Hirup Uap Air Panas Bunuh Covid-19? Benarkah ATM Tempat Tertinggi Penularan Virus Corona? Info
Dalam beberapa hari ini beredar kabar berupa pesan berantai dari aplikasi WhatsApp yang menyebutkan anjungan tunai mandiri atau ATM sebagai tempa
POS KUPANG.COM--A - Dalam beberapa hari ini beredar kabar berupa pesan berantai dari aplikasi WhatsApp yang menyebutkan anjungan tunai mandiri atau ATM sebagai tempat tertinggi penularan virus corona atau Covid-19.
Pesan itu menyebutkan, 70 persen infeksi berasal dari mesin anjungan tunai mandiri (ATM) itu.
Berikut ini narasi yang disebarkan dalam pesan tersebut:
"Assalamualaikum. Buat Teman Teman & Saudara Saudari'Ku ... Sekilas Info Aja Ya...Kalo Mau Ambil Uang Di ATM . Pake Sarung Tangan Yang Bahan Dari Plastik Atau Karet .... Dikarenakan Penyakit Covid 19/Corona ... 70 % Terinfeksi Dari ATM... . Tolong Sebarkan KeTeman2 Yg Terdekat... Sudah Terbukti Teman Dekat Saya Kena Dari ATM Sdh 13 Orang..."
Namun, Benarkah ATM merupakan lokasi tertinggi dalam penularan Covid-19?
• Kabar Persib, Memasuki Pekan Keempat Latihan di Rumah, Ini Instruksi Pelatih Maung Kepada Pemain
Penjelasan:
Menurut laporan Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, belum ada bukti ATM menjadi lokasi penularan dan penyebaran Covid-19 tertinggi.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih mengatakan, setiap benda yang banyak disentuh orang memang dapat menjadi media penularan virus penyebab Covid-19.
Meskipun ATM bukan media penularan tertinggi, masyarat tetap harus segera membersihkan tangan dengan sabun setelah menggunakan mesin ATM.
• Begini Perhatian Pelatih Persib Bandung terkait Asupan Makanan saat Pemain Puasa Ramadan, Simak
Virus corona baru penyebab Covid-19 dapat menular jika seseorang seringkali kontak dengan benda yang juga sering disentuh orang lain.
Klaim : ATM menjadi tempat tertinggi penularan Covid-19
Rating : Salah/Disinformasi
Peneliti Harvard jual virus penyebab Covid-19 ke China? Cek faktanya
Sementara itu, sebuah video yang menyebut peneliti asal Amerika Serikat, Dr Charles Lieber dari Universitas Harvard, telah membuat dan menjual virus penyebab Covid-19 ke China beredar di media sosial, termasuk pesan berantai di WhatsApp.
Video berdurasi 01:39 menit itu menyebut Dr Charles Lieber telah ditangkap, kabar tersebut semula beredar dari media sosial.
• Ternyata Sebanyak 21 Pelaku Perjalanan Sudah Dikarantina di Puskesmas Lewoleba, Simak Info
Dalam video itu disebut akun @johnbwellCTM pada 5 April 2020 sebagai pihak yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut.