Corona Virus

SIMAK: 79 % Corona Terjadi di 10 Negara, Ini Kata Dokter tentang Matahari di Eropa dan AS

Tren Kasus Virus Corona di Dunia terus bertambah dan 29.121 kasus lagi maka jumlah orang terkena Virus Corona di dunia mencapai 2 juta kasus

Editor: Ferry Ndoen
ist
ilustrasi berjemur 

10 negara dengan kasus Corona terbesar justru didominasi oleh negara-negara Eropa.

Amerika Serikat adalah negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia. 

Ke-10 negara dengan kasus Corona terbesar di dunia adalah 7 negara dari Eropa, 1 Amerika Serikat, dan 2 negara dari Asia.

Ke-10 negara tersebut adalah Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Perancis, Jerman, Inggris, China, Iran, Turki, dan Belgia.

Dan yang lebih memprihatikan, hampir 80 persen atau tepatnya 78,64 persen (dibulatkan ke atas jadi 79 %) kasus Virus Corona terjadi di 10 negara maju tersebut. 

Hingga pagi ini, total kasus Corona di 10 negara tersebut adalah 1.549.996 kasus atau 78,64 persen dari total kasus di dunia sebanyak 1.970.879 kasus.

Inilah 10 negara dengan Kasus Covid-19 Tertinggi

Jumlah kasus Virus Corona di dunia hampir 2 juta kasus tepatnya 1.970.879kasus sampai Rabu (15/4/2020) pukul 05:31 WIB. Jumlah pasien meningal dunia sebanyak 125.678 orang. Kasus tertinggi masih di Amerika Serikat dengan 602.989 dengan jumlah kematian 25.575 orang. (coronavirus.jhu.edu/diolah wartakotalive.com/pro)
Kurang Paparan Matahari

Sementara itu, dokter ahli kulit dan kecantikan dr Sondang Panjaitan SpKK mengatakan, matahari sangat dibutuhkan untuk proses pembentukan Vitamin D dalam tubuh.

Vitamin D dalam tubuh memiliki banyak kegunaan, salah satunya adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh dan melawan virus, termasuk di antaranya tentu Virus Corona atau Covid-19. 

Menurut Dr Sondang Panjaitan, hasil penelitian di sejumlah negara Eropa Utara karena kekurangan paparan sinar matahari, maka banyak terjadi penyakit yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin D.

"Jadi bersyukur lah kita di Indonesia yang dikarunia sinar matahari setiap saat. Di negara-negara Eropa atau negara empat musim, paparan sinar matahari sangat kurang sehingga berpengaruh terhadap pembentukan Vitamin D di tubuh," ujar Sondang dalam wawancara khusus dengan Wartakotalive.com, akhir pekan lalu. 

Ketika ditanya apakah karena kurangnya terpapar sinar matahari sehingga orang Eropa dan Amerika kini paling banyak terkena Virus Corona, dr Sondang Panjaitan SpKK tidak bisa menjawab secara pasti.

"Belum ada penelitian atau saya belum membaca penelitian terkait itu. Tetapi, manusia dengan Vitamin D di dalam tubuh yang baik, maka imunitasnya juga akan lebih baik," ujar dr Sondang.  

Sementara itu, proses pembentukan Vitamin D dalam tubuh sangat ditentukan oleh paparan sinar matahari.

Buaya sepanjang kurang lebih tiga meter itu melewati tempat wisatawan berjemur di pantai karena ingin berendam di laut untuk mendinginkan diri.
Buaya sepanjang kurang lebih tiga meter itu melewati tempat wisatawan berjemur di pantai karena ingin berendam di laut untuk mendinginkan diri. (Mirror)
Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved