News
Derita Anak-anak di Perbatasan Ende-Nagekeo, Hari-hari Gini Masih Cari Sinyal untuk Belajar Online
Akibat masifnya penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Air, proses belajar siswa-siswi dilakukan secara online atau melalui televisi.
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Benny Dasman
"Sehari-hari saya hanya main dengan teman-teman dan bantu orangtua. Itu saja. Kalau belajar atau cari informasi, awal-awal saja rajin, tapi lama-lama bosan karena harus ke pantai terus," ungkapnya.
Mulai Senin (13/4), Kemedikbud RI melalui tayangan di TVRI menerapkan program bertajuk Belajar dari Rumah saat wabah Covid-19. Program tayangan tersebut jadi salah satu alternatif untuk pembelajaran siswa, guru, serta oran tua saat belajar di rumah selama wabah Covid-19.
Dalam program yang ditayangkan di TVRI diisi dengan sejumlah tayangan edukasi untuk pembelajaran jenjang PAUD hingga siswa tingkat pendidikan menengah.
Kemudian, bimbingan untuk para orangtua serta guru, dan di akhir pekan diisi tayangan program kebudayaan, yaitu setiap hari Sabtu dan Minggu.
Untuk sementara ini, program Belajar di Rumah rencananya akan berlangsung hingga bulan Juli 2020. Dikutip dari laman Kemendikbud, Mendikbud, Nadiem Makarim, mengatakan, pihaknya telah menjalin kerja sama untuk memfasilitasi siswa belajar di rumah dengan platform teknologi milik swasta.
Meski begitu, Kemendikbud menyadari masih banyak sekolah di Indonesia, khususnya yang ada di daerah yang tidak punya akses internet.
Kondisi tersebut membuat mereka kesulitan memakai platform teknologi, hingga terbatasnya dana untuk pembelian pulsa atau kuota internet.
Kemendikbud ingin memastikan di masa sangat sulit ini ada berbagai cara untuk mendapatkan pembelajaran di rumah, salah satunya melalui televisi.
Mendikbud berharap, program baru Belajar dari Rumah bisa memperluas akses layanan pendidikan buat masyarakat.
Baik masyarakat ada di daerah terdepan, terluar, maupun tertinggal (3T) yang punya keterbatasan akses internet serta keterbatasan ekonomi. *