Diingatkan Pakai Masker Malah Satpam Ini Pukul Perawat, Ini Konologisnya

Seorang satpam berinisial B (43) yang melakukan penamparan terhadap perawat HM (30) akhirnya ditangkap.Polisi menangkap pelaku di kediamann

Editor: Ferry Ndoen
Kompas.com/Riska Farasonalia
satpam yang melakukan pemukulan terhadap perawat 

POS KUPANG.COM--  - Seorang satpam berinisial B (43) yang melakukan penamparan terhadap perawat HM (30) akhirnya ditangkap.

Polisi menangkap pelaku di kediamannya, Sabtu (11/4/2020) sekitar pukul 20.15 WIB.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Asep Mauludin, dikutip dari Tribun Jateng, mengatakan polisi langsung bergerak setelah menerima laporan dari korban.

Bupati Lembata :Pasien Suspect di Lembata Minum Alkohol Bersama Anak SMA


Dalam penangkapan itu, tim Resmob Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polsek Semarang Timur.

Asep Mauludin mengatakan pelaku emosi sehingga melakukan pemukulan terhadap perawat HM.

"Motif tersangka melakukan pemukulan lantaran emosi selepas diingatkan perawat di klinik tersebut," katanya kepada Tribun Jateng, Minggu.

Dalam melakukan aksinya, lanjut Asep, tersangka dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan.

"Tersangka sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di SD Islam Sultan Agung 4 Kota Semarang," ungkapnya.

Ditambahkan Asep, akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 1 dan Pasal 335 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.

Ilustrasi pemukulan. (Kompas.com/ Ericssen)
Setelah ditangkap, B mengaku menyesal telah melakukan tindakan pemukulan.

Saat itu, B akan memeriksakan anaknya yang sakit di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang.

B diingatkan untuk memakai masker. Seperti diketahui, pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat mengenakan masker bila keluar rumah.

Hal tersebut juga merupakan tindakan pencegahan penularan virus corona terlebih dalam lingkungan fasilitas kesehatan.

Namun, B memohon agar anaknya yang sakit diperiksa terlebih dahulu.

Ini Kepastian THR dan Gaji Ke-13 PNS di Tengah Pandemi Corona, ini Pertimbangan Presiden

• Joko Widodo Mengapresiasi Aksi Kemanusiaan Warga Cipageran Kota Cimahi, Ini Tanggapan Warga

"Saat itu saya bingung sebab saya akan memeriksakan anak yang sedang sakit panas dan batuk, tapi disuruh pakai masker," ujarnya saat dihadirkan pada konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu.

Atas perbuatannya, B pun menyatakan permintaan maaf karena melakukan perbuatan itu. Dia mengaku sangat menyesal atas perbuatannya.

Bukannya Diam di Rumah Malah Bule-bule Ini Pesta Ria, Video Bersenang-senang Viral, Kata Satpol PP

"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," ungkapnya.

Kronologi hingga Ancam Membunuh

Seorang satpam, B (43) menampar seorang perawat berinisial HM (30) di sebuah klinik di Kemijen, Semarang Timur, Kamis (9/4/2020) pukul 09.00 WIB.

Peristiwa tersebut terekam kamera yang kemudian videonya viral di media sosial.

B menampar HM saat ia sedang mengantre di bagian pendaftaran.

Pria yang berprofesi sebagai satpam itu hendak memeriksakan anaknya.

Kapolda NTT dan Danrem 161 Wirasakti Kupang Terima Menara Cuci Tangan Aksi ETIKA

Dalam video yang beredar B yang sedang berdiri itu menampar bagian samping kepala HM.

Ia membelakangi kamera. HM tidak membalas perbuatan B.

Rekan HM terlihat berbicara dengan B setelah peristiwa penamparan tersebut.

Setelah menampar, B terlihat berkacak pinggang dan menunjuk-nunjuk HM.

HM pun menceritakan kronologi kejadian.

Ia mengakui ditampar oleh B karena mengingatkan untuk memakai masker.

Namun, B tidak terima dengan peraturan tersebut dan marah-marah hingga menampar.

"Waktu itu bapak itu mau periksain anaknya ke klinik. Sesuai antrean kita panggil dan minta nomor antrean sama kartu BPJS. Lalu kita ingetin kalau periksa wajib pakai masker ya, soalnya dokternya enggak mau periksa kalau enggak pakai masker. Habis itu dia marah-marah dan enggak terima," kata HM saat dihubungi, Minggu (12/4/2020), dikutip dari Kompas.com.

Usai ditampar, HM merasakan pusing kepala karena mengalami luka memar.

Tak hanya itu, HM yang sudah bekerja menjadi perawat selama lima tahun itu mengaku diancam akan dibunuh oleh B.

B mengancam bila bertemu kembali dengan HM akan membunuhnya.

"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehernya. Habis itu dokternya keluar menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker. Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi. Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa," ujar dia.

Karena merasa terancam, HM melaporkan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh B ke pihak Polsek Semarang Timur.

"Sudah dilaporkan ke Polsek Semarang Timur untuk dimintai keterangan. Kemudian baru ditindaklanjuti ke Polrestabes," ujar dia.

Selain itu, ia juga sudah melakukan visum untuk menguatkan bukti dalam proses penyelidikan kasus tersebut.

Masker kain. (WARTA KOTA/Nur Icshan)
"Saya barharap semoga tidak ada profesi-profesi lain yang direndahkan apalagi sampai memukul dan tidak ada korban-korban lain lagi setelah ini," harap dia.

"Tolong hargai profesi kami. Karena kami bekerja dengan hati ikhlas membantu warga atau masyarakat," kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Diingatkan untuk Pakai Masker karena Anaknya Demam, Satpam Ini Malah Pukul Perawat, Kini Diciduk, https://jabar.tribunnews.com/2020/04/14/diingatkan-untuk-pakai-masker-karena-anaknya-demam-satpam-ini-malah-pukul-perawat-kini-diciduk?page=all.

Editor: Yongky Yulius

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved