Corona di NTT
Warga Nebe-Sikka Sempat Panik, Tim Gugus Tugas Covid-19 Jemput Seorang Pria dan Istrinya, Mengapa?
Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Provinsi NTT terus melacak siapa saja orang yang sempat berinteraksi ataupun kontak langsung dengan pasien 01
Penulis: Aris Ninu | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Aris Ninu/Egy Moa
POS KUPANG,COM, KUPANG - Tim Gugus Tugas penanganan Covid-19 Provinsi NTT terus melacak siapa saja orang yang sempat berinteraksi ataupun kontak langsung dengan pasien 01 positif Covid -19 di NTT. Pelacakan itu dilakukan hingga ke Kabupaten Alor dan Kabupaten Sikka.
Akibat tracing tersebut, warga Nebe di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Sabtu (11/4) malam panik dan ketakutan. Hal itu terjadi karena Tim Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Sikka, menjemput seorang pria dan istrinya dengan ambulans dari Desa Nebe, Kecamatan Talibura.
Mereka diangkut ke Maumere karena diduga pernah berkontak fisik dengan EA, pasien 01 positip Covid-19 di NTT dan saat ini telah dirawat di RSUD WZ Johanes Kupang.
Dugaan kuat, pasangan suami istri pernah berkontak dengan EA ketika bertemu di Pulau Bali.
Sebelumnya Wakil Walikota Kupang, dr.Herman Man, mengatakan ia telah menghubungi bupati di suatu darerah karena warganya telah berkontak dengan EA yang kini masih dirawat di RSUD WZ Johanes Kupang.
Jurubicara Satgas Covid Sikka, Petrus Herlemus, Sabtu (11/4) malam membenarkan dijemputnya dua orang asal Nebe ke Maumere untuk kepentingan keamanan mereka.
"Iya benar, kami sudah bawa ke sini untuk dilakukan rapid test," ujarnya di Posko Satgas Covid Sikka, Jalan El Tari Kota Maumere.
Herlemus belum mengetahui hubungan antara EA dan pria asal Nebe. Namun, keduanya terikat hubungan kekerabatan, kawin-mawin.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT selaku Juru Bicara Pemerintah NTT terkait Covid-19, Dr. Jelamu Ardu Marius, MSi mengatakan, gugus tugas Pemprov NTT dan Kota Kupang telah melakukan pelacakan terhadap semua orang yang pernah berinteraksi dengan pasien positif.
"Kami harapkan, saudara-saudara kita yang sempat kontak langsung dengan pasien positif agar jujur melapor ke pemerintah setempat agar dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit," kata Marius.
Dikatakan, kejujuran masyarakat dibutuhkan agar dapat diperiksa lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man dalam akun youtube Hermanus Man menjelaskan tentang pelacakan kontak di Kota Kupang terhadap kontak pasien 01 Covid-19 NTT.
Dalam video yang diunggah Sabtu (11/4) tersebut, Herman memberitahukan bahwa Pemkot Kupang telah melakukan pelacakan terhadap 50 hingga 60 orang namun terkendala pada alamat dan nomor telepon. Namun, telah didapat 15 kontak dimana 14 kontak berada di Kota Kupang dan 1 kontak di Alor.
Adapun kontak-kontak tersebut dibagi dalam empat kategori, yakni kategori pertama untuk keluarga inti yang serumah, kategori kedua untuk teman-teman yang bertemu dalam kegiatan atau aktivitas sosial, kategori ketiga untuk petugas dalam hal ini TNI, dan kategori keempat untuk karyawan toko, pegawai restoran, sopir, atau orang lain yang pernah melakukan kontak.