Dampak Corona, Penghasilan Bengkel Aries di Ende Turun
Bengkel Aries Star Motor mulai merasakan dampak dari masifnya penyebaran virus corona atau Covid-19 di Tanah Air
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Pasar Wolowona merupakan salah satu Pasar Tradisional di Kabupaten Ende yang ramai dikunjungi. Di pasar ini mayoritas pedagang kaum ibu.
Mereka menjual berbagai kebutuhan pokok seperti sayur, ubi, pisang, beras dan sebagainya. Sebagian kecil kaum bapa dan anak muda menjual ikan segar.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Kamis (16/4/2020), Pasar Wolowona sangat ramai, bahkan para pedagang berjualan hingga ke pinggir jalan.
Seorang ibu bernama Verositas Teodita tampak emosional ketika ditemui sejumlah wartawan. "Kalian ini siapa dan dari mana," tanya Verositas.
"Kami mbeo latu corona tapi kami mo ngere emba walo (kami tau ada Corona tapi kami mau bagaimana lagi)," ungkap Yosita dalam bahasa Ende. Suara lantang membuat para pedagang, tukang ojek dan pengunjung mendekat dan berdiri di sekitar.
Warga Desa Noemuri ini, mengaku pendapatanmya menurun drastis. "Dulu sebelum Corona datang dari kampung dagangan saya kentang, sayur, ubi laku cepat, orang langsung ambil, sekarang duduk berjam-jam tidak laku-laku. Bukan cuman saya orang lain " ungkapnya.
Dia berharap kendati pendapatannya menurun, Pemda Ende jangan sampai menutup pasar. "Kami go peti are? (bagaimana kami mau beli beras) bayar utang, biayai sekolah dan kebutuhan rumah tangga," keluh Verositas.
Ditanya soal Corona, Verositas mengaku takut, namun karena keadaan memaksa ia harus tetap berjualan. "Yah kita waspada dengan Corona, kita juga takut tapi mau bagaimana kondisi kita begini" ungkapnya.
Para pedagang, tukang ojek dan pengunjung yang berdiri di sekitar Verositas mengangguk-angguk mendengar pengakuannya. Mereka setuju dengan apa yang dikeluhkan Verositas.
Muhammad Yane, ketika disambangi wartawan, tampak gugup, ketika ditanya soal dampak wabah corona terhadap pendapatannya. "Saya tidak pakai masker, masker saya, saya lupa di rumah. Kalau pendapatan yah sangat turun," ungkap Yane terbata-bata.
Yane mengaku seiring dengan mewabahnya Corona di Tanah Air, dalam rentang waktu tiga hari ia hanya mendapatkan keuntungan 75 ribu rupiah hingga seratus ribu rupiah.
Hasan Alias, pedagang ikan dengan santun meminta agar Pemda Ende jangan sampai menutup pasar.
"Kami tidak tau apakah akan ditutup atau tidak tapi dengar isu yah begitu, tapi kemarin dengar katanya pembatasan operasi saja, tidak jualan sampai malam, yah otu masih bisa diterima tapi jangan sampai tutup," harapnya.
Uni, salah satu pemilik rumah makan dekat pasar, juga mengeluh pendapatannya berkurang. Dia katakan, biasanya rumah makannya dibuka sampai malam, namun saat ini pukul 12.00 Wita sudah ditutup karena tak ada lagi yang mampir.
"Yang pagi juga jumlahnya paling tinggi 5 orang pengunjung, makanya jam 12 begitu kami sudah tutup, kami harap Pemda Ende secepatnya memikirkan solusi atas masalah yang kami hadapi ini," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)