Kelompok Pemuda di Labuan Bajo Babak Belur Dianiaya Oknum Polisi

Sekelompok pemuda di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) diduga dianiaya sejumlah oknum polisi yang bertugas di Polres Mabar

Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gecio Viana
Para korban saat berada di Mapolres Mabar, Minggu (12/4/2020). 

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Sekelompok pemuda di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) diduga dianiaya sejumlah oknum polisi yang bertugas di Polres Mabar.

Kejadian naas itu terjadi Sabtu (11/4/2020) malam di Pendopo yang berada samping SMA Stella Maris Labuan Bajo.

Kelompok pemuda tersebut merupakan warga Kabupaten Mabar yang baru datang dari Bali menggunakan kapal Feri.

Warga Ilinmedo Sikka Temukan Tengkorak Manusia di Kebun, Ini Identitasnya

Saat tiba di Labuan Bajo, mereka ditolak oleh keluarga mereka yang tinggal di Labuan Bajo.

"Mereka (keluarga) tidak terima. Kira kami bawa Covid-19," kata salah satu korban, Evan (21), saat ditemui di Mapolres Manggarai Barat, Minggu (12/4/2020) siang.

Saat diwawancarai, Evan didampingi kedua rekannya yakni Faris (21) dan Sandro (20).

Desa Pesisir Ile Ape Rawan Jadi Pintu Masuk Perantau Selama Masa Pandemi Corona

Evan mangaku ia bersama 6 rekannya yakni Faris (21), Sandro (20), Afri, Rilus, Wawan dan
Digo datang ke lokasi kejadian sekitar pukul 20.00 Wita untuk makan malam.

Saat tiba, mereka bertemu dengan rekannya Edo Mense (25) dan Rasdi. Rasdi juga diketahui baru saja tiba di Labuan Bajo dari Bali menggunakan kapal laut.

Evan bersama sejumlah rekannya yang ditolak keluarga, memilih bertahan di pendopo hingga Minggu pagi untuk melanjutkan perjalanan ke desa masing-masing.

Saat bersama, mereka juga sempat menenggak miras jenis sopi sebanyak 2 botol.

Sekitar pukul 22.00 Wita, beberapa anggota kepolisian dari Polres Mabar datang ke lokasi untuk mengimbau sekaligus meminta mereka membubarkan diri.

Evan bersama rekannya paham terkait Social dan physical Distancing yang harus dilakukan dalam memutus mata rantai penyebaran virus Corona, namun mereka tak berdaya saat ditolak para keluarga.

Rekannya pun menjelaskan kepada polisi bahwa mereka baru saja tiba di Labuan Bajo dan telah mengikuti protokol kesehatan yang ada.

Namun demikian, terdapat ulah oknum polisi yang memaki mereka menggunakan bahasa daerah Manggarai.

Karena tidak terima, seorang pemuda bertanya kenapa mereka dimaki sehingga terjadi adu mulut hingga berujung penganiayaan terhadap Evan dan rekannya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved