia, dengan jauhnya warga dari akses fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan covid 19 ini, Pemda dan masyarakat terus berusaha agar kondisi ini tetap terjaga baik. Untuk itu, proteksi pertugas kesehatan dan warga masyarakat harus terus dilakukan.
"Kami akan terus menggalang bantuan untuk mereka yang masih membutuhkan. Kemarin, kami mendapatkan lagi bantuan 50 pcs baju hazmat untuk petugas kesehatan dan akan kami kirimkan segera ke pusat layanan kesehatan yang membutuhkan. Semoga masih ada orang baik yang tergerak untuk membantu," ungkap Ferdinand Lamak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)